Pos Belitung Hari Ini

Dela Tak Paham Politik, Parpol Siapkan Berbagai Cara Gaet Pemilih Muda

Dela mengaku hanya mengetahui beberapa nama partai saja. Ia sama sekali tidak hapal nomor urut dari masing-masing parpol peserta pemilu.

Istimewa
Pos Belitung Hari Ini, Selasa (14/3/2023). 

Eddy mengatakan Golkar Babel tidak mempunyai strategi khusus untuk menggaet suara dari golongan pemilih milenial dan Gen Z.

Meski demikian, dengan jumlah pemilih muda yang semakin banyak, Golkar Babel menilai hal tersebut akan memengaruhi kemenangan Pemilu 2024 nanti.

Karena itu, dalam proses pemilu ini, Golkar Babel mengklaim sebagai partai paling terdepan mendukung pemilu dilakukan secara terbuka dan calegnya dipilih secara langsung.

"Bukan pemilihan tertutup yang hanya memilih partai. Kenapa, karena hanya dengan hal tersebut lah potensi-potensi muda yang baik dapat bersaingsecara fair bersama kader-kader partai yang lain," ujarnya.

Maka itu, akan sangat banyak kader muda yang bakal mendapat tempat dalam proses pencalonan di Partai Golkar Babel.

"Saat ini kami sudah membentuk fungsionaris yang rata-rata terdiri dari generasi muda potensial yang
peduli terhadap demokrasi dan pembangunan masyarakat," tutur Eddy.

PPP dan Demokrat Optimalkan Peran Media Sosial

Semakin dekatnya kontestasi Pemilu 2024 membuat parpol semakin gencar melakukan strategi pemenangan.

Strategi itu juga mengarah pada pemilih muda yang memiliki peluang cukup besar untuk direbut. Karena itulah, parpol berlomba mendulang suara dari kaum milenial dan generasi Z.

Ketua DPC PPP Kota Pangkalpinang Depati Amir Gandhi mengatakan partainya terus melakukan pembenahan khususnya regenerasi kader sehingga memiliki kecenderungan komposisinya dominan diisi oleh keterwakilan muda.

"Saat ini kepengurusan DPC PPP Kota Pangkalpinang diisi oleh 75 persen kaum muda serta mengelaborasi pada struktur partai keterwakilan perempuan mencapai 36 persen," kata Gandhi saat dihubungi Bangka Pos, Senin (13/3/2023).

Gandhi menambahkan, pihaknya sangat mengoptimalkan pemanfaatan teknologi informasi berbagai platform digital dengan aktif pada media sosial (medsos).

"Kami termasuk partai yang paling aktif di medsos, punya aplikasi SIAPPP sebagai sarana rekrutmen dan register anggota. Hampir setiap jam dan menit akun media sosial kita menyampaikan berita," kata Gandhi.

Meski begitu, kata Gandhi, tidak ada perbedaan terkait status muda atau tua di partainya, karena menurutnya semua mempunyai peluang tergantung kualitas masing-masing kader.

"Tapi indikator tetap elektoral, dan 6 prinsip perjuangan PPP. Kami berupaya mencetak kader-kader siap guna di parlemen, bukan asal comot sana sini," kata Gandhi.

Sementara itu Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Bangka Belitung, melalui Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu), Firmandya mengatakan partainya juga berupaya menggaet suara pemilih muda dari medsos.

"Disisi lain ketua umum kami juga kan anak muda, untuk memperjuangkan perubahan dan perbaikan," kata Firmandya.

Sama seperti strategi dari parpol lain, dengan banyak menampilkan visi-misi partai pada berbagai platform digital.

"Semua medsos kita sudah, paket dari TikTok, Facebook, Twitter, Instagram serta webside," tuturnya.
Tidak hanya itu, menurutnya saat ini Partai Demokrat Babel tengah gencar merekrut generasi muda dalam pemilu mendatang.

"Saat ini memang hampir calon legislatif kita, sekitar 70 persen berusia di bawah 40 tahun," pungkas Firmandya.

Medsos dan Milenial Berperan Penting

Dosen Ilmu Politik Universitas Bangka Belitung, Ariandi Zulkarnain menilai suara milenial akhir-akhir ini kerap diperbincangkan oleh stakeholder pemilu.

Menurut Ariandi, pihak penyelenggara melihat partisipasi milenial menjadi hal penting dalam ruang demokrasi.

Partisipasi milenial dalam Pemilu 2024 bisa didorong karena adanya kesadaran politik atau secara sengaja dimobilisasi oleh pihak-pihak berkepentingan.

"Tapi kita ingin demokrasi kita berjalan karena kesadaran bahwa seluruh elemen pemilih itu datang karena sukarela, tidak lagi dengan upaya mobilisasi," kata Ariandi, Senin (13/3/2023).

