Napi Lapas Tuatunu Ditangkap

Pengamanan Lapas Kelas IIA Pangkalpinang Diperketat Usai Seorang Narapidana Sempat Kabur

Pengamanan Lapas Kelas IIA Pangkalpinang diperketat usai seorang narapida bernama Sulthon Darussalam alias Sulton melarikan diri.

Editor: Novita
Istimewa/Dokumentaso. Lapas Tuatunu
Sulthon Darussalam alias Sulthon, narapidana Lapas kelas IIA Tuatunu Pangkalpinang saat diringkus petugas, Minggu (5/3/2023) dini hari. 

Penangkapan bermula ketika ada informasi anggota kepolisian yang mendeteksi keberadaan pelaku. Mengetahui informasi tersebut, pihak Lapas dibantu anggota kepolisian, meluncur ke lokasi tempat persembunyian Sulthon.

"Yang bersangkutan tertangkap sedang tidur di lokasi sebuah pondok bangunan kayu perkebunan sawit, Desa Lubuk Besar, sehingga langsung diamankan dengan posisi tangan diborgol dan segera diamankan, serta dibawa kembali ke Lapas Pangkalpinang," bebernya.

Menurut Badarudin, keberhasilan penangkapan Sulthon tersebut tak terlepas dari kerja sama sama tim gabungan yang terdiri atas Satreskim Polresta Pangkalpinang, Kapolsek Gerunggang, Satreskrim Polres Bangka tengah dan Polsek lubuk besar.

"Kami mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang sebesar besarnya kepada Kapolresta Pangkalpinang dan jajarannya serta Kapolres Bangka tengah beserta jajarannya atas dukungan serta kerja samanya dalam mengungkap pelarian Sulthon dari Lapas Tuatunu," ucapsnya.

Petugas Temukan Bekas Telapak Kaki

Dilansir sebelumnya, Sulthon Darussalam alias Sulton, seorang narapidana Lapas kelas IIA Pangkalpinang, dikabarkan melarikan diri.

Informasi yang diperoleh Bangkapos.com, Sulthon kabur dari Lapas yang juga dikenal dengan nama Lapas Tuatunu itu pada Sabtu (4/3/2023) dini hari tadi.

Kepala Lapas kelas IIA Pangkapinang, Badarudin membenarkan kabar kaburnya Sulthon tersebut.

Sulthon merupakan narapidana kasus pencurian. Dia merupakan warga jalan Lubuk Simpang RT Desa Lubuk Besar, Kabupaten Bangka Tengah

Berdasarkan rekaman CCTV, Sabtu (4/3/2023) sekitar pukul 24.00 WIB, yang bersangkutan melarikan diri melalui area dapur.

Kemudian, memanjat hingga menerobos dan berjalan di atas atap dapur hingga menjebol plafon dapur, lalu tembus ke area branggang Lapas.

"Selanjutnya yang bersangkutan melanjutkan pelarian dengan melawati selokan sket tengah lapas dan terdapat sembilan bekas tapak kaki di daerah tersebut," kata Badarudin, Sabtu (4/3/2023).

"Setelah itu, yang bersangkutan memanjat melalui tembok dekat area kantor gedung 1 untuk dapat keluar Lapas yang terdapat bekas jejak tangan dan kaki serta bercak darah di tembok," tambah Badarudin. (Bangkapos.com/Anthoni Ramli)

Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved