Nelayan Kelapa Kampit Tenggelam
Seorang Nelayan Pertama Kali Menemukan Tubuh Korban, Pencarian Hampir Dua Jam
Saat itu kecepatan angin yang mencapai 20 knot dan ketinggian gelombang yang mencapai 1,75 sampai dengan dua meter.
POSBELITUNG.CO, BELITUNG - Hampir dua jam Tim SAR Gabungan Belitung Timur (Beltim) melakukan pencarian akhirnya menemukan jenazah Husni Seraie (65), nelayan Kelapa Kampit yang dikabarkan hilang di Perairan Mentawak, Kecamatan Kelapa Kampit Kabupaten Belitim, Kamis (16/2/2023) pukul 09.40 WIB.
Seorang nelayan yang ikut dalam tim SAR gabungan pertama kali melihat tubuh korban mengapung di perairan tersebut. Saat menemukan korban, nelayan tersebut tidak berani untuk memegang jenazah yang mengapung tersebut, ia berteriak-teriak memanggil tim agar mendekat.
"Pertama setelah nelayan melihat (korban), dia kan tidak berani untuk memegang, jadi dia berteriak-teriak memanggil kita agar mendekat ke dia, jadi kita langsung merapat ke arah dia untuk melakukan evakuasi," kata Ketua Tim Operasi SAR Gabungan Belitung Timur, Fernandus Nadapdap pada Kamis (16/2//2023).
Menurutnya, ketika dievakuasi, posisi tubuh korban dalam keadaan terbalik atau tengkurap, lalu karena tangannya sudah cukup membeku dan tegang, maka tim gabungan cukup kesulitan memasukannya ke dalam kantung jenazah sehingga harus memakan waktu sekitar sepuluh menit.
Seama proses pencarian korban diiringi dengan angin kencang dan gelombang tinggi, sehingga menjadi kendala. Saat itu kecepatan angin yang mencapai 20 knot dan ketinggian gelombang yang mencapai 1,75 sampai dengan dua meter.
"Tapi karena posisi lokasi pencarian kita itu tidak begitu jauh dari daratan jadi tidak begitu kena (dampak) lah bang," kata Nadapdap.
Menurutnya, proses pencarian korban tidak sulit karena posisi jenazah yang ditemukan ternyata sesuai dengan search area yang sudah ditentukan sejak awal saat apel persiapan sebelum menuju ke laut lepas.
"Pada saat tadi pagi kita brifing, jadi memang posisi itu pas sekali di dalam area pencarian yang sudah ditentukan atau diprediksi. Karena medannya juga tidak terlalu luas terus posisi juga tidak jauh dari daratan," katanya.
Pos SAR Belitung Timur mengimbau, agar warga atau nelayan yang hendak melaut tetap mengutamakan keselamatan, seperti tidak memaksakan diri untuk mencari ikan ketika kondisi tubuh sedang tidak sehat agar tidak terjadi peristiwa serupa seperti yang dialami Husni.
"Benar karena kadang butuh untuk kebutuhan, tapi tetap memprioritaskan keselamatan kita, terus kalau pergi melaut diusahakan memakai life jaket, dan membawa alat navigasi, kalau bisa jangan sendirian," katanya.
Tak Kunjung Pulang
Husni Seraie sempat dilaporkan hilang oleh keluarganya karena tidak kunjung pulang dari kemarin. Diduga Husni tenggelam saat mukat dan tidak bisa menyelamatkan diri.
Nelayan itu ditemukan dalam keadaan meninggal dunia 100 meter arah timur dari lokasi awal dia pergi mukat.
"Korban sudah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia. Langsung kami bawa ke Puskesmas Kampit untuk divisum," kata Fernandus Nadadap.
Fernandus bilang awalnya Husni pergi mukat menggunakan jaring pada Rabu (15/2/2023) pukul 15.00 WIB. Biasanya dia pulang malam hari, namun sampai pukul 00.00 WIB tak kunjung pulang.
Pencarian Nelayan Kampit Hilang di Perairan Mentawak Diiringi Angin Kencang dan Gelombang Tinggi |
![]() |
---|
Sempat Dilarang Keluarga, Husni Tetap Mencari Ikan Meski Sedang Tidak Enak Badan |
![]() |
---|
Hingga Tengah Malam Tak Kunjung Pulang, Husni Ditemukan Tewas Mengapung di Laut |
![]() |
---|
BREAKING NEWS: Nelayan Kelapa Kampit Hilang saat Mukat di Laut, Ditemukan Sudah Meninggal Dunia |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.