News

Fakta Mario Dandy Rekonstruksi Pakai Sepatu Mahal, Bukan Miliknya tapi Milik Polisi, Ini Alasannya

Faktanya, sepatu yang digunakan Mario Dandy tersebut adalah milik polisi, seorang penyidik bernama Bripka Hary. Hal ini disampaikan Direktur Reserse..

Tribun Bogor
Fakta Mario Dandy Rekonstruksi Pakai Sepatu Mahal, Bukan Miliknya, tapi Milik Polisi, Ini Alasannya 

POSBELITUNG.CO -- Saat rekonstruksi kasus penganiayaan David (17) pada Jumat (10/3) lalu, ada hal menarik yang muncul dari Mario Dandy.

Tersangka dalam kasus penganiayaan David ini terlihat tampil dengan menggunakan baju tahanan berwarna orange dan sepatu Nike berwarna hitam.

Tampilan Mario David disebut-sebut sangat kontras dengan Shane Lukas, rekannya yang juga menyandang status tersangka dalam kasus penganiayaan David.

Shane Lukas terlihat tampil apa adanya, menggunakan baju tahanan dan juga sandal jepit.

Warganet pun menyoroti sepatu Mario Dandy yang diketahui bermerek Nike Fly.By Mid 2 hitam tersebut.

Melansir dari TrinbunTrends.com, sepatu yang dikenakan Mario Dandy itu memiliki harga berkisar Rp750 Ribu hingga Rp1,2 juta.

Setelah heboh Mario Dandy rekonstruksi kasus penganiayaan David menggunakan sepatu mahal, kini terkuak bahwa sepatu itu bukan miliknya.

Baca juga: Kisah Perjuangan Pasutri Obat Sang Buah Hati, Terlahir dengan Kaki Pengkor Kini Bisa Berjalan Normal

Baca juga: Ahmad Saefudin, OB Pemilik Jeep Rubicon Mario Dandy Bakal Dikejar Orang Pajak, Disuruh Bayar Pajak?

Baca juga: Harga HP OPPO Reno 8 T 4G dan Reno 8 T 5G Cuma Beda Rp 1 jutaan, Spesifikasi Gahar, Piliha Mana?

Faktanya, sepatu yang digunakan Mario Dandy tersebut adalah milik polisi, seorang penyidik bernama Bripka Hary.

Hal ini disampaikan Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Hengki Haryadi.

Menurut Hengki, sepatu Nike Fly.By Mid 2 itu dipinjamkan Bripka Hary kepada Mario Dandy untuk menyesuaikan situasi saat terjadinya kasus penganiayaan tersbeut.

"Sepatu itu milik penyidik, dipinjamkan kepada Mario untuk menyesuaikan situasi yang sebenarnya," ujarnya Hengki, Minggu (12/3/2023).

Hengki pun menjelaskan, saat kejadian penganiayaan, Mario Dandy menggunakan sepatu ketika menendang ke arah kepala dan tengkuk atau leher belakang korban David.

Untuk mengetahui secara pasti penyebab luka serius pada David, Mario Dandy pun diminta memakai sepatu seperti saat kejadian.

"Penyidik bisa menganalisis apakah sepatu tersebut merupakan instrumental delik atau alat kejahatan yang bisa berpengaruh terhadap fatalitas luka terhadap korban," jelasnya.

Ia pun meminta kepada publik agar jangan berpandangan negatif mengenai persoalan perbedaan alas kaki yang digunakan oleh kedua tersangka, yakni Mario Dandy dan David.

"Jadi jangan ada persepsi lain, itu sepatu penyidik atas nama Bripka Hary," tandasnya.

Baca juga: HP OPPO Find N2 Flip, Ponsel Flagship Terbaru dengan Spesifikasi yang Gahar, Segini Harganya

Baca juga: Biodata Celine Evangelista, Jadi Orang Ketiga di Film Barunya, Diteror Banyak Peristiwa Menakutkan

Mario Dandy Menangis saat Rekonstruksi

Tersangka Mario Dandy Satrio tampak menangis di tengah proses rekonstruksi kasus penganiayaan David Ozora pada Jumat (10/3/2023). 

Terkait gestur tersebut, Kriminolog Anak, Haniva Hasna, menyebut hal itu dikarenakan Mario Dandy yang sebelumnya merasa superior, kini menjadi inferior.

"Dia (Mario Dandy) yang sebelumnya seorang yang superior menjadi imperior, makanya sudah keluar air mata," kata Haniva dalam Kompas Petang, Kompas TV, Minggu (12/3/2023).

Haniva menyebut, saat rekonstruksi, Mario Dandy dinilai merasa kerdil karena berada di lingkungan yang mencemooh dirinya akibat aksi penganiayaan terhadap David Ozora.

Kriminolog Anak ini juga menilai Mario telah menyadari situasinya, di mana beberapa hal yang dianggapnya sebagai sosok yang kuat, saat ini sudah menjadi lemah. 

"Ketika dilakukan rekonstruksi kemarin dia berada di luar dan merasa kerdil, karena di sana banyak sekali orang yang membela David, terus ada teriakan-teriakan yang memberikan cemooh (kepada Mario Dandy)," jelas Haniva.

"Dia (Mario Dandy) kemungkinan juga sudah mendengar bahwa orangtuanya sekarang sudah jatuh," urainya.

Lebih lanjut, Haniva mengatakan dalam kasus penganiayaan David ini, implikasi paling nyata terhadap Mario Dandy adalah kerugian pada dirinya sendiri.

"Implikasi yang paling berat pada dirinya sendiri, dia akan kehilangan waktu, nama baik, hingga cita-cita ketika sudah melakukan hal ini," 

"Terutama sekarang dia sudah mendapatkan hukuman sosial." ucapnya.

Selama rekonstruksi, kepala Mario terlihat selalu tertunduk.

Dia juga memejamkan matanya ketika sedang memperagakan dirinya menendang kepala David.

Saat hendak melanjutkan adegan tendangan, Mario kemudian tak kuasa menahan tangisnya.

Meski begitu, polisi tetap meminta Mario untuk melanjutkan adegan yang harus dia peragakan dalam rekonstruksi itu.

(Posbelitung.co/Fitri Wahyuni)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved