Nasib Benjamin Netanyahu Tergantung Malam Ini, Digulingkan Setelah Pemerintahan Koalisi Terbentuk
Bila penggulingan Netanyahu berhasil ia akan menghadapi tiga tuduhan korupsi yakni penipuan, penyuapan, dan pelanggaran kepercayaan, yang ia bantah.
Untuk membangun koalisi anti-Netanyahu, Lapid harus menandatangani perjanjian individu dengan tujuh partai, yang anggotanya kemudian akan memilih di parlemen untuk mengkonfirmasi koalisi mereka.
Mereka termasuk Partai Harapan Baru dari mantan sekutu Netanyahu, Gideon Saar dan Partai nasionalis sekuler sayap kanan Avigdor Lieberman yang pro-pemukiman Yisrael Beitenu.
Partai sentris Biru dan Putih dari Menteri Pertahanan Benny Gantz, Partai Buruh kiri-tengah yang kuat secara historis dan Partai Meretz juga akan bergabung, dikutip dari Al Jazeera.
Untuk menggulingkan Netanyahu, Lapid membutuhkan sedikitnya 61 suara dari total 120 suara di Parlemen Israel atau Knesset.
Pada Selasa lalu, Ketua Parlemen sekaligus politisi di partai berkuasa Likud, yakni Yariv Levin mengatakan anggota politik tidak boleh meninggalkan ideologi mereka.
Pihak Partai Likud, partai yang menaungi Netanyahu, mencoba menggagalkan koalisi Yair Lapid bersama Naftali Bennett.
Partai Likud menyatakan bahwa rencana Bennett akan menjabat sebagai perdana menteri dahulu kemudian disusul Yair Lapid adalah tindakan ilegal.
Namun Presiden Israel, Reuven Rivlin menolak pernyataan itu pada Selasa lalu.
Bennett merupakan seorang nasionalis yang religius.
Dia adalah pendukung kuat gerakan pemukilan di wilayah Palestina dan lebih keras mengesampingkan nasib Palestina.
Baca Berita Lainnya:
• Jendral Israel Mengaku Kalah, Pantas Setuju Gencatan Senjata, Alami Kerugian Terbesar Lawan Hamas
Lapid juga berusaha mendapat dukungan dari anggota parlemen Islamis Arab yang memiliki keinginan untuk mencopot Benjamin Netanyahu.
Netanyahu, yang telah menduduki jabatan tinggi selama 15 tahun sejak 1996, menghadapi bahaya politik dan potensi ancaman terhadap kebebasannya.
Pria 71 tahun itu saat ini sedang berjuang melawan tiga tuduhan korupsi yakni penipuan, penyuapan, dan pelanggaran kepercayaan, yang ia bantah.
Jika dia menjadi oposisi, dia mungkin ditolak kekebalan parlemennya, dan pemerintah baru dapat meloloskan undang-undang untuk melarang dia dari jabatan di masa depan.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Detik-detik Terakhir Partai Oposisi Israel Membentuk Pemerintahan untuk Gulingkan Benjamin Netanyahu,