Pemilih muda merupakan golongan yang menjadi sasaran perhatian karena dominasi jumlahnya berkisar dari 50 sampai 60 persen dari total pemilih saat ini.

Karena itu, upaya-upaya politik yang dibangun harus mempertimbangkan segmentasi sehingga strategi pemasaran partai menjadi lebih menarik.

"Jumlah pemilih muda yang besar di 2024 itu membuat segmentasi pemilih menjadi menarik karena pertarungan politik tidak lagi dominan menggunakan cara konvensional, seperti baliho, meski mayoritas masih digunakan," jelasnya.

Lalu, kekuatan digital yang cukup dominan juga memengaruhi proses pendekatan peserta politik ke pemilih yang kerap menggunakan medsos contohnya seperti Ridwan Kamil, Anis Baswedan dan Ganjar Pranowo di kancah nasional.

"Bukan tidak mungkin Bangka Belitung mempunyai landscape politik yang hampir sama karena populasinya bisa ditaksir tidak jauh dari data nasional," jelasnya.

Peran teknologi ini menuntut para partai politik agar lebih kreatif dan tidak lagi menggunakan cara-cara yang lama karena pengalaman pemilih muda hidup dalam generasi yang dekat dengan dunia digital.

"Ini jadi PR, seperti apa ke depan, para aktor politik atau penyelenggara pemilu mampu
berbondong-bondong mengajak dan memberikan ruang lebih fleksibel, kemudian mereka secara suka rela datang ke TPS," katanya.

Ariandi menilai, sejak dulu yang menjadi persoalan ialah kurangnya produk politik sampai ke masyarakat sehingga tidak ada branding kuat dalam pikiran pemilih dan justru meningkatkan politik uang.

"Jadi PR bersama, di tahun 2024 seharunya menjadi bauran pemasaran politik yang lebih menarik, karena produk politik yang kuat mudah dipasarkan dan bernilai," jelasnya.

"Untuk memahami produk politik kita harus memahami segmentasi dulu, jangan sampai gagal memberikan produk," ujarnya.

Oleh karena itu, dengan kuatnya peran media digital pada pemilu tahun 2024 mendatang, dapat disimpulkan media sosial adalah etalase yang cocok bagi partai politik menempatkan produk politiknya jika ingin menyasar pemilih muda.

"Intinya adalah, push atau pull di dalam political marketing mereka harus benar-benar kreatif, kreativitas menjadi suatu kunci," kata Ariandi.

"Hari ini yang jadi PR adalah banyak sekali produk politik itu tidak ada bedanya dari yang satu dengan lainnya, sehingga itu tidak melekat dengan alam berpikirnya para pemilih," kata Ariandi Zulkarnain.

Peran Pemilih Muda Berpengaruh

Kepala Badan Kesbangpol Bangka Belitung, Toni Batubara mengatakan pemilih muda cukup berpengaruh dalam Pemilu.

Dalam hal ini pemerintah provinsi berusaha memberikan pemahaman kepada pemilih muda terutama pemilih pemula nanti agar berpartisipasi dalam Pemilu 2024.

"Ini terus kita jelaskan ke masyarakat, maka kita masuk ke SMA dan SMK, kelas 2 dan 3 itu nanti mereka akan mulai nyoblos, kita harap jangan golput," ujar Toni, Senin (13/3/2023).

Dia mengimbau agar generasi muda dan pemula memahami serta memilih pemimpin sesuai dengan hati nuraninya.

"Jangan tidak memilih, berarti kita apatis dalam kehidupan bangsa dan bernegara. Peran mereka sangat penting dalam menentukan pemimpin ke depan," katanya.

Dia mengajak semua pihak untuk tetap menjaga kondusifitas pada momentum tahun politik dan Pemilu 2024.

"Kita dari pemerintah jalan terus dalam upaya kondusivitas, kita juga ke sekolah-sekolah memberikan edukasi tentang Pancasila, pihak dinas pendidikan juga. Masalah di kita ini BPIP belum ada di daerah, maka Kesbangpol ini akan dikuatkan," katanya.

Toni menekankan Kesbangpol Babel menjalin sinergi dengan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan terjadi di kalangan masyarakat.

"Apa yang dilakukan Kesbangpol dan BPIP ini adalah langkah ke depan untuk kita mengantisipasi hal-hal negatif di masyarakat," katanya.

Toni menegaskan nilai-nilai Pancasila penting untuk diterapkan menjelang tahun politik, sehingga kondisi di Babel tetap damai.

"Kita harap Pancasila ini bisa tumbuh di hati masyarakat Bangka Belitung dan dapat dilaksanakan dalam kegiatan sehari-hari," kata Toni. (w4/w6/s2)

Sumber: Pos Belitung
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved