Konflik di Afghanistan
Bantuan Ekonomi Malah Disetop, Taliban Sebut Amerika Tak Tahu Berterima Kasih sudah Dibantu Evakuasi
Taliban tidak akan membiarkan negara manapun termasuk AS menjatuhkan embargo dan sanksi pada Afghanistan
POSBELITUNG.CO -- Setelah pemerintah Afghanistan diambil alih oleh Taliban, sejumlah negara di dunia meninggalkan Afghanistan.
Tak terkecuali Amerika Serikat yang lama berada di negara tersebut.
Tak hanya meninggalkan Afghanistan, Amerika Serikat mengangkut seluruh peralatan militernya kembali ke negaranya.
Bahkan Amerika Serikat juga menghentikan bantuan ekonomi kepada Afghanistan setelah dipimpin oleh Taliban.
Baca juga: Ngeri Tunggangan Presiden Rusia Vladimir Putin Beruang Hitam, Media Penasaran Kaget Fakta Terungkap
Penghentian bantuan ini tentunya membuat Afghanistan saat ini sedang kesulitan keuangan.
Perekonomian Afghanistan hancur, rakyatnya menjadi sengsara sejak pemerintahan Taliban.
Rupanya langkah Amerika Serikat menghentikan bantuan ekonomi ini membuat pemerintah Afghanistan dibawah Taliban jadi tak senang.
Pejabat Menteri Luar Negeri Afghanistan dari pemerintahan Taliban, Amir Khan Muttaqi pun mengkritik AS karena memutuskan bantuan ekonomi usai kelompoknya mengambil alih negara.
Dalam pidato pertamanya di depan media, Muttaqi mengatakan bahwa Taliban tidak akan membiarkan negara manapun termasuk AS menjatuhkan embargo dan sanksi pada Afghanistan, Selasa (14/9/2021).
"(Kami) membantu AS sampai evakuasi orang terakhir mereka, tetapi sayangnya, AS, alih-alih berterima kasih kepada kami, (malah) membekukan aset kami," katanya, dikutip dari Al Jazeera.
Baca juga: Taliban Marah dengan Amerika, Tak Terima Pesawat dan Helikopter Dipereteli, Rebut 48 yang Tersisa
Sejak Taliban menguasai Kabul pada 15 Agustus dan mantan Presiden Ashraf Ghani melarikan diri, Federal Reserve AS, IMF, dan Bank Dunia memutus akses Afghanistan ke dana.
Hal ini mengakibatkan krisis likuiditas yang meluas dalam ekonomi yang bergantung pada uang tunai.
Muttaqi juga berterima kasih kepada masyarakat internasional karena menjanjikan lebih dari $1 miliar, bantuan untuk Afghanistan pada konferensi donor PBB, Senin (13/9/2021).
"Kami menyambut baik janji pendanaan bantuan darurat yang diberikan kepada Afghanistan selama pertemuan kemarin yang diselenggarakan oleh PBB di Jenewa," katanya.
Minta Semua Negara Akui Pemerintahan Taliban