Kebakaran di Jalan Pak Mangga
Fahri Merasakan Punggungnya Panas, Lihat Api Sudah Melalap Rumahnya
Saat itu, Farida langsung mengambil air dan berusaha memadamkan api. Namun api tersebut tidak bisa padam, karena sudah membesar.
Penulis: Disa Aryandi |
POSBELITUNG.CO, BELITUNG - Fahri Alex Saputra (12), sempat merasakan panas pada bagian punggung sesaat sebelum kobaran api melalap seluruh bagian rumahnya, beralamatkan di Jalan Pak Mangga, RT 14 RW 06, Kelurahan Pangkallalang, Tanjungpandan, Belitung.
Ketika kobaran api muncul, pelajar SD ini sedang tidur di ruangan depan. Saat itu, ia merasakan panas hingga melihat kebagian kamarnya, dan api sudah mulai membakar bagian kasur alias tempat tidurnya.
"Aku posisinya waktu itu tidur di depan, terus panas aku bangun dan langsung lihat di kamar sudah ada api. Aku selamatkan handphone dan bantal guling ini, sempat cari Al-Quran tapi tidak ketemu," cerita Fahri kepada Posbelitung.co, Rabu (22/12/2021).
Jarak antara kamar Fahri dan ruang tengah tempatnya tertidur sekitar dua meter. Saat itu, kondisi di dalam rumah hanya ada Fahri dan neneknya bernama Farida (61).
Baca juga: Residivis Narkoba Kembali Tertangkap, Ambil Sabu di Jalan Permata
Baca juga: Rumah di Jalan Pak Mangga Ludes Terbakar, Kejadian Habis Salat Zuhur
Baca juga: Pria Mengaku Jadi Joki Vaksin Sampai Disuntik 17 Kali, Dibayar Rp800 Ribu Hingga Alami Gangguan Jiwa
Ketika api muncul, Farida sedang berada di dapur sembari menonton televisi. Fahri yang mengetahui rumahnya sudah terbakar, lantas memberi kabar kepada sang nenek.
Saat itu, Farida langsung mengambil air dan berusaha memadamkan api. Namun api tersebut tidak bisa padam, karena sudah membesar.
"Karena sudah semakin besar, jadi kami langsung keluar, sambil saya berteriak minta tolong kepada orang-orang," ucapnya.
Cerita Fahri, munculnya api itu diduga kuat dari obat nyamuk bakar. Obat nyamuk itu berada di kamar Fahri, dan sudah dinyalakan oleh neneknya sekitar pukul 10.30 WIB.
Jarak antara obat nyamuk bakar dan kasur yang ada di dalam kamar, sangat dekat.
"Setiap hari memang menyalakan obat nyamuk. Tadi yang menyalakan nenek aku lah, kakek aku lagi di kebun, ibu aku lagi kerja," bebernya.
(Posbelitung.co/Disa Aryandi)