Lebih Mahal dari Lele Biasa, Ternyata ada Mitos di Balik Lele Bule yang Kini Langka di Bangka
Di tahun 2000-an, ikan lele 'bule' ini mudah ditemukan di kolong, sungai, rawa Bangka Belitung, kini seolah-olah menghilang.
Dia membeberkan, secara umum menurunnya populasi beberapa jenis ikan tidak hanya kelik putih atau jenis ikan lokal lainnya yaitu pertama, eksploitasi yang berlebihan (overfishing), penangkapan berlebih sehingga jumlahnya di alam semakin menurun.
"Kedua adalah kerusakan habitat alaminya akibat pencemaran limbah yang masuk ke perairan, pencemaran akibat tambang yang menyebabkan kekeruhan perairan dan aktivitas lain yang berpotensi merusak habitat ikan-ikan ini," lanjutnya.
Ikan-ikan ini banyak ditemukan pada kondisi perairan yang masih baik, jernih airnya tidak ada pencemar seperti limbah pertanian atau perkebunan atau tambang yg menyebabkan air menjadi keruh.
"Karena pada prinsipnya ikan ini sangat menyukai perairan yg masih alami dan terjaga seperti di hutan-hutan atau rawa-rawa yang belum terganggu oleh aktivitas manusia," katanya.
Disoroti Pj Gubernur
Penjabat (Pj) Gubernur Bangka Belitung (Babel), Ridwan Djamaluddin ikut menyoroti populasi ikan kelik putih yang sulit ditemukan di sungai wilayah Bangka Belitung.
Menurutnya, melestarikan keanekaragaman hayati agar tidak punah penting menjadi upaya bersama.
Ridwan mengaku pemerintah provinsi siap bila ada komunitas tertentu yang konsentrasi pada penyelamatan ikan yang populasi sudah sedikit untuk berdiskusi.
"Saya akan undang lah para praktisi (konsen menyelamatkan satwa yang populasi sedikit-red), saya akan dialog juga, ada kemarin komunitas. Ayo diskusi dengan keanekaragaman hayati Bangka Belitung," ujar Ridwan, Kamis (3/11/2022).
Dia tak menampik penyebab dari polulasi keanekargaman hayati sedikit karena kerusakan habitat.
"Tambang dan penebangan hutan secara umum baik itu untuk tambang dan untuk kebun atau kebakaran hutan, tapi pada dasarnya secara alami ada evolusi yang dilakukan oleh alam, manusia dan hewan. Namun yang tidak boleh kita lakukan adalah mempercepat kepunahan," ingatnya.
Ridwan menyakini bahwa keanekaragaman hayati yang perlu diperhatikan ini pasti memiliki ciri khas dan manfaat untuk daerah.
"Keanekaragaman hayati itu sebenarnya bukan angka, saya berkeyakinan segala yang diciptakan di muka bumi ini pasti ada gunanya. Jadi kalau kita punya banyak jenis tentu manfaat akan banyak," kata Ridwan.
(Bangkapos.com/Cici Nasya Nita/Akhmad Rifqi Ramadhani).