Alumni UGM Ultimatum Sri Mulyani Buntut Kasus Mario Dandy: Jangan Sampai Ada Pembangkangan Publik!

kasus penganiayaan oleh Mario Dandy bukan sekadar penganiayaan biasa. Kasus kekerasan, mengantarkan kepada suatu tabir yang terbuka bahwa ternyata ada

Tribunnews.com/Fransiskus Adhiyuda
Menteri Keuangan Sri Mulyani 

POSBELITUNG.CO, JAKARTA -- Alumni Universitas Gajah mada ( UGM ) meminta Menteri Keuangan ( Menkeu ) Sri Mulyani untuk segera mengatasi pegawai di Ditjen Pajak.

Permintaan tersebut seklaigus buntut dari kasus Mario Dandy.

Seperti diketahui, saat ini telah muncul sikap apatis dari masyarakat kepada Ditjen Pajak.

Di medsos berkembang tagar yang intinya menolak bayar pajak, karena uang pajak diduga untuk foya-foya pegawai di Ditjen Pajak.

Rasa kesal masyarakat ini membuncah buntut kasus anak pejabat pajak bernama Mario Dandy yang menyiksa putra pengurus GP Ansor hingga koma.

Di samping itu, Mario Dandy yang merupakan anak eks pejabat eselon III Ditjen Pajak kerap pamer harta, yang kebetulan sang ayah, Rafael Alun Trisambodo memiliki harta jumbo.

Publik pun menuntut transparansi dan audit menyeluruh bagi pegawai Ditjen Pajak, karena diduga banyak yang menjadi sultan karena menyedot uang rakyat alias korupsi.

Baca juga: Harga HP OPPO Terbaru di Akhir Februari 2023, Termasuk Rekomendasi OPPO RAM Besar 6GB, 8GB, dan 12GB

Baca juga: Tengah Asyik Berduaan di Kamar Hotel, Sepasang Kekasih di Belitung Timur Digerebek Satpol PP

Baca juga: 6 Anak Asal Belitung dan Belitung Timur Berhasil Juarai Kompetisi Model Keren dan Beken Nasional

Sri Mulyani memang sudah bertindak, dengan mencopot Rafael Alun dari jabatannya, namun itu tak cukup.

Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) Filsafat pun angkat bicara terkait hal itu.

Ketua Umum Kagama Filsafat, Charris Zubair mengatakan kasus penganiayaan oleh Mario Dandy bukan sekadar penganiayaan biasa.

Kasus tersebut, telah berkembang menjadi sesuatu yang menggerus kepercayaan masyarakat terhadap kantor pajak.

Kasus kekerasan, mengantarkan kepada suatu tabir yang terbuka bahwa ternyata ada hal yang perlu dibenahi.

"Bagaimana bisa Rafael yang merupakan pejabat Kementerian Keuangan eselon III bisa mempunyai harta sebanyak itu," ujar Charris Zubair dalam jumpa pers, Senin (27/2/2023).

Arogansi yang ditunjukan oleh Mario Dandy membuka otak pandora orang-orang yang melalukan tata kelola pajak.

Tak heran jika kepercayaan masyarakat terhadap Kementerian Keuangan merosot drastis.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved