Berita Belitung
Bertanam di Lahan Kritis, Rido Hasilkan Ratusan Kilogram Bawang Merah Ratusan Kilogram
Rido lebih memilih bertani bawang merah menggunakan benih ketimbang umbinya karena harganya yang lebih ekonomis dan masa tumbuhnya yang lebih efesien.
Penulis: Sepri Sumartono |
POSBELITUNG.CO, BELITUNG – Rido, lelaki berusia 23 tahun asal Desa Mampaya, Kecamatan Damar, Kabupaten Belitung Timur menghasilkan ratusan kilogram bawang merah di masa panen yang kedua.
Meskipun bertani di lahan kritis yang miskin akan unsur hara atau lahan sub optimal, Rido tetap yakin dengan 12 baris tanaman bawang merah yang ia garap bisa menghasilkan panen yang berkualitas.
Tidak mengecewakan, 12 baris tanaman di lahan tidak optimal milik Rido tersebut mampu menghasilkan 30-40 kilogram bawang merah untuk setiap barisnya.
Rido lebih memilih bertani bawang merah menggunakan benih ketimbang umbinya karena harganya yang lebih ekonomis dan masa tumbuhnya yang lebih efesien.
Awalnya, laki-laki yang sempat merantau di Pulau Jawa itu termotivasi bertani bawang merah karena melihat potensi Belitung Timur yang menjanjikan, terlihat dari kondisi lahannya yang berpasir dan punya banyak pantai.
"Setelah lulus kuliah di Jawa akhirnya saya mencoba, karena susahnya bibit bawang merah yang dari umbi, akhirnya saya mencoba dari yang biji, tidak banyak, yang sebungkus satu ons," kata Rido, Senin (20/2/2023).
Rido berpesan kepada anak-anak muda di Belitung Timur bahwa prospek bertani bawang merah sangat besar karena menjadi salah satu bahan masakan yang selalu dibeli setiap hari oleh masyarakat.
"Apalagi di Beltim tidak banyak yang menanam bawang merah, jadi buat anak-anak muda, ayok ikut menanam," katanya.
Sementara itu, Penyuluh Pertanian Kabupaten Belitung Timur, Dedi Kurniawan mengatakan bawang merah merupakan komoditas yang strategis karena menjadi salah satu yang mempengaruhi inflasi di daerah.
Selama ini bawang merah di Beltim didatangkan dari luar daerah yaitu Pulau Jawa sehingga menyebabkan stok dan harganya menjadi sulit dikendalikan pada waktu tertentu karena adanya ketergantungan impor.
"Berawal dari itulah Distangan Beltim berupaya agar tanaman bawang merah bisa dikembangkan melalui gerakan pemerintah dengan program Yuk Ke Ume," kata Dedi Kurniawan, Senin (20/2/2023).
Menurutnya, prospek budidaya tanaman bawan merah menjadi usaha tani mempunyai nilai ekonomis yang menguntungkan bagi petani dan juga daerah.
Melalui pendampingan meliputi penyuluhan dengan berbagi metode belajar di lapangan nantinya diharapkan petani bawang merah bisa melakukan budidaya bawang merah secara mandiri.
"Bertanam bawang merah di Beltim merupakan hal yang baru, sehingga perlu peran penyuluh sebagai mitra petani guna mendukung keberhasilan pengembangan bawang merah di Kabupaten Belitung Timur," katanya.
(Posbelitung.co/Sepri)
| Sisa Sekolah Kuomintang, Dinding Tua Saksi Sejarah Pendidikan di Belitung |
|
|---|
| 89 UMKM Ramaikan Mampau Kriya Festival 2025 di Belitung |
|
|---|
| Pelajar SMAN 1 Tanjungpandan Juara Lomba Video DPD Award, Angkat Kearifan Lokal dan Saraf Makna |
|
|---|
| Polres Belitung Ungkap 3 Kasus Narkoba Selama Oktober, 4 Tersangka Ditangkap di Tanjungpandan |
|
|---|
| Polres Belitung Bongkar Peredaran Sabu, Dua Kurir Ditangkap di Desa Aik Ketekok |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.