Kerusuhan Stadion Kanjuruhan
Mengenal Kandungan Gas Air Mata, Cara Meredamnya Jika Terkena Mata, hingga Waspada Efek Mematikan
Gejala setelah terkena gas air mata antara lain sensasi panas terbakar di mata, produksi air mata berlebihan, penglihatan kabur, kesulitan bernapas
POSBELITUNG.CO -- Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur, yang menewaskan ratusan suporter membuat semua berduka.
Termasuk alasan pihak kepolisian menembakkan gas air mata ke arah suporter.
Padahal menurut aturan federasi sepak bola dunia FIFA, sudah secara tegas melarang penggunaan gas air mata di stadion.
Belakangan diketahui, tembakan gas air mata tersebut membuat suporter dalam Stadion Kanjuruhan panik.
Mereka berdesak-desakan menghindari gas yang membuat mata perih dan sesak napas itu.
Penggunaan gas air mata biasanya ampuh untuk mengurasi massa, lantaran demonstran atau orang yang terkena gas tersebut akan merasakan perih pada wajah dan kulit.
Dari yang beredar di media sosial, ada beberapa demonstran yang mengoleskan pasta gigi di sekitar mata guna menanggulangi efek dari gas air mata.
Tak hanya itu, gas air mata juga disebut dapat menjadi tidak berfungsi jika diberi air.
Lantas, apa itu gas air mata dan bagaimana cara mengatasi efeknya?
Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Teknik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Agus Haryono mengungkapkan, gas air mata ada beberapa jenis, namun yang sering digunakan yakni Chlorobenzalmalonitrile atau CS.
"Senyawa CS diformulasikan dengan beberapa bahan kimia, terutama pelarut metil isobutil keton (MIBK) yang digunakan sebagai pembawa. Senyawa CS ini yang berhubungan dengan reseptor syaraf yang menyebabkan rasa nyeri," ujar Agus saat dihubungi Kompas.com, Kamis (8/10/2020).
Menurutnya, begitu gas air mata terpapar ke kulit, terutama kulit wajah dan mata, maka akan menimbulkan rasa nyeri dan pedih.
Agus menjelaskan, rasa nyeri dapat berlangsung pada jangka waktu sekitar 1 jam jika tidak langsung diatasi, bahkan efek nyeri dapat berlangsung selama 5 jam.
Gas air mata dengan air
Selain itu, Agus mengatakan bahwa efek dari senyawa CS dalam gas air mata dapat dikurangi dengan membalurkan air bersih pada area yang terkena gas air mata.