Berita Belitung Timur
Diduga Pesta Miras di Penginapan, 11 Anak Terjaring Satpol PP Belitung Timur Bakal Dibina Tiga Hari
Nazirwan menyayangkan kasus ini menimpa anak-anak yang masih berusia belasan tahun. Meski mayoritas merupakan siswa-siswi putus sekolah.
POSBELITUNG.CO, BELITUNG TIMUR – Anak-anak yang terjaring Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Belitung Timur (Beltim) dari sebuah penginapan murah di kawasan Manggar, Jumat (24/2/2023) akan mendapat pembinaan terlebih dahulu selama tiga hari.di Kantor Satpol PP Beltim.
Upaya pembinaan ini sesuai perjanjian dengan orangtua anak-anak tersebut.
Selanjutnya nanti akan diserahkan kepada Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Beltim.
“Kita sudah sepakat dengan orang tuanya, mereka semua kita inapkan dulu. Senin (27/2/23) besok, setelah kita lakukan pemberkasan baru kita serahkan ke PPA Dinsos untuk diberikan pendampingan atau konseling,” ungkap Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Beltim Adlan Taufik melalui Kepala Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat Nazirwan dalam rilis Diskominfo Belitung Timur, Sabtu (25/2/2023).
Nazirwan menyayangkan kasus ini menimpa anak-anak yang masih berusia belasan tahun. Meski mayoritas merupakan siswa-siswi putus sekolah.
“Yang pastinya dari pembelajaran bagi kita semua. Kami mengharapkan lebih tepatnya penekanan kepada orang tua untuk selalu menjaga dan mengawasi anak-anaknya ketika berada di luar rumah,” ujar Nazirwan.
Baca juga: Enam Anak di Bawah Umur Diamankan Sat Pol PP, Diduga Berbuat Tak Senonoh di Penginapan Murah
Dikatakan Nazirwan, saat ini di tengah arus perkembangan teknologi kemajuan dan perkembangan kasus kenakalan anak pun kian meningkat.
Untuk itu pengawasan dan kepedulian orangtua serta orang terdekat sangat penting untuk tumbuh kembang anak.
“Pengawasan dari orangtua serta dari perangkat desa, baik RT/RW, Kadus itu sangat penting untuk pengawasan di luar rumah, itu yang kami harapkan. Karena persoalan kenakalan remaja ini bukan hanya persoalan yang dititikberatkan kepada Pemerintah tapi harus bersinergi dan berkolaborasi dengan segala pihak,” harap Nazirwan.
Diberitakan sebelumnya, Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Belitung Timur mengamankan 11 anak di bawah umur, dari sebuah penginapan murah di kawasan Manggar, Jum’at (24/2/23) siang.
Mereka kedapatan sedang pesta minuman keras dan obat-obat terlarang.
Selain itu, anak-anak yang mayoritas berusia 14-15 tahun itu terindikasi melakukan pesta seks, serta prostitusi di bawah umur.
Bahkan dari pengakuan mereka sudah terbiasa melakukan hubungan suami istri.
Kasus ini terungkap lantaran adanya laporan seorang orangtua anak yang mengungkapkan anaknya tidak pulang selama dua hari.
Setelah dipastikan sang anak berada di penginapan tersebut, Satpol PP langsung masuk dan mengamankan 16 anak.
Namun 5 anak diiziinkan pulangkan karena tidak terindikasi melakukan kenakalan, atau hanya sekedar bertandang.
Menyikapi 11 anak bawah umur yang melakukan tindakan tidak senonoh di salah satu penginapan bertarif seratus ribuan di Kecamatan Manggar itu, Kasat Pol-PP Belitung Timur, Adlan Taufik menyatakan Beltim sedang tidak baik-baik saja.
"Ini lah kondisi kabupaten kita, bahwa Beltim sedang tidak sedang tidak baik-baik untuk kondisi anak-anak," kata Adlan, Jumat (24/2/2023).
Baca juga: Didatangi Sat Pol PP, Sekelompok Anak Bawah Umur Lompat dari Jendela Penginapan
Menurut Adlan Taufik, peristiwa kenakalan remaja dan pergaulan bebas sebenarnya permasalahan yang tinggal menunggu menjadi lebih besar dan lebih banyak lagi dari yang sedang terjadi saat ini.
Sebagai salah satu perangkat daerah, Satpol PP sudah melakukan penertiban, pengawasan, dan penanggulangan terkait permasalahan pergaulan bebas dan kenakalan remaja khususnya yang menyangkut ketentraman dan ketertiban umum.
"Bagaimana peran serta orangtua, peran serta lingkungan yang mendidik anak-anak kita sendiri sehingga menjadi seperti ini," tanya Adlan Taufik.
Adlan Taufik menegaskan, jangan pernah menganggap permasalahan pergaulan bebas dan kenakalan remaja sebagai kejadian yang baru dan sedikit terjadi.
Menurut Adlan, permasalahan seperti ngamar dan mabuk-mabukan yang dilakukan anak-anak bawah umur tersebut pasti memiliki penyebab-penyebab yang melatarbelakanginya.
"Kami sudah menyampaikan kepada dinas pendidikan, kepada guru, kepada sekolah, kita harus mencari sumber masalah di hulu, bukan di hilir, kalau sudah di hilir sudah menjadi kejadian yang tidak kita harapkan," tegasnya.
"Dari hulu adalah, apakah kondisi anak sudah tidak nyaman di rumah, atau kondisi sekolah sekolah tidak memberikan keleluasaan anak untuk bereksperimen, melakukan sosialisasi yang banyak," lanjutnya.
Hal-hal tersebut menurut Adlan membuat anak merasa tidak nyaman, maka itu ia berharap pihak sekolah, orangtua, keluarga, dan lingkungan lebih banyak melakukan dialog dengan anak-anak agar yang menjadi penyebab permasalahan dapat dihindari.
Bupati Belitung Timur Prihatin dan Berduka
Mendengar kabar adanya sekelompok anak tertangkap ngamar dan mabuk-mabukan di penginapan murah oleh Sat Pol-PP, Bupati Belitung Timur, Burhanudin merasa prihatin, berduka dan kecewa atas kejadian tersebut.
"Atas nama kepala daerah saya sangat prihatin, berduka dan kecewa, atas terjadinya kejadian yang menimpa anak-anak kita yang melakukan tindakan yang kurang baik," kata Burhanudin via telepon, Jumat (24/2/2023).
Burhanudin mengatakan, akan memproses kejadian pergaulan bebas tersebut sesuai mekanisme yang ada dan melakukan pembinaan secara baik terhadap anak-anak yang didapati melakukan tindakan tercela tersebut.
Selain itu, Burhanudin juga akan memanggil orangtua, pihak pemerintah desa, tokoh masyarakat, toko agama dan pemangku kepentingan di Kabupaten Belitung Timur guna mencegah peristiwa serupa tidak lagi terjadi kembali.
"Kita mengajak dan mengimbau lah kepada stakeholder daerah siapa pun yang merasa dirinya tokoh masyarakat, tokoh agama, pemangku kepentingan baik di tingkat desa, mari kita bina sama-sama diri kita dan masyarakat kita secara baik agar anak-anak kita tidak melakukan hal seperti itu dan tidak terulang lagi," tegasnya.
Kemudian, Burhanudin meminta seluruh orangtua yang ada di Kabupaten Belitung Timur agar lebih memperhatikan secara serius anaknya masing-masing dan juga diharapkan bisa saling mengingatkan satu sama lain.
"Saling menjaga anak-anak kita jangan sampai melakukan hal-hal yang negatif seperti itu, evaluasi orang tua lah yang paling penting, keseriusan para orang tua untuk memperhatikan anak-anaknya ini baik di dalam dan luar rumah," katanya.
Burhanudin menilai, peristiwa yang mengecewakan dan membuat duka tersebut sebab dari lepasnya kendali para orang tua dalam mengawasi dan menjaga anak-anaknya.
"Mungkin ini lepas kendali kita semua sehingga mereka mencari cara, mencari solusi untuk melakukan hal-hal yang seharusnya tidak mereka lakukan, karena itu mari kita memberikan contoh yang terbaik lah, di kehidupan sosial masyarakat kita masing-masing," kata Burhanudin. (Posbelitung.co/Sepri)
Kasus Kenakalan Anak
prostitusi di bawah umur
Beltim
Belitung Timur
Burhanudin
Satpol PP Belitung Timur
Adlan Taufik
Posbelitung.co
pesta miras
| Polda Bangka Belitung Keluarkan 2.726 Teguran Selama Operasi Keselamatan Menumbing 2023 |
|
|---|
| Pelajar Belitung Timur Berpeluang Meraih Beasiswa Belajar dari Kemendag RI |
|
|---|
| 11 ABG Diduga Pesta Seks dan Miras di Penginapan, Bupati Belitung Timur Tahan Napas Dalam-dalam |
|
|---|
| Didatangi Sat Pol PP, Sekelompok Anak Bawah Umur Lompat dari Jendela Penginapan |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.