TKI
TKI Perempuan di Arab Saudi Dilecehkan dan Dibuang Majikan, Beruntung Bisa Kembali dengan Selamat
TKI perempuan ini mengaku bahwa selama bekerja, majikannya kerap melakukan pelecehan. Selain itu, TKI perempuan ini juga dibuang oleh majikannya.
POSBELITUNG.CO - Demi memperbaiki perekonomian keluarga, seorang TKI perempuan bernama Fitriani rela terbang ke luar negeri.
Niat hati ingin bekerja dan pulang membawa banyak uang, ternyata nasib Fitriani berbeda dengan para TKI yang lain, ia malah dibuang dan dilecehkan oleh majikannya sendiri.
Melansir dari kanal YouTube Iday Adventurer, TKI perempuan bernama Fitriani ini bercerita.
"Awalnya saya kerja ke Dubai, bukan ke Saudi, pas di Dubai banyak masalah dengan majikan, dengan sesama pembantu," kata Fitriani mulai bercerita.
Lantaran mendapat majikan serta rekan kerja yang tidak sejalan, TKI perempuan ini meminta untuk dikembalikan ke agensinya dan dituruti oleh majikan.
Sesampainya di agensi, TKI perempuan ini malah sakit, ia kemudian meminta untuk dipulangkan saja ke Indonesia, namun dari pihak agensi tidak mengizinkan.
Parahnya, pihak agensi mengatakan jika TKI perempuan ini jatuh dari gedung lantai tiga baru ia akan dipulangkan ke Indonesia.
"Pas ada di agensi gitu saya sakit, pas udah sakit gitu saya nggak bisa jalan, banyak saksinya yang tau, nggak dikasih obat, trus saya minta pulang juga nggak dikasih,"
"Saya terus terang aja ngomong sama sponsor yang ada di Jakarta, saya pengen pulang, sakit, nggak dikasih pulang, kecuali kalau saya jatuh di lantai tiga baru dipulangkan," ucap Fitriani.
Usai mendapat kalimat seperti itu, TKI perempuan ini berfikir bagaimana caranya agar bisa keluar dari agensi tersebut, ia lantas rela untuk dipekerjakan lagi di majikan yang baru.
Namun bukan berniat untuk benar-benar bekerja, akal-akalan TKI perempuan ini hanya agar ia bisa melepaskan diri dari agensi, karena setelah mendapatkan majikan yang baru, Fitriani malah kabur.
"Saya pura-pura sembuh kemudian saya dijual lagi (dialihkan ke orang lain), gimana caranya saya lepas dari agensi maksud saya, yaudah saya gapapa dijual lagi, ikut saya," ujar Fitriani.
"Untungnya majikan saya yang baru ini lagi lengah, pas lagi lengah kesempatan saya kabur dari majikan," sambungnya.
TKI perempuan ini lantas kabur dan memilih kantor polisi sebagai tempat pelariannya, niat hati ingin mendapat pertolongan, namun Fitriani malah diculik oleh polisi setempat.
Fitriani mengaku disekap selama dua hari, tak tahan ia kemudian berontak dan berhasil kabur dari sekapan tersebut.
Lagi-lagi ia kembali mendatangi kantor polisi, barulah TKI perempuan ini diproses dengan benar dan dikembalikan lagi ke agensi.
"Saya lari ke polisi, maksud saya minta pertolongan, eh iya memang baik polisi itu, saya lagi diproses, disuruh diam, pas udah diproses nggak taunya ada dua orang polisi, kata dia 'ayok ke mobil', ya saya ikut aja,"
"Pas udah ngikut itu nggak taunya saya diculik sama orang dalam dua orang, polisi yang merangkap sebagai agensi, dia kerjanya polisi trus agensi, dua hari saya disekap," kata Fitriani.
Menurut pengakuan Fitriani saat ia kembali ke agensi, ia tidak diperlakukan dengan baik, bukannya dipulangkan, TKI perempuan ini dikurung di sana.
Kembali kabur, itulah yang TKI perempuan ini lakukan, kali ini ia kabur dan terluntang-lantung selama dua minggu di jalanan.
Tak sanggup hidup di jalan, Fitriani sudah tidak tahu harus bagaimana, ia menyerah dan kembali ke agensi meminta untuk dipindahkan ke negara lain untuk bekerja.
Negara Arab Saudi lah yang menjadi tujuan TKI perempuan ini.
Saat hendak dibawa ke Arab Saudi, Fitriani dititipkan di suatu tempat bersama seseorang, di sana TKI perempuan ini malah diberi obat yang membuat Fitriani tak sadarkan diri.
"Saya nurut, datang ke apartemen, saya nggak tau itu, udah gitu nggak taunya saya dikasih minum, udah dikasih makan saya dikasih minum,"
"Dia bilang gini, 'kamu kan katanya sakit, jadi saya ini dokter', saya dikasih obat langsung, nggak taunya sesudah minum obat itu langsung saya nggak sadar," ujar Fitriani.
Singkat cerita, barulah TKI perempuan ini diterbangkan ke Arab Saudi, sayangnya ia ke Arab Saudi bukan menggunakan visa kerja, melainkan menggunakan visa ziarah.
Hal ini akan menjadi masalah baru lagi bagi Fitriani, karena ia akan sulit untuk mengurus segala administrasi yang dibutuhkan layaknya TKI resmi.
Benar saja, tiga bulan bekerja TKI perempuan ini ingin membuat iqomah (KTP Saudi) untuk memperpanjang kerjanya, namun majikan Fitriani enggan membuatkannya.
Tidak sampai di situ, TKI perempuan ini juga mengaku bahwa selama bekerja, majikannya itu kerap melakukan pelecehan.
"Dia itu brengsek, pelecehan, setiap saya gini dia megang dari belakang, dia peluk saya," ucap Fitriani.
Selain itu, TKI perempuan ini juga dibuang oleh majikannya tersebut.
"Saya nekat udah gajian kemarin, saya mau pulang, anterin saya ke bandara, pas dia nganterin eh saya langsung ditinggal kabur karena ada polisi," kata Fitriani.
Beruntung Fitriani mendapatkan pertolongan dari pihak lain, sehingga ia bisa kembali lagi ke Indonesia dengan selamat.
(Posbelitung.co/Fitri Wahyuni)
