Berita Bangka

BIODATA EM Osykar Ketua Bawaslu Babel, Tertarik Isu Kepemiluan Sejak di Bangku SMA

Ayah tiga orang anak ini menceritakan mulai tertarik pada isu kepemiluan, kepengawasan pemilu, dan demokrasi

Editor: Kamri
Istimewa/Dokumentasi EM Osykar
Ketua Bawaslu Bangka Belitung (Babel), EM Osykar. 

POSBELITUNG.CO, BANGKA - Sosok EM Osykar begitu familiar di Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel).

Ia terpilih sebagai Ketua Bawaslu Babel untuk masa kepengurusan periode 2022-2027 dan resmi dilantik pada Rabu (21/9/2022) lalu.

Perjalanan EM Osykar ini setelah melalui proses seleksi untuk kepengurusan Bawaslu Babel periode 2022-2027 beberapa waktu lalu.

Pria kelahiran Palembang 39 tahun lalu ini, tumbuh besar bersama keluarga di Pulau Bangka.

Tepatnya di Kota Sungailiat, Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel).

Setelah menyelesaikan sekolah hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kota Sungailiat, Osykar melanjutkan kuliah Jurusan Ilmu Pemerintahan di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, pada tahun 2007.

"Dulu dari SD sampai SMA bersekolah di Sungailiat, Kabupaten Bangka. Kemudian saya melanjutkan pendidikan sarjana di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Jurusan Ilmu Pemerintahan di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta dan lulus pendidikan sarjana pada tahun 2007," kata Osykar, Sabtu (18/2/2023).

Selanjutnya anak kedua dari empat bersaudara ini berhasil diterima menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) pada tahun 2009 atau setelah dua tahun menyelesaikan masa kuliahnya, hingga mendapatkan beasiswa melanjutkan pendidikan strata-2.

"Alhamdulillah pada tahun 2009, saya diterima menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN). Pada tahun 2013, saya mendapatkan beasiswa untuk meneruskan pendidikan strata-2 ke Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Sekarang jadi Ketua Bawaslu Bangka Belitung, bagi saya intinya niat baik adalah kunci," ungkap Osykar.

20230219 Ketua Bawaslu Babel
Foto EM Osykar, Ketua Bawaslu Babel.

Suami dari Dewi Wahyuni ini sejak masa sekolah aktif pada kegiatan organisasi.

Kemudian berlanjut ketika masa kuliah bergabung dengan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) dan Korps Mahasiswa Ilmu Pemerintahan (KOMAP).

"Sejak di bangku sekolah dasar saya memiliki ketertarikan dengan aktivitas di luar rutinitas belajar seperti pramuka, sampai tingkat SMU, menekuni OSIS dan drumband. Sedangkan saat kuliah beraktualisasi diri melalui sebuah organisasi, yaitu Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) dan Korps Mahasiswa Ilmu Pemerintahan (KOMAP)," tutut Osykar.

Ayah tiga orang anak ini menceritakan mulai tertarik pada isu kepemiluan, kepengawasan pemilu, dan demokrasi sejak era reformasi 1998, atau masih duduk di bangku SMA. Tertarik kenapa mahasiswa dan masyarakat melakukan demonstrasi dalam skala besar untuk mengganti rezim orde baru.

"Euforia pemilu menjadi lebih semarak, karena partai politik yang di masa orde baru berjumlah tiga, meningkat drastis menjadi enam belas kali lipatnya pada Pemilu 2019. Ketertarikan tersebut menjadi lebih mendalam ketika duduk di bangku kuliah, dan mengamati dan mempelajari bahwa politik berkaitan dengan upaya untuk merebut dan mempertahankan," jelassnya.

Seiring berjalannya waktu pada proses seleksi anggota Bawaslu Babel, Osykar harus bersaing dengan puluhan kandidat lain.

Sumber: Bangka Pos
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved