Pemerintah Turunkan Harga Tes PCR Jadi Rp 450.000, di RSBT Hasil 6 Jam Keluar Dibanderol Rp 900.000

Tarif tes PCR di RSBT Pangkalpinang yang hasilnya keluar 6 sampai 8 jam dibanderol Rp 900.000 dari harga sebelumnya Rp 1.150.000

Penulis: Hendra | Editor: Hendra
SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ
TES SWAB - Petugas mobil PCR melakukan tes swab kepada 200 warga Kalirungkut, Medokan Ayu, Tenggilis dan Gunung Anyar di Utara Kecamatan Rungkut, Senin (1/6). Sebanyak 600 warga, Senin (1/6) melakukan pemeriksaan swab dengan 2 tim mobil PCR bantuan BNPB yang melakukan pemeriksaan di 3 tempat (RS BDH, RSI A Yani dan di Utara Kecamatan Rungkut). 

Rumah Sakit Bakti Timah (RSBT) Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung salah satu rumah sakit yang menyediakan tes PCR.

Manajemen RSBT mengklaim bahwa mereka sudah mengikuti keputusan dari pemerintah.

Sebelumnya untuk tarif tes PCR yang hasilnya keluar 6 sampai 8 jam dibanderol Rp 1.150.000 diturunkan menjadi Rp 900.000.

Demikian yang diungkapkan Kepala Bidang (Kabid) Penunjang Medik RSBT, Ervina kepada Bangka Pos diruang kerjanya.

“Baru kita putuskan semalam, tarif tes pcr menjadi Rp900.000 ini baru diskusi internal manajemen. Tidak menutup kemungkinan setelah itu terjadi penurunan harga lagi,” kata Ervina saat dikonfirmasi Bangkapos.com (Posbelitung.co Group), Senin (16/8/2021).

Menurut Ervina, penyebab mahalnya harga tes PCR di RSBT lantaran disebabkan oleh banyak faktor dimulai dari bahan medis habis pakai (BMHP) sampai harga alat reagen yang mahal mencapai Rp138 ribu per unit.

Selain itu, penggunaan jasa petugas dan dokter juga dipertimbangkan, karena mereka harus bekerja lembur melebihi jam ketentuan bekerja.

Terlebih dalam pemeriksaan satu spesimen  membutuhkan waktu selama lima sampai delapan jam.

Apalagi jumlah spesimen yang diperiksa oleh petugas di RSBT sekitar 250 sampel baik pasien maupun pelaku perjalanan per harinya sehingga membutuhkan petugas laboratorium untuk bekerja ekstra.

Maka dari itu beberapa waktu lalu pihaknya mematok harga tes PCR menjadi dua kategori yakni harga Rp900.000 dengan hasil tiga hari kerja dan Rp1.150.000 dengan dua hari kerja.

“Banyak item yang menentukan PCR ini mahal, untuk menentukan harga banyak yang kami perhitungkan paling mahal reagen. Tarif tinggi karena kami mengingat itu diluar jam kerja untuk melakukan pemeriksaan sampel lagi,” ungkap Ervina.

Sedangkan untuk pemeriksaan sampel yang harus di running sebanyak dua kali akan dikenakan harga dua kali lipat dari harga biasa sebesar Rp2,5 juta pada hari yang sama.

“Karena pemeriksaan PCR normalnya dalam satu hari itu hanya bisa dilakukan satu kali dan prosesnya tidak sebentar,” sebutnya.

Kendati begitu, lanjur Ervina, dengan diturunkannya harga PCR mulai hari ini masyarakat belum begitu antusias. Tetapi tak menutup kemungkinan satu sampai dua hari kedepan terjadi peningkatan.

“Mungkin belum banyak yang tahu jadi tidak begitu banyak untuk hari ini,” kata Ervina

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved