Berita Pangkalpinang
Molen Akui TPA Parit Enam Sudah Overload, Pemkot Desak Realisasi TPA Regional
Pemerintah Kota Pangkalpinang mendesak Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah regional segera diwujudkan.
Penulis: Ajie Gusti Prabowo |
POSBELITUNG.CO, BANGKA - Pemerintah Kota Pangkalpinang mendesak Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah regional segera diwujudkan. Di mana kewenangan itu ada di Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Wali Kota Pangkalpinang, Maulan Aklil mengatakan, pihaknya bersama beberapa kepala daerah memang telah melakukan audiensi dengan Penjabat (Pj) Gubernur Kepulauan Bangka Belitung beberapa waktu lalu. Audiensi itu diutamakan untuk segera dapat merealisasikan program TPA regional.
"Saya sudah minta kepada Pak Pj Gubernur, didengar oleh kepala daerah lainnya. Agar TPA regional ini tolong cepat direalisasikan," kata Molen, sapaan akrabnya, Jumat (24/2).
Molen mengaku, ada beberapa alasan pihaknya mendesak pemerintah provinsi agar segera mewujudkan pembangunan TPA regional. Pertama, kini pemerintah kota mengalami krisis lahan untuk dijadikan tempat pembuangan sampah. Terutama di kawasan TPA Parit Enam yang sudah dianggap overload atau kelebihan kapasitas karena tak mampu menampung produksi sampah setiap harinya.
Bahkan produksi sampah di ibu kota Bangka Belitung ini mencapai 120 sampai 150 ton per hari. Baik sampah rumah tangga maupun sampah lainnya. Tak ayal kondisi TPA yang overload kerap dikeluhkan masyarakat sekitar. Terlebih bau sampah yang menusuk hidung setiap harinya.
"Karena Pangkalpinang adalah kota yang tidak lagi memiliki lahan yang cukup sesuai dengan peraturannya. Bahwa harus sejauh 10 kilometer dari rumah penduduk. Tetapi Pangkalpinang tidak memiliki lokasi seperti itu lagi," jelasnya.
Untuk mengatasi permasalahan sampah khususnya di TPA Parit Enam lanjut politisi PDI-P ini, paling kencang hanya menggunakan sistem sanitary landfill. Metode Sanitary Landfill merupakan sistem pengelolaan atau pemusnahan sampah dengan cara membuang dan menumpuk sampah di lokasi cekung, memadatkannya, dan kemudian menimbunnya dengan tanah.
Akan tetapi hal itu dinilai belum efektif, oleh karenanya pihaknya terus menggaet pihak ketiga untuk pengelolaan sampah agar menjadi anugerah. Caranya sampah rumah tangga yang dihasilkan masyarakat bakal diubah menjadi bahan bakar jumputan padat (BBJP).
Atau mengubah sampah menjadi bahan bakar substitusi atau Co-Firing untuk pembangkit listrik tenaga uap (PLTU). Bahkan untuk produksi BBJP saat ini sudah dilakukan. Dari lima ton sampah yang diproduksi dapat menghasilkan 1,5-3 ton BBJP. "Jadi realistis sajalah, terutama dengan adanya TPA regional," ujarnya.
Meskipun begitu kata Molen, setelah audiensi tersebut pihaknya memang telah mendapatkan alternatif dari pemerintah provinsi dengan menghadirkan TPA regional. Ada tiga daerah alternatif untuk dibangun TPA yakni Jelutung, Kabupaten Bangka Tengah, Sambung Giri dan Cengkong Abang Kabupaten Bangka. Dirinya sangat berharap kebijakan tersebut dapat segera direalisasikan, pasalnya sejak beberapa tahun yang lalu TPA regional memang belum terealisasi.
"Sepertinya berubah dari semula di Jelutung, Bangka Tengah pindah ke Kabupaten Bangka, di Sambung Giri rencananya. Mudah-mudahan ini cepat terealisasi," kata Molen.
Sebelumnya diberitakan, anggaran dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk membangun tempat pembuangan akhir (TPA) regional di Bangka Belitung dikembalikan lagi ke pemerintah pusat karena pemerintah daerah belum berhasil menyediakan lahan untuk pembangunan TPA regional guna menampung sampah tersebut. Bahkan, pengembalian anggaran terjadi sebanyak dua kali.
Hal itu terungkap dalam rapat koordinasi pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten-kota se-Provinsi Babel di Swiss-Belhotel, Pangkalpinang, Jumat (17/2).
"Pertama, ada isu yang dari waktu ke waktu kita rapat-rapat saja, tetapi tak selesai-selesai, padahal masalahnya enggak sulit-sulit amat. Sebagai contoh, tadi ada alokasi anggaran dari Menteri PUPR untuk pembangunan TPA regional, dua kali anggaran dikembalikan karena tidak berhasil menyediakan lahan yang diinginkan," kata Penjabat Gubernur Babel Ridwan Djamaluddin dalam rapat koordinasi tersebut.
Ridwan menyatakan akan berupaya memaksimalkan anggaran yang telah digelontorkan tersebut dengan upaya-upaya sesuai porsinya terlebih dahulu. "Hal-hal seperti ini kita sepakati," ucapnya.
| Festival Literasi Pangkalpinang 2025 Dibuka Wali Kota, Dorong Literasi Berbasis Inklusi Sosial |
|
|---|
| Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel Pastikan Penyaluran BBM ke Bangka Belitung Sesuai Kuota |
|
|---|
| Antrean Kendaraan di SPBU di Pangkalpinang Mengular, Warga Rela Datang Sejak SPBU Belum Dibuka |
|
|---|
| Udin Tunaikan Nazar, Gunakan Uang Pribadi Sumbang Ambulans ke Masjid Ar Rahman Pangkalpinang |
|
|---|
| Pemkot Pangkalpinang Tinjau Titik Rawan Banjir, Prof. Udin dan Wawako Ajak Warga Gotong Royong |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/belitung/foto/bank/originals/20221215-molen.jpg)