Traveling

Kini Buaya Ganas Itu Hidup di Kampoeng Reklamasi, Terapkan Konsep Wisata Konservasi

Berdasarkan penelitian yan dilakukan International Union for Conservation of Nature (IUCN), buaya menyerang manusia karena empat alasan.

Bangkapos.com/Dok
ILUSTRASI: Tampak seekor buaya ukuran panjang sekitar empat meter muncul di Kolong Kepuh, Bacang Pangkalpinang, Jumat (20/5/2022) lalu. 

"Awalnya sempat shock dan kaget, bahkan malemnya juga saya sempat enggak bisa tidur karena masih trauma," kata Iskandar.

Selain trauma secara mental, kejadian tersebut juga memberikan luka goresan pada pada kaki sebelah kirinya, tepatnya pada bagian betis.

5. Kolong Kero, Belitung Timur

Agus (53), Warga Desa Padang, Manggar, Belitung Timur (Beltim) selamat walau sempat dua kali diserang buaya di Kolong Kero, Selasa (6/9/2022) pukul 20.30 WIB.

Ia diserang buaya berukuran sekitar empat meter.

Warga Desa Padang, Manggar, Belitung Timur (Beltim) itu awalnya ingin mencari ikan dan lobster bersama anak dan menantunya.

"Awalnya airnya tenang, sempat beberapa dapat. Tiba-tiba dari depan ada buaya langsung menerkam saya. Langsung saya sikut matanya langsung terlepas gigitannya," kata Agus, Kamis (8/9/2022) dikutip dari Pos Belitung, Rabu (11/1/2023).

Saat lepas serangan pertama, buaya itu kembali menyerang Agus lagi. Saat serangan kedua buaya itu menggigit pahanya hingga banyak mengeluarkan darah. Buaya sempat ingin menariknya ke dalam air tapi Agus bisa melawannya sekuat tenaga.

Setelah terlepas lagi, Agus naik ke daratan dan langsung ke rumah untuk mengobati luka-lukanya.

6. Pemandian umum bekas tambang timah di Parittiga

Serangan buaya lainnya dialami seorang ibu rumah tangga (IRT) di Kecamatan Paritiga Kabupaten Bangka Barat.

Sari'a (52) diserang buaya berukuran sekitar 3 meter saat memcuci pakaian di pemandian umum, Dusun Perumnas, Desa Sekarbiru, Kecamatan Parittiga, Senin (5/9/2022) pagi.

Kondisi Sari'a cukup mengkhawatirkan usai mendapat serangan buaya tersebut.

IRT itu mengalami luka robek di tangan sebelah kiri dan patah tulang.

Hal ini membuat perempuan 52 tahun tersebut terpaksa harus dibawa ke Puskesmas setempat guna mendapat perawatan.

Sumber: Pos Belitung
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved