Perang Rusia dan Ukraina
Laporan Rahasia AS Diungkap Pejabat Tinggi Rusia, Ukraina Lenyap dalam 2 Tahun, Singgung Soal Kiamat
AS sudah beri bantuan banyak jangan harap Ukraina bisa lepas, Zelensky mulai khawatir maksud AS hingga diprediksi 2 tahun lenyap dari peta dunia
Sekutu lama Putin ini menambahkan bahwa segala sesuatunya telah dimulai, "namun, seseorang masih dapat mencoba untuk meredakan situasi internasional ini," Newsweek melaporkan sebelumnya.
Namun pernyataan terakhirnya mengisyaratkan bahwa Moskow dapat kembali mencoba merebut ibu kota Ukraina, Kyiv—yang gagal dilakukan pada fase awal perang.
Lebih dari 100 hari sejak perang Putin dimulai, Rusia kini fokus untuk merebut wilayah Luhansk dan Donetsk timur Ukraina secara penuh.
Bentrokan semakin intensif di kota strategis Severodonetsk, yang dapat menentukan nasib wilayah Donbas timur Ukraina.
Dalam pembaruan intelijen pada hari Rabu, kementerian pertahanan Inggris mengatakan bahwa setelah lebih dari sebulan pertempuran sengit, pasukan Rusia sekarang menguasai sebagian besar Severodonetsk.
"Taktik perang kota Rusia, yang bergantung pada penggunaan artileri yang berat, telah menghasilkan kerusakan tambahan yang luas di seluruh kota," kata kementerian pertahanan.
Elemen Angkatan Bersenjata Ukraina, bersama dengan beberapa ratus warga sipil, saat ini berlindung di bunker bawah tanah di Pabrik Kimia Azot, di zona industri kota, katanya.

Baca juga: Rusia Serbu Gudang Penyimpanan Roket Himars AS di Ukraina, Kemampuannya Bisa Tandingi Senjata Moskow
“Pasukan Rusia kemungkinan akan ditempatkan di dalam dan sekitar Azot sementara pejuang Ukraina dapat bertahan di bawah tanah.
Ini kemungkinan akan mencegah Rusia untuk menugaskan kembali unit-unit ini untuk misi di tempat lain untuk sementara waktu,” tambah kementerian itu.
Abaikan Ultimatum Rusia
Ukraina mengabaikan ultimatum Rusia untuk menyerahkan kota Severodonetsk yang tengah menjadi sasaran perang.
Kekhawatiran tumbuh atas nasib ratusan warga sipil yang terperangkap di pabrik kimia Azot Severodonetsk.
Dilansir The Guardian, Rusia memerintahkan pasukan Ukraina sehari sebelumnya untuk menghentikan "perlawanan yang tidak masuk akal dan meletakkan senjata" mulai Rabu pagi (15/6/2022).
Peringatan itu dikeluarkan saat Moskow telah menguasai 80 % Severodonetsk, sebuah kota yang telah menjadi titik fokus kemajuan Rusia di timur negara itu.
Moskow sebut Ukraina ganggu rencana pembukaan koridor kemanusiaan