Berita Pangkalpinang

Atasi Masalah Sampah, Pemkot Pangkalpinang dan PLN Latih KSM Olah Sampah Jadi Bahan Bakar PLTU

Pihak PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Persero Unit Induk Wilayah (UIW) Kepulauan Bangka Belitung memberikan pelatihan pengolahan sampah.

Penulis: Cepi Marlianto |
Bangkapos.com/Cepi Marlianto
Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Kota Pangkalpinang, Akhmad Subekti saat melakukan peninjauan pelatihan pengolahan sampah menjadi bahan bakar jumputan padat (BBJP) di TPA Sampah Parit Enam, Kamis (20/10/2022). 

POSBELITUNG.CO -- Pihak PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Persero Unit Induk Wilayah (UIW) Kepulauan Bangka Belitung memberikan pelatihan pengolahan sampah menjadi bahan bakar jumputan padat (BBJP) atau sebagai bahan bakar cofiring di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Pelatihan ini diikuti 30 orang yang tergabung di dalam kelompok swadaya masyarakat (KSM) di Kota Pangkalpinang.

Menurut Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Kota Pangkalpinang, Akhmad Subekti, pelatihan ini merupakan tindak lanjut dari penandatanganan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU-Red) dan perjanjian kerja sama (PKS-Red) dengan PT PLN terkait pengolahan sampah.

Dia mengatakan, pelatihan  ini  sudah dilakukan sejak Rabu (19/10/2022) kemarin.

Di mana pelatihan dilakukan dengan pemberian teori di Unit Pelaksana Pembangkitan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (UPK PLTU) Air Anyir.

Sedangkan pada hari ini dilakukan pelatihan praktik tentang pengolahan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Parit Enam.

Hal ini sebagai upaya mengatasi permasalahan sampah yang ada di Kota Pangkalpinang.

“Pertama yang PLN sudah membantu menangani masalah sampah, yang jelas produksi sampah cukup tinggi. Di Pangkalpinang yang mencapai 150 ton per hari produksi sampah,” ungkap Subekti kepada Bangkapos.com, Kamis (20/10/2022).

Baca juga: Wisata Belitung: Mengenal Batu Satam Khas Belitung, Salah Satu Batu Langka di Dunia

Baca juga: Nelayan Teluk Dalam Meninggal Dunia Usai Perahunya Ditabrak Kapal Jaring

Ia mengatakan, pemerintah kota memang tengah serius berupaya menangani kelestarian lingkungan terutama yang diakibatkan oleh sampah.

Sampah sendiri menjadi permasalahan yang cukup krusial di perkotaan.

Terlebih dengan kerjasama ini setidaknya produksi sampah di Pangkalpinang berkurang sekitar 5 ton per hari.

Sampah itu diolah menjadi bahan bakar cofiring pengganti batu bara sebagai bahan bakar PLTU.

“Sampah di kota harus ditangani secara komprehensif. Sementara PLN punya apa punya program merubah sampah menjadi energi jadi harus dimanfaatkan,” sebutnya.

Oleh karena itu kata Subekti, pihaknya sendiri optimis dengan pelatihan ini permasalah sampah di Pangkalpinang dapat diatasi.

Hal ini juga menjadi uji coba tahapan pengolahan sampah menjadi BBJP.

Halaman
123
Sumber: Bangka Pos
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved