Berita Viral

Viral Rafi Anak SMK Kritik Sistem Kedisiplinan Pendidikan di Indonesia

Seorang anak SMK baru-baru ini menjadi viral di jagat maya. Kehebohan itu karena kritiknya terhadap kedisiplinan sekolah.

Penulis: Bryan Bimantoro | Editor: Fitriadi
Instagram @rafiazzamy.ph.d
Mohamad Rafi Azzamy yang viral karena pendapatnya tentang Sistem Kedisiplinan Sekolah di Indonesia. 

POSBELITUNG.CO - Seorang anak SMK baru-baru ini menjadi viral di jagat maya.

Kehebohan itu diawali oleh video tentang kritiknya terhadap sistem kedisiplinan sekolah di dunia pendidikan Indonesia.

Video itu diunggah tanggal 8 Juli 2022 lalu dan baru viral hari ini setelah diunggah di berbagai platform media sosial, seperti TikTok dan Twitter.

Beragam respon negatif dan positif didapat oleh lelaki bernama lengkap Mohammad Rafi Azzamy itu.

Salah satu contoh yang dikatakan oleh akun twitter @iaintstrongbtw yang mengatakan, "Pengetahuan filsafat yg dipunya Rafi ini keren, tpi sayangnya implementasi dan analisisnya trlalu mentah dan belum ketemu sama 'realitas'. Ini pemikiran yg masih berdasar 'ego' krna sentral pemikirannya bukan dari analisis trhdap sekitar tpi hanya keresahan sendiri".

Respon lainnya diutarakan oleh username @koh_eldong, yaitu, "Sebagai anak SMK tulisan Rafi sangat bagus. Ga semua but most of them saya sebagai guru pun jg bertanya tanya kegunaan aturan yg ada. Saking tunduknya siswa di sekolah, siswa saya kalo ngumpulin tugas atau mau bicara selalu pake "maaf Pak".

Ada juga yang merespon seperti ini, "ini anak kosakata dan pilihan diksi nya tinggi kelihatan suka baca buku, tapi isi dan konteks nya masih kosong, masih ngawur, kosong, mudah2an makin gede makin paham konteks… anyway perlu diapresiasi umur segini dah nulis buku, semangat, biar makin tajem tulisannya 10-20 thn lg", oleh akun bernama @KDnesia.

Baca juga: Aksi Emak-Emak Viral di Medsosl, Plat Nomor Motor Ditutupi dengan Celana Dalam Bebas dari E-Tilang

Kehebohannya ini dilatari oleh tulisan Rafi berjudul Sekolah dan Ilusi Kedisiplinan.

Dia berpikir bahwa disiplin itu hanyalah ilusi sosial dan akan menimbulkan tuntutan kultural.

Dia mempertanyakan fungsi ke sekolah dan berseragam itu dikatakannya tidak penting.

Dia juga menyatakan bahwa tidak suka dengan sistem pendidikan di Indonesia yang mengharuskan siswanya bangun pagi.

"Itu semua adalah tuntutan kultural. Kita memahami disiplin pada akhirnya bukan suatu kebaikan mutlak," kata Rafi dalam video.

Menurutnya tuntutan kultural yaitu disiplin sering dimanipulasi oleh sekolah bahwa kalau siswa bisa disiplin akan meraih kesuksesan.

Dia mempertanyakan kesuksesan yang mana dan kesuksesan yang seperti apa.

Siswa asal Malang ini berpikir bahwa disiplin adalah suatu objek hasrat. Dari objek hasrat itu yang nantinya akan menyebabkan siswa menjadi takut akan hukuman, celotehan orang lain, celatuan, dan sinisme-sinisme berpikir orang lain.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved