Berita Belitung
Wabup Belitung Kesal dan Kecewa Penundaan Operasi pada Bayi Berusia Empat Hari Tanpa Anus
Wakil Bupati Belitung kesal sekaligus kecewa atas penundaan operasi oleh beberapa rumah sakit terhadap bayi berusia empat hari.
Penulis: Dede Suhendar |
Ia menegaskan di tengah kondisi pandemi Covid-19 dan penerapan PPKM level IV, merujuk pasien akan menjadi kendala terutama transportasi.
Ditambah kondisi pasien baru berusia empat hari sehingga butuh perhatian ekstra.
Kekecewaan Isyak dilampiaskan dalam sebuah tulisan di akun media sosialnya yang berjudul sedih.
"Kita harus menggunakan akal sehat dan nurani ketika ada seorang bayi mengidap kelainan yang tanpa ditindak secara medis dalam tanda petik akan meninggal dalam waktu 48 jam secara medis walau pun kita bukan Tuhan. Jadi pilih mana dilakukan operasi dengan resiko kematian tapi ada secercah harapan atau hanya diam tanpa berbuat apa-apa," ungkap Isyak.
Menurutnya kejadian tersebut hanya contoh kasus dan dirinya mengingatkan kepada Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Belitung terkait kode etik dokter agar jangan pernah memilih-milih pasien yang gampang dioperasi.
"Ini kita misi kemanusiaan, keluarga harus dijelaskan kondisi terburuknya dan apapun yang terjadi nantinya keluarga harus menerima. Yang kami mau itu emergency action-nya dulu untuk membuat pembuangan sementara, setelah itu selanjutnya kita rujuk ke rumah sakit di luar daerah," katanya.
(Posbelitung.co/Dede Suhendar)