Konflik di Afghanistan

Taliban Marah dengan Amerika, Tak Terima Pesawat dan Helikopter Dipereteli, Rebut 48 yang Tersisa

Pasukan AS melakukan demiliterisasi angkatan udara mereka di Afghanistan, sebelum angkat kaki pada 30 Agustus malam waktu setempat

Editor: Hendra
(AFP PHOTO/WAKIL KOHSAR)
Milisi Taliban melihat helikopter yang rusak di parkiran Bandara Kabul, 31 Agustus 2021 

POSBELITUNG.CO, KABUL, -  Amerika Serikat tak mau begitu saja eks peraralatan militernya di Afghanistan digunakan begitu saja digunakan oleh Taliban.

Militer Amerika Serikat mempreteli helikopter dan pesawat yang masih berada di Afghanistan.

Pasukan AS melakukan demiliterisasi angkatan udara mereka di Afghanistan, sebelum angkat kaki pada 30 Agustus malam waktu setempat.

Aksi militer AS ini membuat Taliban marah dan kecewa.

Baca juga: Empat Prajurit TNI Gugur Diserang OPM di Papua, Brigjen Deny Mos Mengaku Bertanggungjawab

Padahal mereka yang telah merebut pemerintahan Afghanistan merasa berhak memiliki peralatan militer Amerika Serikat tersebut.

Tersisa setidaknya 48 pesawat yang kemudian disita oleh milisi.

Tidak diketahui berapa banyak yang masih beroperasi.

Al Jazeera yang berkesempatan tur ke bandara melaporkan, demiliterisasi yang dilakukan militer AS membuat milisi marah-marah.

Dalam laporannya, presenter Charlotte Beliis mengatakan, Taliban berharap AS meninggalkan helikopter dan pesawat mereka dalam keadaan utuh.

"Saya kemudian menanyakan kenapa kalian mengira Amerika akan meninggalkan pesawatnya dalam keadaan beroperasi untuk kalian."

"Mereka menjawab 'kami yakin ini adalah aset nasional. Kami adalah pemerintah sekarang. Kami tentu akan menggunakannya dengan baik," kata Beliis.

Beliis melanjutkan, milisi kecewa dan merasa dikhianati karena mendapatkan warisan persenjataan udara yang sudah dipereteli.

Baca juga: Jenderal Andika jadi Panglima TNI Gantikan Marsekal Hadi Tjahjanto, Effendi: Dalam Waktu Dekat

Lebih lanjut, Beliis melaporkan, milisi berharap sisi komersial bandara bisa beroperasi secepatnya sehingga warga bisa bepergian.

Selain pesawat, "Negeri Uncle Sam" meninggalkan 70 kendaraan anti-penyergapan dan ranjau, 27 Humvee, dan 200 warganya di Afghanistan.

Berdasarkan inspeksi AS pada 30 Juni, pasukan Afghanistan mengoperasikan 167 pesawat, termasuk 108 helikopter.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved