Pilpres 2024
Nasdem Usung Anies Baswedan, Prabowo Temui Surya Paloh
Pertemuan Prabowo dan Surya Paloh itu disebut-sebut sebagai awal koalisi NasDem dengan Gerindra di Pilpres 2024.
Apalagi, Prabowo sudah tiga kali maju dalam Pilpres tapi selalu menelan kegagalan dan merasa dicurangi.
“Jadi kita biarkan Pak Prabowo istirahat di hari tuanya dengan menyerahkan kepemimpinan bangsa ini kepada yang lebih muda, smart dan sudah teruji kepimpinannya,” paparnya.
Dukungan Prabowo kepada pasangan Anies-AHY juga, kata Naufal melanjutkan, tidak lepas dari adanya komunikasi dengan mantan Presiden Jenderal (Purn) Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), pendiri Partai Demokrat.
“Pembicaraan antar jenderal beda dengan sipil. Kalau antar sipil yang dibicarakan hanya mencari kekuasaan. Tapi kalau sesama jenderal yang didikusikan adalah kemajuan dan keamanan bangsa dan negara,” ucapnya.
Naufal yakin bila Gerindra, PKS, dan Demokrat berkoalisi sebagai pengusung Anies-AHY, duet ini akan memenangkan Pilpres.
Karena besarnya peluang untuk menang tersebut, partai-partai lain mau tidak mau juga akan ikut bergabung.
“Enggak mungkin partai-partai akan mendukung pasangan hanya sebagai penggembira pilpres saja,” tandasnya.
Penjelasan Prabowo
Usai pertemuan dengan Surya Paloh kemarin, Prabowo Subianto mengungkapkan kriteria yang tepat untuk calon presiden 2024.
Selain seorang WNI yang sehat jasmani dan rohani, sosok tersebut haruslah yang komitmen dan setia kepada Indonesia.
"Sosok yang sungguh-sungguh komit dan setia kepada Pancasila, UUD 1945 seutuhnya. Tidak sebagai mantra, tapi seutuhnya. Saya kira itu kriteria yang paling penting," kata Prabowo di Kantor DPP Partai Nasdem, Jakarta, Rabu (1/6/2022).
"Kalau bisa yang berpengalaman," sambungnya.
Prabowo kemudian ditanya kembali soal peluangnya mencalonkan diri maju dalam Pilpres 2024.
"Ya nggak harus Prabowo, siapa saja," katanya.
Diketahui, Partai Gerindra menargetkan Prabowo Subianto menjadi Presiden Indonesia pada Pemilu 2024.
