Karyawan Google Minta Bosnya Hentikan Bisnis dengan Israel, Kutuk Serangan Terhadap Rakyat Palestina
Sejumlah karyawan Google Yahudi minta agar CEO Sundar Pichai untuk mengutuk serangan Israel terhadap Palestina dan memutuskan kerjasama pelanggar HAM
"Kami meminta pimpinan Google untuk menolak definisi anti-semitisme yang menyatakan bahwa kritik terhadap Israel atau Zionisme adalah anti-semit," bunyi surat itu.
"Anti-Zionisme bukanlah antisemitisme dan konflik ini merugikan pengejaran keadilan bagi Palestina dan Yahudi dengan membatasi kebebasan berekspresi dan mengalihkan dari tindakan anti-semitisme yang nyata," demikian lanjutan dari surat tersebut.
Seperti diberitakan, Israel kembali melancarkan serangan udara di Jalur Gaza pada Kamis (20/5/2021) pagi waktu setempat.
Sedikitnya 227 orang, termasuk lebih dari 100 wanita dan anak-anak, tewas di Gaza akibat serangan udara dari Israel sejauh ini.
Di kubu Israel, 12 orang termasuk dua anak-anak, dilaporkan tewas. Israel mengatakan sekitar 4.000 roket telah ditembakkan ke wilayahnya oleh kelompok milisi dari Gaza.
Pada Rabu (19/5/2021), Presiden Joe Biden melakukan panggilan telepon dengan Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu untuk keempat kalinya sejak kekerasan dimulai.
"Presiden menyampaikan bahwa dia mengharapkan deeskalasi yang signifikan hari ini dalam perjalanan menuju gencatan senjata," demikian keterangan dari Gedung Putih, Rabu.
Di sisi lain, Netanyahu mengatakan, Israel bertekad untuk melanjutkan sampai ketenangan dan keamanan bagi warga Israel pulih kembali.
Sementara, pihak Hamas mengancam akan membalas dendam setelah 150 militannya tewas dalam pertempuran di Jalur Gaza.
Baca Berita Lainnya terkait Serangan Israel ke Palestina
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Karyawan Google Desak CEO-nya untuk Mendukung Palestina",
