Berita Pangkalpinang

710 Ekor Sapi Terjangkit PMK di Pangkalpinang Sembuh, Pengiriman dari Daerah Zona Merah Dibatasi

Berdasarkan data Dinas Pangan dan Pertanian Pangkalpinang dari 888 ekor sapi yang PMK sudah sekitar 710 ekor sapi atau 80 persen dinyatakan sembuh.

Penulis: Cepi Marlianto |
Bangkapos.com/Cepi Marlianto
Beberapa ekor sapi telah dinyatakan sembuh dari PMK yang ada di peternakan yang ada di Pangkalpinang, Jumat (24/6/2022). Sedikitnya masih ada sekitar 178 ekor sapi yang masih terpapar PMK. 

POSBELITUNG.CO – Wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang marak di berbagai daerah termasuk di Bangka Belitung sejak April 2022 lalu membuat para peternak dan pedagang hewan kurban cemas.

Namun  menjelang Hari Raya Iduladha ini sapi maupun kambing terkena penyakit PMK berangsur-angsur sembuh.

Seperti di Ibu Kota Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yakni Pangkalpinanghewan ternak yang terkena PMK saat ini sudah banyak yang sembuh.

Baca juga: Tim Gradak Polres Bangka Ringkus Pengedar Narkoba di Eks Lokalisasi Sambung Giri

Baca juga: Sapi Kena PMK Tak Menular Ke Manusia, Dagingnya Aman Dikonsumsi, Ini Syaratnya

Berdasarkan data Dinas Pangan dan Pertanian (DPP) Kota Pangkalpinang dari 888 ekor sapi yang  terjangkit PMK sudah sekitar 710 ekor sapi atau 80 persen dinyatakan bebas PMK.

Sedangkan 178 ekor sapi lainnya masih dalam tahap penyembuhan.

Alhamdulillah, bulan Juni ini semua sapi kita 80 persen sudah sembuh sisanya masih dalam tahap penyembuhan. Untuk Pangkalpinang ada sekitar 888 kasus sejak April 2022,” kata Kepala Dinas Pangan dan Pertanian (DPP) Kota Pangkalpinang, Samri kepada Bangkapos.com, Jumat (24/6/2022).

Untuk penyembuhan sapi yang terjangkir PMK, pihaknya telah mengoptimalkan petugas yang untuk melakukan pengawasan dan pemantauan terhadap ternak yang dalam masa penyembuhan dengan memberikan antibiotik dan vaksin PMK kepada sapi.

Menurut Samri, pada umumnya hewan ternak yang terjangkit PMK akan sembuh setelah 14 hari perawatan secara intensif.

Ia menyebutkan, tingkat kesembuhan dari hewan ternak yang terpapar PMK di Pangkalpinang  terus membaik menjelang Iduladha 1443 hijriah.

Selain itu pihaknya akan  membatasi pengiriman hewan ternak jenis sapi dari wilayah yang dinyatakan zona merah PMK seperti Pulau Jawa, terutama Madura, Jawa Timur.

Pada kesempatan ini dia mengimbau kepada para peternak tidak perlu khawatir, tapi tetap harus menjaga pola perawatan ternaknya.

Pihaknya juga terus melakukan penyuluhan kepada para peternak yang ada, wabah PMK ini tidak berbahaya, namun di saat terjangkit harus diobati secara teratur.

Namun jika ada yang sakit, harus diisolasi.

Samri menyarankan agar para peternak maupun pedagang hewan kurban menjaga kebersihan dan sanitasi kandang.

Selain itu juga  pastikan kandang memiliki pencahayaan matahari yang cukup dan tidak boleh terlalu lembap.

Dia juga mengingatkan agar baju yang digunakan harus langsung dicuci, sarung tangan juga harus diganti karena melalui perantara itu virus dapat menjangkit hewan ternak lain,

“Sanitasi kandang harus bersih, kemudian tidak boleh gelap. Kalau gelap penyebaran penyakit sangat cepat, karena kelembaban sangat tinggi. Melakukan desinfektan kandang, termasuk ternak harus rutin. Berikan vitamin C kepada sapi untuk menjaga imunitas,” imbau Samri.

Baca juga: BNNP Bangka Belitung Berhasil Bongkar Sindikat Narkoba, Dua Bandar Ekstasi Diringkus

Baca juga: Stok Hewan Kurban di Belitung Terus Bertambah, DKPP Pantau Kedatangan hingga ke Kandang

Kendati demikian menurutnya Samri, pihaknya masih giat melakukan sosialisasi penggunaan obat tradisional untuk mencegah penularan PMK selain obat-obatan.

Hal itu untuk meningkatkan daya tahan tubuh bisa dengan vitamin, dengan makanan yang berkualitas.

Pihaknya juga terus melakukan pemantauan dan pengobatan agar ratusan sapi yang terjangkit PMK dapat sembuh sehingga mengurangi kerugian peternak. Selain itu, vaksinasi tahap awal ini juga dikhususkan bagi sapi yang kondisinya sehat agar terhindar dari PMK.

“Kalau sudah terkena penyakit berikan antibiotik. Kalau sudah mendekati lebaran tidak boleh lagi diberikan vaksin atau vitamin karena akan dikonsumsi,” saran Samri.

(Bangkapos.com/Cepi Marlianto)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved