Virus Corona
Warga India Percaya Mandi Kotoran dan Kencing Sapi Buat Terapi Covid, Dikritik Malah Dituduh Teroris
Aksi sebagian warga India mandi kotoran dan kencing sapi buat terapi covid-19 ini menuai kritikan, anehnya pengkritiknya dituduh teroris
AFP melaporkan pada Senin (19/7/2021), Mahkamah Agung memerintahkan pembebasan Leichombam, dengan mengatakan penahanannya yang berkelanjutan melanggar hak asasi manusia (HAM).
Pengadilan tinggi India pada Senin (19/7/2021), memerintahkan pembebasannya.
Tapi, wartawan lokal yang ditangkap pada saat yang sama, Kishorechandra Wangkhem, tetap berada di balik jeruji besi.
Di bawah Modi, beberapa ribu orang telah ditangkap di bawah undang-undang hasutan dan anti-terorisme, termasuk jurnalis, aktivis hak asasi manusia dan lainnya.
Bulan ini, pendeta dan aktivis hak suku berusia 84 tahun Stan Swamy, yang didakwa melakukan pelanggaran terorisme, meninggal setelah sembilan bulan ditahan.
Hal itu memicu kemarahan internasional termasuk dari Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia.
Pekan lalu, pengadilan India menyesalkan "penyalahgunaan" undang-undang hasutan era kolonial India, dan bertanya kepada pemerintah Modi mengapa undang-undang itu tidak boleh dibatalkan.
Namun, Pemerintah India di bawah PM India Modi tidak menanggapi. (*)
Artikel ini telah ditayangkan oleh intisari.grid.id dengan judul: Warga India Lumuri Diri dengan Kotoran Sapi untuk Terapi Corona, Seorang Aktivis Ditahan Setelah Sebut 'Sains dan Akal Sehat' Adalah Obat Covid -19