Berita Pangkalpinang
Sikapi APK Perguruan Tinggi di Bangka Belitung Rendah, Ini Langkah yang Diambil Pemprov
Diketahui, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Bangka Belitung, APK Perguruan Tinggi di Babel tahun 2022 adalah 14,85 persen.
POSBELITUNG.CO, BANGKA - Angka Partisipasi Kasar (APK) Perguruan Tinggi di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menjadi perhatian Penjabat Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Pj Gubernur Babel), Ridwan Djamaluddin.
Diketahui, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Bangka Belitung, APK Perguruan Tinggi di Babel tahun 2022 adalah 14,85 persen sedangkan pada tahun 2021 adalah 15,23 persen.
Berdasarkan data tersebut, APK Perguruan Tinggi di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung makin rendah.
Pada tahun 2021, APK Perguruan Tinggi di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menjadi sorotan karena paling rendah se-Indonesia.
Sedangkan ttahun 2022, belum dibeberkan posisi Bangka Belitung secara nasional, namun APK Perguruan Tinggi menurun.
Berdasarkan data BPS, penyebab dari APK Perguruan Tinggi di Babel karena beberapa hal.
Yakni sebesar 37,34 persen lulusan SMA dan SMK memilih bekerja, sebanyak18,02 persen merasa pendidikan SMA dan SMK cukup, 17,34 persen karena menikah, 16,54 persen tidak ada biaya, serta 0,75 persen lain-lainnya.
Sementara itu, berdasarkan data dari Dinas Pendidikan Provinsi KepulauanBangka Belitung, hanya kisaran 40 persen siswa SMA dan SMK yang melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi, baik di daerah dan luar daerah di Bangka Belitung.
Sisanya, kisaran 60 persen tak melanjutkan pendidikan, ada yang bekerja dan ada yang menganggur.
Adapun jumlah total lulusan 17.512 orang, terdiri dari SMA sebanyak 9.155 orang dan SMK sebanyak 8.357 orang.
Dari total tersebut, sebanyak 11.257 orang lulusan SMA dan SMK tidak melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.
"Buat saya, ini tidak baik. Artinya, anak-anak muda kita menurun minat untuk ke perguruan tinggi, walaupun ini hanya pendidikan tinggi di Bangka Belitung saja," ujar Ridwan usai rapat bersama Rektor PT di Babel, Selasa (14/2/2023).
"Kita sebaiknya tidak terlalu memperdebatkan angka ini benar atau tidak benar, tapi gambaran umum demikian. Karena data 2022 disampaikan oleh dinas pendidikan, dari 100 persen SMA/SMK yang melanjutkan ke perguruan tinggi 40 persen, jadi 60 persen tidak melanjutkan," tuturnya.
"Kalau ini disandingkan dengan data dari BPS, alasan yang paling banyak itu mau langsung kerja saja. Alasan kedua yang mengkhawatirkan adalah cukup SMA saja. Selebihnya juga karena alasan biaya," kata Ridwan lagi.
Rektor Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung (Unmuh Babel), Fadillah Sabri menambahkan, alasan lain kurangnya minat anak-anak Babel dalam melanjutkan pendidikan.
"Mindset (pola pikir) masyarakat di Babel, masih ada yang berpikiran kuliah tinggi-tinggi ujungnya tidak memberi nilai lebih bagi keluarga. Maka perlu upaya untuk memberi pemahaman kepada masyarakat kita terutama juga orangtua," kata Fadillah.
Untuk meningkatkan APK Perguruan Tinggi, Rektor Universitas Bangka Belitung (UBB) Prof Ibrahim menyarankan perlu peran serta sekolah untuk mendongkraknya.
"Bisa dengan sekolahnya ditargetkan setiap tahun harus ada berapa persen yang melanjutkan sekolah ke perguruan tinggi. Kami di perguruan tinggi hanya sebatas sosialisasi, maka perubahan mindset itu ada di SMA dan SMK. Kepala sekolah ditarget, atau sederhana bisa diberikan penghargaan bagi yang bisa mencapai target, harus ada intervensi lah dari dinas pendidikan mengenai ini," saran Ibrahim.
Tiga Upaya Pemprov
Pj Gubernur Babel Ridwan Djamaluddin mengatakan, ada tiga upaya yang akan dilakukan pemerintah provinsi untuk mengatasi APK Perguruan Tinggi di Bangka Belitung yang rendah.
"Saya rasa, kita tidak boleh dianggap bukan masalah, karena apapun, sumber daya manusia adalah dasar penting dalam membangun masyarakat kita," ucapnya.
Ada tiga langkah utama yang akan dilakukan Pemprov Babel. Pertama, mendalami data BPS untuk mencari akar masalah apa sebetulnya.
"Kita mau mengumpulkan data anak-anak kelas 3 SMA SMK, mau survei dari 100 persen itu berapa persen mau melanjutkan kuliah, dan dari yang mau melanjutkan kuliah itu, apa kendala untuk diintervensi pemerintah. Misalnya tidak ada biaya, maka kita tingkatkan beasiswa," jelasnya.
Langkah kedua, Pemprov Babel akan berkirim dua surat kepada Kementerian Pendidikan, Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek).
"Langkah berikutnya, pemprov akan berkirim surat kepada Kemendikbud Ristek. Pertama, soal moratorium program studi sosial karena kita masih rendah. Bolehlah sosial dibuka lagi saja agar anak-anak belajar. Surat kedua yang akan dikirimkan untuk menambah kartu Indonesia pintar bagi yang mau kuliah di perguruan tinggi swasta," kata Ridwan.
Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat agar mau melanjutkan pendidikan di PT, maka pemerintah provinsi menggaet pemerintah kabupaten dan kota untuk mengampanyekan pentingnya melanjutkan pendidikan di PT.
"Ketiga langkahnya, mau melakukan kampanye, karena ini paling penting, mengubah pola pikir, kenapa harus melanjutkan ke perguruan tinggi, kita lakukan kampanye bersama pemkab dan pemkot ke desa-desa, bis juga menggunakan duta pendidikan," kata Ridwan. (Bangkapos.com/Cici Nasya Nita)
APK
perguruan tinggi
Pj Gubernur Babel
Ridwan Djamaluddin
Badan Pusat Statistik (BPS)
Posbelitung.co
Pj Wali Kota Akui Proses Pembangunan Sekolah Rakyat di Pangkalpinang Masih Panjang |
![]() |
---|
Pemkot Pangkalpinang dan Komnas HAM Tinjau Program Makan Bergizi Gratis dan Sekolah Rakyat |
![]() |
---|
Pemuda Nekat Curi Katalis Knalpot di 12 Lokasi di Pangkalpinang Demi Judi Online dan Sabu |
![]() |
---|
Mulai 2026 Pemkot Pangkalpinang akan Bangun Sekolah Rakyat di Air Kepala Tujuh |
![]() |
---|
Sejarah Pangkalpinang hingga jadi Ibu Kota Provinsi Diceritakan PJ Wali Kota di Upacara HUT ke-268 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.