Berita Pangkalpinang

Warga Babel Manfaatkan Libur Sekolah untuk Bepergian, Penumpang Jalur Udara dan Laut Meningkat

Tak heran, tranportasi udara dan laut dari dan ke Bangka Belitung pun mengalami kenaikan jumlah penumpang di momen libur sekolah.

Penulis: Novita CC | Editor: Novita
Bangkapos.com/Sela Agustika
Penumpang pesawat di Bandara Depati Amir Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Senin (4/7/2022). Banyak warga Bangka Belitung yang pergi berlibur bertepatan dengan masa liburan sekolah. 

Demi melayani arus penumpang menjelang perayaan Iduladha, kapal cepat Express Bahari 3E menambah jadwal operasional.

Jika biasanya jadwal pelayaran hanya tiga kali seminggu (Selasa, Rabu dan Sabtu), khusus pekan ini jasa penyeberangan Pulau Bangka-Belitung (PP) itu akan berlayar pada Kamis (7/7/2022).

Kebijakan tersebut untuk memfasilitasi calon penumpang yang tidak kebagian tiket pada Rabu dan Jumat yang sudah penuh.

"Kami berlayar pada Kamis (7/7/2022) demi menjaga keselamatan pelayaran serta untuk memfasilitasi penumpang yang tidak kebagian berangkat pada hari Rabu dan Jumat dikarenakan full seat," kata Pimpinan PT Sakti Inti Makmur Cabang Tanjungpandan, Ivan Febrianto, pada Selasa (5/7/2022).

Ia mengatakan, harga tiket kapal dibandrol Rp232 ribu kelas VIP dan anak usia 2-10 tahun Rp182 ribu. Sedangkan kelas Executive Rp202 ribu dan anak usia 2-10 tahun Rp152 ribu. Lalu untuk tiket infant Rp50 ribu.

Sementara itu, jam keberangkatan mulai pukul 07.00 WIB dari Belitung dan pukul 12.00 WIB dari Bangka.

"Tiket bisa dibeli di kantor atau agen-agen tiket dan bisa juga via aplikasi Express Bahari mobile," kata Ivan.

Okupansi Hotel Meningkat

Memasuki musim liburan sekolah, okupansi hotel di Kota Pangkalpinang meningkat. Tak hanya hotel restoran juga mengalami peningkatan.

Berbagai upaya dilakukan pihak pengelola hotel untuk memenuhi tingkat keterisian kamar hotelnya. Di antaranya melalui promo.

Pandemi beberapa tahun belakangan ini membuat bisnis hotel dan restoran di Kota Pangkalpinang sempat anjlok.

Ketua Persatuan Hotel dan Restoran Seluruh Indonesia (PHRI) Kota Pangkalpinang, Sumiati, menyebut, kenaikan tingkat hunian dan kunjungan restoran sudah meningkat sejak bulan Ramadan lalu.

Namun, imbuhnya, peningkatan hunian memang belum menyeluruh dirasakan oleh hotel di Pangkalpinang.

"Alhamdulillah memang meningkat. Kalau catatan kami., itu sudah meningkat sejak pekan lalu, kami mulai sehat itu ketika momen Ramadan kemarin sampai sekarang memasuki musim libur sekolah. Tapi memang belum menyeluruh. misal seperti hotel-hotel non bintang. itu masih belum. Kalau yang bintang tiga itu lumayan setiap harinya," jelas Sumiati kepada Bangkapos.com, Rabu (6/7/2022).

Menurut dia, okupansi hotel non bintang di Pangkalpinang tergolong masih rendah, sehari kurang lebih 50 persen. Sementara tingkat keterisian hotel bintang bisa mencapai 70-80 persen.

Sumiati menyebut hunian hotel masih didominasi pengunjung dari wisatawan domestik.

"Kalau orang lokal mungkin liburannya keluar ya, jadi rata-rata memang diisi oleh wisatawan yang ingin berlibur di Bangka," sebutnya.

Kemudian, selama musim libur sekolah, hotel di Pangkalpinang tidak menaikkan harga kamar dengan berbagai pertimbangan. Di antaranya daya beli masyarakat yang dinilai belum sepenuhnya pulih.

"Pelaku usaha belum berani menaikkan rate kamar karena wisata adalah kebutuhan sekunder dan banyak kebutuhan primer yang tarifnya naik, misalnya listrik dan BBM," katanya.

Dia berharap, tren kenaikan ini terus berlangsung dan merata dirasakan seluruh hotel di Pangkalpinang.

"Kita berharapnya dapat terus meningkat, kami tidak ingin ada lagi pembatasan seperti beberapa tahun kemarin. Apalagi ini ada isunya Covid-19 kembali naik, kami dunia hotel dan restoran sudah siap menerima kunjungan para tamu," tuturnya.

Kebutuhan Menenangkan Diri

Momen liburan memang menjadi waktu yang dinanti-nanti bagi para anak-anak hingga pegawai. Kerap kali ketika libur sekolah menjadi waktu yang dimanfaatkan untuk bersenang-senang dan melepas penat di sela-sela aktivitas sehari-hari, seperti sekolah dan bekerja.

Dosen Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Bangka Belitung (UBB) sejaligus Ketua ISI Babel Dr. Fitri Ramdhani Harahap menyebut, momen liburan menjadi suatu bentuk kebutuhan khusus yang harus dilakukan.

Ini dipertegas dengan adanya istilah pergi "healing" atau rekreasi. Istilah ini merujuk pada adanya kebutuhan untuk menenangkan diri menghilangkan kepenatan dari hiruk pikuk kota ataupun pekerjaan dan sekolah, dengan harapan akan lebih segar dan fit ketika kembali ke rutinitas sehari-hari.

Ia menuturkan, harga tiket yang membumbung tinggi tentu tidak mematahkan niat masyarakat untuk berlibur memanfaatkan momen liburan.

"Jika diamati dari berita media, kita bisa melihat bagaimana antusiasme masyarakat memadati bandara, pelabuhan, tempat perbelanjaan, dan tempat hiburan," kata Fitri, Selasa (5/7/2022).

Masyarakat yang bepergian dengan pesawat terbang, mungkin lebih merasakan efek kenaikan harga tiket. Mengingat momen liburan kali ini merupakan momen spesial dimana liburan sekolah setelah pandemi dan masa liburan lebih panjang, sehingga banyak orang yang tetap memilih untuk pergi.

Dia juga menyebut momen libur sekolah ini memberikam dampak positif bagi pihak maskapai penerbangan, yang turut memanfaatkan situasi liburan untuk mendapatkan keuntungan.

"Kondisi ini sebenarnya masih sangat berhubungan dengan masa setelah pandemi yang bisa dibilang sudah mengalami penurunan, dan untuk melakukan perjalanan sudah dilonggarkan. Kalau sebelumnya masyarakat tidak bisa bepergian, makan sekarang ini menjadi pelampiasan untuk bisa bepergian," ucapnya.

Dia menyarankan, selama berpergian agar masyarakat mengedepankan safety atau keamanan mengingat ramainya arus hilir mudik. (Bangkapos.com/Sela Agustika/Andini Dwi Hasanah/Posbelitung.co/Dede Suhendar)

Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved