Wali Kota Pangkalpinang Mendadak Mau Mundur dari Jabatan Hingga Singgung Tak Mau Nyalon Lagi
Kalau tak bisa mengatasi masalah, tak berguna bagi masyarakat, Maulan Aklik atau Molen memilih mundur dari Wali Kota Pangkalpinang
POSBELITUNG.CO, BANGKA – Entah apa yang terjadi, Maulan Aklil alias Molen mendadak dirinya mau mundur dari jabatannya sebagai Wali Kota Pangkalpinang.
Bahkan dirinya pun mengaku tidak akan mencalonkan lagi jadi Wali Kota Pangkalpinang pada Pemilu 2024 mendatang.
Keinginannya mundur ini dilakukan bila ada yang menganggapnya tak mampu menyelesaikan persoalan dan dinilai tak berguna lagi bagi masyarakat Pangkalpinang.
“Saya sebagai wali kota kalau tidak ada gunanya untuk apalah, mending kita mundur jadi wali kota dan tahun berikutnya tidak menyalon jadi wali kota,” kata Molen kepada Bangkapos.com, Rabu (23/3/2022).
Molen menegaskan, tidak ambil pusing terhadap kelompok tertentu yang sengaja memperkeruh suasana agar masyarakat tidak mempercayai kinerjanya selama ini memimpin Pangkalpinang.
Pasalnya bagi dia hidup itu berproses, tidak serta merta langsung bisa sukses.
Jika menjadi seorang pemimpin bekerja dengan tulus maka orang akan terbuka matanya dan mengakui kinerja seorang pemimpin.
“What ever (apapun -red) orang mau ngomong apa, yang penting tulus masyarakat kita, untuk warga kita dan untuk umat kita. Saya senang from zero to hero (dari lemah menjadi pahlawan -red),” tegas dia.
Di sisi lain ia tak pernah mempersoalkan jabatan, akan tetapi bagaimana menjadi seorang kepala daerah mampu memberikan jaminan pemenuhan hidup masyarakat melalui kebijakan yang diambil.
Di mana kehidupan itu bukan kehidupan yang sekarang, melainkan kehidupan harus dipikirkan yakni seharusnya setelah nanti tidak ada lagi di muka bumi ini.
Sebagai seorang manusia hanya memiliki kapasitas untuk memohon kepada sang pencipta, bagaimana caranya masuk surga.
Karena semakin mengatakan, membicarakan orang lain semakin mengurangi amal ibadah.
“Buat apa jadi wali kota kalau tidak bisa memanfaatkan kekuasaan yang saya punya, buat apa jadi wali kota jika saya punya pena tidak bisa untuk membuat kebijakan-kebijakan membantu masyarakat,” kata Molen.
Kendati demikian Molen mengatakan, menjadi wali kota di era sekarang ini memang memiliki aktivitas yang luar biasa dan cukup menguras tenaga.
Jadi wali kota harus sepenuhnya mendedikasikan diri untuk masyarakat.
