Perang Rusia dan Ukraina
Joe Biden Beri Sistem Roket ke Ukraina, Rusia dan AS Memanas, Kremlin: AS Menuangkan Bensin ke Api
Pasok sistem roket terbaru ke Ukraina, hubungan AS dan Rusia kini makin panas. Joe Biden dan Zelensky buat perjanjian bohong
POSBELITUNG.CO -- Perang antara Rusia dan Ukraina kini makin memanas hingga merembet ke Amerika Serikat yang selalu ikut campur urusan negara lain.
Ditengah perang Rusia dan Ukraina, Presiden Amerika Serikat, Joe Biden mengirimkan sistem roket terbarunya bernama M142 HIMARS kepada Ukraina.
Sementara saat ini Ukraina sedang membutuhkan bantuan persenjataannya melawan Rusia, kini Amerika Serikat terang-terangan bersekutu dengan Ukraina.
Janji pejabat AS yang mengatakan setuju memberikan sistem roket terbarunya ke Ukraina karena ada jaminan tidak digunakan untuk menyerang Rusia.
Baca juga: Ditertawakan Vladimir Putin, 30 Anggota NATO Kalah Lawan Rusia, Kroasia Akui Sanksi Eropa Tak Mempan
Jelas-jelas janji Amerika Serikat ini seperti kebohongan nyata ditengah Ukraina yang butuh persenjataan untuk melawan Rusia.
Presiden Zelensky pun mengamini dengan berjanji untuk menghormati jaminan AS dalam wawancaranya bersama Newsmax.
Dmitry Peskov, Juru Bicara Kremlin langsung menuding janji tersebut sebuah kebohongan yang terang dan nyata.
Diketahuinya Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky beberapa kali melanggar janji yang sudah disepakatinya sendiri.
Amerika Serikat bukanlah negara yang berkonflik dengan Rusia tetapi kini justru sengaja masuk ke dalam konflik.
"Kami tidak tertarik dengan apa yang terjadi di Rusia. Kami hanya tertarik pada wilayah kami sendiri di Ukraina," janjinya dalam wawancara yang terbit pada Rabu (1/6/2022), dikutip Tribunnews dari RussianToday.
Namun, Peskov mengaku tidak percaya Zelensky akan menepati janjinya.
Sebab, menurut pengalaman Peskov, Zelensky kerap melanggar janji-janjinya.
Baca juga: Baku Tembak Tentara Rusia dan Ukraina di Sievierodonetsk, Zelensky Bangga Pasukannya Terus Melawan
"Sayangnya, hal seperti itu tidak seperti yang disarankan oleh pengalaman kami," kata Peskov.
"Zelensky telah melanggar janjinya sepanjang karir politiknya yang relatif singkat."
"Dimulai dengan janji kampanye pemilihan utamanya untuk mengakhiri perang di tenggara Ukraina," lanjut Peskov.
Oleh karena itu, pihak Kremlin mencurigai bahwa Ukraina bisa saja menyerang Rusia menggunakan roket itu.
Bahkan, Peskov menuturkan, Kremlin juga tidak mempercayai tindakan AS yang mencoba beritikad baik.
"Kami tidak memberikan kepercayaan kepada pihak Ukraina," kata Peskov.
"Rusia juga tidak percaya bahwa AS bertindak dengan itikad baik."
"AS menuangkan bensin ke api dengan sengaja dan dengan antusias. Dan pasokan senjata Amerika mendorong kepemimpinan Ukraina untuk tidak melanjutkan pembicaraan damai," tambahnya.
Peskov berjanji bahwa militer Rusia akan mengambil tindakan pencegahan untuk meminimalkan potensi ancaman yang ditimbulkan ke Rusia oleh roket AS yang dimiliki Ukraina.
Baca juga: Negara yang Memiliki Senjata Nuklir Terbanyak, Kalau Perang Ternyata Amerika Bukan Tandingan Rusia
Janji Biden Kirim Roket ke Ukraina
Sebelumnya diberitakan Tribunnews, Amerika Serikat akan menyediakan sistem roket canggih ke Ukraina untuk digunakan dalam pertahanan melawan pasukan Rusia.
Namun, sistem itu bukan dimaksudkan untuk melakukan serangan di dalam Rusia, ujar seorang pejabat Gedung Putih pada hari Rabu (1/5/2022) seperti dilansir Reuters.
Presiden A.S. Joe Biden telah setuju untuk memberi Ukraina sistem roket yang dapat menyerang dengan tepat sasaran jarak jauh Rusia.
Bantuan itu merupakan bagian dari paket senjata senilai $700 juta yang yang disiapkan AS.
Jonathan Finer, wakil penasihat keamanan nasional Gedung Putih, mengatakan Ukraina telah meminta sistem roket itu.
Washington pun yakin sistem itu akan memenuhi kebutuhan mereka.
Baca juga: Beri Ukraina Senjata Tercanggih Joe Biden Dikritik Media AS, Percuma Tetap Kalah dengan Rudal Rusia
"Kami telah meminta jaminan Ukraina bahwa mereka tidak akan menggunakan sistem ini untuk menyerang di dalam Rusia," kata Finer dalam sebuah wawancara dengan CNN.
"Ini adalah konflik defensif yang dilakukan Ukraina."
"Pasukan Rusia berada di wilayah mereka."
Ada target signifikan yang tidak dapat dicapai Ukraina dengan senjata yang mereka miliki saat ini, lanjut Finer.
Sistem roket itu akan membuat perbedaan besar dalam konflik di bagian timur dan tenggara negara itu, di mana pasukan Rusia saat ini berfokus.
Seorang pejabat senior pemerintah mengatakan pada hari Selasa bahwa Ukraina memberikan jaminan bahwa mereka tidak akan menggunakan rudal jarak jauh untuk menyerang di dalam Rusia.
Selin sistem roket, paket bantuan dari AS juga berupa amunisi, radar penangkal tembakan, radar pengawasan udara, rudal anti-tank Javelin tambahan, serta senjata anti-armor, kata para pejabat.
Para pejabat Ukraina telah meminta sekutu untuk sistem rudal jarak jauh yang dapat menembakkan rentetan roket ratusan mil jauhnya, dengan harapan mengubah gelombang perang.
Seorang pejabat Rusia mengatakan Moskow memandang perkembangan itu "sangat negatif."
Meski begitu, Finer mengatakan Biden telah memberi tahu Presiden Vladimir Putin secara langsung apa konsekuensi dari setiap invasi terhadap Ukraina.
Baca juga: Takut dengan Rusia, Israel Tolak Permintaan Izin Jerman dan Amerika Kirim Rudal Anti Tank ke Ukraina
"Kami melakukan persis apa yang kami katakan akan kami lakukan," katanya.
"Rusia telah melakukan ini sendiri dengan meluncurkan invasi ke negara berdaulat."
Ribuan orang telah tewas di Ukraina dan jutaan lainnya mengungsi sejak invasi Rusia pada 24 Februari.
Ketika Amerika Serikat dan sekutunya memberi Ukraina senjata yang semakin canggih, Washington telah mengadakan diskusi dengan Kyiv tentang bahaya eskalasi jika menyerang jauh di dalam Rusia, ungkap pejabat AS dan diplomatik kepada Reuters.
Intelijen AS juga telah memperingatkan tentang meningkatnya risiko.
Biden juga pada hari Selasa mengatakan kepada wartawan bahwa "kami tidak akan mengirim sistem roket ke Ukraina yang menyerang Rusia." (Tribunnews.com/Maliana/Tiara Shelavie)
Ikuti Kabar Terbaru Perang Rusia dan Ukraina di Posbelitung.co
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Tak Percaya Janji Zelensky dan Biden, Kremlin Curiga Ukraina Bakal Serang Rusia Pakai Roket dari AS,