News Video

Kisah Pelajar di SMP Satu Atap NTT Mendaki Gunung Api Untuk Dapatkan Jaringan Internet

Dari sekolah mereka terpaksa mendaki ke gunung sejauh 2 kilometer untuk mendapat jaringan internet.

Penulis: Disa Aryandi |

Ia melanjutkan, siswa-siswi yang ikut ujian online itu ada 84 orang. Sebagian besar lokasinya terpisah dan jauh dari ancaman erupsi gunung.

"Ada 18 siswa dari Desa Lamagute ikut ujian persis di lereng Gunung Ile Lewotolok," ujar Monika.

Ia mengaku sudah bertahun-tahun sekolah mereka melaksanakan ujian tanpa internet. Bahkan, mereka sempat memboyong para siswa ke Kota Lewoleba demi mendapatkan akses internet.

Selain internet, kata di, kendala utama mereka di sekolah dalam pelaksanaan ujian online itu adalah banyak anak tidak punya smartphone dan kesulitan pulsa data.

Warga Diminta Bersiap Jika Ada Hujan Abu

Guru-guru dan siswa yang mempunyai paket data bisa membagikan hotspot bagi siswa lain yang tidak punya pulsa data.

Terkait siswa yang ujian di lereng gunung, ia mengakui ada potensi bahaya karena wilayah itu masuk zona merah bencana Badai Seroja dan erupsi Gunung Api Ile Lewotolok.

Untuk mencegah hal tersebut, pihak sekolah selalu menugaskan tiga orang guru untuk mendampingi siswa selama ujian berlangsung.

Ia pun begitu merindukan adanya jaringan internet di sekolah ia mengabdi dan tempat tinggalnya.

"Sinyal Telkomsel saja di sini tidak ada, apalagi internet. Selama ini kami harus mendaki gunung atau ke Kota Lewoleba baru bisa komunikasi dengan orang lain. Semoga ini menjadi perhatian pemerintah," ujar dia. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Demi Sinyal Internet, Pelajar SMP di NTT Terpaksa Ujian di Gunung Ile Lewotolok yang Sedang Meletus.”

Sumber: Pos Belitung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved