Berita Pangkalpinang

Pj Gubernur Babel Ungkap Dua Kali Kembalikan Dana Pembangunan TPA Regional ke Pusat, Ini Alasannya

Pemprov Babel telah dua kali mengembalikan dana pembangunan TPA Regional di Bangka Belitung ke pusat.

Editor: Novita
Bangkapos.com/Andini Dwi Hasanah
Ilustrasi sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung telah dua kali mengembalikan dana pembangunan tempat pembuangan akhir sampah (TPA ) regional di Bangka Belitung ke pusat. 

Mengenai pengelolaan sampah di TPA Regional, akan menjadi pembahasan lebih lanjut pada kemudian hari oleh Pemerintah Provinsi Bangka Belitung.

"TPA Regional ini tergantung masyarakat, itu yang susahnya, namanya juga buang sampah," kata dia.

Perhatikan Jarak TPA dengan Pemukiman

Dosen Ilmu Administrasi Negara STISIPOL Pahlawan 12 Widya Handini menyarankan agar pemprov memperhatikan jarak TPA yang akan dibuat dengan area perumahan warga.

"Yang paling penting, jaraknya dari TPA ke pemukiman masyarakat itu jangan terlalu dekat. Jadi harus jauh, jangan menganggu masyarakat karena TPA ini kalau tidak dikelola dengan baik dan dipersiapkan dengan baik. Itu hanya akan menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan sekitar maupun masyarakat," kata Widya beberapa waktu lalu.

Dia memisalkan, apabila tata kelola tidak baik, cairan lindi yang dihasilkan dari sampah, akan turun ke tanah bagian bawah bisa mencemari air tanah yang ada di sekitaran masyarakat.

Selain itu, dia menilai tata kelola sampah di Bangka Belitung memang masih perlu dievaluasi.

"Untuk tata kelola sampah masih perlu dievaluasi dan diperbaiki lagi, baik itu aspek fisik dan non fisik," ucapnya.

Akademisi ini sudah pernah meneliti tata kelola sampah di Bangka Belitung, ada beberapa hal yang menjadi sorotannya.

"Dari sisi fisik misalkan, masih banyak yang perlu diperbaiki dari sisi pemilahan, pemisahan dan separasi sampah. Jadi saya sudah obeservasi di TPS (tempat penampungan sementara-red) itu mayoritas sampah masih tercampur dan belum dipisahkan," jelasnya.

"Itu akan menimbulkan dampak negatif karena akan menyusahkan untuk pengelolaan selanjutnya atau daur ulang," ujarnya.

Selain dari sisi pemilahan sampah, tata kelola sampah yang perlu dievaluasi, yakni jumlah sampah yang akan dilakukan daur ulang.

"Masih banyak sampah yang tidak didaur ulang, dan itu kurang baik karena hanya akan menambah jumlah sampah untuk di bawa ke TPA. Selain itu dari sisi fasilitas, TPS misalnya, tempat sampah dipisah minimal organik dan anorganik," kata Widya

Selain itu, penting juga menambah jumlah armada atau truk pengangkut sampah yang sesuai dengan luas daerah yang menaungi sampah tersebut.

"Masih banyak tantangan dalam hal ini, karena jumlah armada tidak sebanding dengan luasan dan jumlah masyarakatnya," sebutnya.

Sumber: Bangka Pos
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved