Berita Belitung

Bandara HAS Hanandjoedin Berstatus Internasional, Rute Malaysia dan Singapura Terbilang Menarik

Bandara Internasional HAS Hanandjoeddin Belitung masih diupayakan untuk mendapatkan izin membuka rute penerbangan internasional

Posbelitung.com/dokumentasi
Pesawat parkir di Bandara HAS Hanandjoeddin Tanjungpandan 

Investasi lain yang menarik digarap yakni memperbanyak hotel seiring penambahan jumlah penerbangan. Isyak mengakui hal ini ini tidak mudah karena harus meyakinkan hotel yang ada pun eksis. Investasi di bidang perikanan dan perkebunan juga tak kalah menarik. 

Sebelumnya, Executive General (EM) Manager PT Angkasa Pura II Cabang Bandara HAS Hanandjoeddin, Khaerul Assidiqi mengatakan sampai saat ini statusnya masih internasional tapi belum melayani penerbangan internasional.

"Beberapa bandara, bukan hanya HAS Hanandjoedin saja masih ditutup sebagai entry point internasional. Jadi memang Satgas Covid ini (menentukan) membuka atau tidaknya rute internasional. Palembang saja belum (menjadi entry point penerbangan internasional) yang memang kapasitasnya lebih besar," katanya saat menjadi tamu dalam Dialog Ruang Tengah melalui Facebook Pos Belitung 

Ia tetap optimistis Bandara HAS Hanandjoeddin Belitung dapat membuka rute penerbangan internasional setelah sukses menyelenggarakan event internasional seperti pertemuan menteri-menteri pembangunan G20. 

Pembukaan rute penerbangan internasional sempat dilakukan pada 2017 lalu untuk penerbangan charter ke Kuala Lumpur.

Selanjutnya pada 2018, baru pelayanan penerbangan internasional yang terjadwal oleh maskapai Garuda Indonesia beroperasi pada Oktober-Desember 2018, berlanjut pada 2019.

Rute penerbangan langsung ke Singapura ini pun tercatat ada 89 pergerakan pesawat take off dan landing, dengan jumlah penumpang 3.267 orang. 

Kebangkitan rute penerbangan internasional terjadi pada 2019. Tercatat ada dua maskapai yang beroperasi melayani rute Kuala Lumpur dan Singapura yang masing-masing oleh Air Asia dan Garuda Indonesia.

Secara pergerakan ada 238 pergerakan dalam satu tahun dan penumpang 16.323 orang.

Barulah pada 2020 lalu penerbangan internasional hanya sampai April karen kondisi pandemi. Namun dalam waktu empat bulan tercatat ada 7.373 penumpang. 

"Kami sempat koordinasi dengan pemda agar dibuka kembali entry point agar bisa melayani penerbangan internasional. Saya pikir juga portofolio Belitung yang sempat melayani event internasional juga berhasil melayani penerbangan tingkat tinggi setingkat menteri pembangunan dunia, itu juga bisa dijual kepada pihak tertentu. Karena secara secara fasilitas tidak ada issue, jadi artinya kami siap," jelasnya. 

Menurutnya memang ada ketertarikan maskapai untuk membuka rute penerbangan internasional. Namun ia enggan menyampaikan maskapai mana saja yang tertarik karena belum sampai pada tahap permintaan slot penerbangan. 

"Kalau sudah ditahap itu baru kami bisa menyampaikan. Kalau keinginan tetap ada, kami tetap lakukan pendekatan dengan maskapai. Sebelum ada official kami belum bisa menyampaikan," ujarnya. 

"Dengan dicabutnya status PPKM dan demand tinggi, saya pikir sudah selayaknya untuk membuka status internasional," katanya. 

Sementara itu Wakil Bupati Belitung, Isyak Meirobie mengatakan pencabutan status PPKM menjadi angin segar sehingga ketika sebelumnya ada pembatasan aktivitas, kini seperti burung keluar dari sangkar.

Halaman
123
Sumber: Pos Belitung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved