Eksklusif Game Online
Gamers Sebut Event e-Sport Minim, Muchlis Cs Jadikan Peluang Bisnis Buka Warkop Berkonsep Game
Tim-tim gim daring mulai bermunculan di Belitung hanya saja kurang berkembang karena minimnya event.
Penulis: Dede Suhendar |
Gamers Sebut Event e-Sport Minim, Muchlis Cs Jadikan Peluang Bisnis Buka Warkop Berkonsep Game
POSBELITUNG.CO, BELITUNG - Andi satu dari sekian pemuda di Belitung yang gemar bermain gim daring di Belitung khususnya Mobile Legends (ML).
Lelaki berusia 26 tahun itu mengaku mulai mengenal gim semenjak duduk di bangku sekolah dasar (SD).
Menurutnya saat ini, tim-tim gim daring mulai bermunculan di Belitung hanya saja kurang berkembang karena minimnya event.
"Kalau e-Sport di Belitung ini sebenarnya tim-timnya itu banyak tapi event-nya masih terbatas. Event itu paling di warkop saja dan itu pun terbatas pesertanya," kata Andri kepada posbelitung.co, baru-baru ini.
Baca juga: Sisi Positif Game Online, Celah Bisnis Jual Beli Akun hingga Turnamen e-Sport
Oleh sebab itu, dirinya menilai perlu segera dibentuk cabang olahraga e-Sport di Belitung sehingga player punya wadah menyalurkan hobi gaming.
Meskipun event masih jarang, setidaknya para penggila game online bisa berkumpul saling bertukar informasi, terutama di warkop atau kafe-kafe.
"Kalau udah cabor, tentu sama seperti olahraga lainnya, butuh sarana dan prasarana seperti venue. Belitung gamers-nya banyak. Nantinya bisa bentuk tim yang benar-benar dipersiapkan, ada TC (training centre), dan sebagainya. Kalau sekarang kan masih jalan sendiri-sendiri," kata Andi.
Warung kopi untuk gamers
Game online berbasis mobile semakin digandrungi khususnya kaum milenial. Hampir di setiap warung kopi (warkop) dan kafe, pengunjungnya fokus menatap layar smpartphone.
Kondisi tersebut mendatangkan ide bagi Muchlis dan rekannya, yakni membuka warkop berkonsep game online yang diberi nama Bootcamp.
Baca juga: Masif Game Online, Analis Perlindungan Perempuan dan Anak, Dinsos PPA Belitung: Ajari Konsekuensi
Selain menyediakan fasilitas WiFi gaming, warkop yang terletak di Jalan Hayati Mahim, Kelurahan Pangkal Lalang, Kecamatan Tanjungpandan, Kabupaten Belitung itu juga terdapat tenda-tenda sebagai arena turnamen.
"Analoginya, balapan liar tidak baik. Tapi kalau ada sirkuitnya justru bisa jadi prestasi. Begitu juga game online, kami menyediakan tempatnya," ujar Muklis kepada posbelitung.co, Selasa (8/6/2021).
Semenjak dibuka Agustus 2020, Bootcamp sudah beberapa kali menggelar turnamen mulai dari Free Fire (FF), Mobile Legends (ML), dan PUBG.
Turnamen yang digelar secara mandiri sehingga hadiahnya terbilang kecil hanya bergantung uang pendaftaran dan sumbangan sponsor. Namun antusias peserta justru bagus, terbukti slot yang dibuka selalu penuh.
"Kalau kesulitan itu belum ada, cuma ada ketakutan kuota peserta tidak penuh, biasanya PUBG. Makanya kami lebih memilih FF karena player di Belitung banyak yang main," ungkapnya.
Demi menghindari kerumunan saat event digelar, panitia menyiapkan layar untuk pendukung tim, sehingga antara peserta dan pendukung tidak berkumpul.
Selain itu demi keberlangsungan, Muchlis menerapkan sistem liga dengan jadwal main sekali sepekan.
"Makanya kami ada tenda-tenda di belakang. Jadi peserta main ditenda, penonton nobar di depan," kata Muchlis.
Baca juga: Ciri-ciri Kecanduan Game Menurut Psikolog/Direktur Growth Psychological Center, Eis Masitah
Meskipun game online sudah menjamur di kalangan remaja, Muchlis menilai Pemkab Belitung belum melirik potensi tersebut.
Terbukti cabang olahraga e-sport juga belum dibentuk, padahal di tingka nasional e-Sport sudah membuktikan prestasi melalui event Piala Presiden.
Oleh sebab itu, dirinya menyarankan agar Belitung memiliki cabor e-Sport sehingga para pemain game online memiliki wadah resmi di bawah naungan pemda.
"Kalau cabor sudah ada banyak manfaatnya setidaknya untuk event bisa bekerja sama. Lalu player ini bisa dibina dengan baik untuk berprestasi lebih baik lagi," katanya. (posbelitung.co/dede suhendar)