Berita Pangkalpinang

Dukung Pembangunan Masjid Agung Kubah Timah, Pemkot Pangkalpinang Hibahkan Aset Rp12 Miliar ke BPN

Pemerintah Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menghibahkan aset senilai mencapai Rp12 miliar kepada BPN

Penulis: Cepi Marlianto | Editor: Novita
IST/Dokumentasi Prokopim
Wali Kota Pangkalpinang, Maulan Aklil, bersama Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional (BPN) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Oloan Sitorus menandatangani Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD) di Gedung Tudung Saji Kantor Wali Kota Pangkalpinang, Senin (20/3/2023). 

Molen optimistis pembangunan masjid itu akan selesai tepat waktu. Sebagai umara, ia mengajak semua pihak untuk bahu membahu menyukseskan pendirian Masjid Agung Kubah Timah.

Dengan adanya masjid tersebut, Kota Pangkalpinang yang kurang dikenal, akan menjadi terkenal.

Baginya, Masjid Agung Kubah Timah menjadi muruah bagi provinsi yang berjuluk Bumi Serumpun Sebalai. Pembangunan Masjid Agung Kubah Timah bertujuan untuk kemaslahatan umat, sehingga Kota Pangkalpinang bisa dikenal semua masyarakat.

"Mohon doanya agar pembangunan ini berjalan lancar sehingga Masjid Agung Kubah Timah ini selesai sesuai yang direncanakan. Insya Allah Oktober 2023 nanti," kata Molen.

Filosofi Masjid Agung Kubah Timah

Ketua Panitia Pembangunan, Mie Go, menyebut, Masjid Agung Kubah Timah berawal dari filosofi tudung saji yang memberi makna bahwa Provinsi Kepulauan Bangka Belitung milik bersama.

Tudung saji atau songkok penutup makanan itu memang terlihat seperti kubah. Sedangkan timah adalah simbol kekayaan alam yang dimiliki Bangka Belitung.

"Masjid Agung Kubah Timah berdiri di lahan eks gudang beras dengan luas 5.852 meter persegi yang terdiri dari lima kubah dengan kapasitas 2.000 jamaah," ucap Mie Go.

Sekretaris Daerah Kota Pangkalpinang ini memaparkan, masjid akan dilengkapi juga dengan plaza timur, plaza barat dan parkir yang bisa digunakan bersama-sama jemaah gereja. Karena lokasi masjid bersebelahan dengan Gereja Protestan Di Indonesia Bagian Barat (GPIB) Maranatha. Kemudian dibangun juga jembatan penyeberangan orang yang menghubungkan Alun-alun Taman Merdeka.

Dalam pembangunan Masjid itu nantinya akan dibagi dalam beberapa paket pelaksanaan rekonstruksi. Dimulai dengan pembangunan tahap awal yang menelan dana Rp35 miliar dengan menggunakan anggaran multi years contract atau kontrak tahun jamak dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD).

"Dana itu digunakan untuk membangun bangunan Masjid utama beserta kubah, ruang wudu pria dan wanita, gedung Islamic Centre tahap pertama, jalan masuk, plaza timur sementara dan grading lahan," jelasnya.

Kata Mie Go, kemudian dilanjutkan dengan paket A dengan pembangunan jembatan penyeberangan orang (JPO), minaret, plaza barat dan gereja dengan dana Rp5,2 miliar.

Lalu, paket B senilai Rp6,5 miliar dengan pengerjaan tempat parkir semi basemen, plaza timur, serta pengerjaan sisi timur dan selatan masjid.

Untuk paket C, yakni pembangunan kubah kelas dan Islamic Centre tahan kedua dengan biaya rekonstruksi sekitar Rp8 miliar. Paket D hanya pembangunan kubah ruang serba guna dengan biaya Rp8,7 miliar.

Sedangkan jika secara keseluruhan anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunan masjid itu cukup fantastis hingga mencapai Rp64 miliar. Dana tersebut untuk membangun keseluruhan desain Masjid yang telah direncanakan dengan memiliki lima kubah.

"Tahun ini diselesaikan tiga dome, yaitu masjidnya itu sendiri, kemudian ada tempat wudu laki-laki dan perempuan beserta landscape (tata letak-red). Penganggaran kita multiyears di tahun 2022 dan 2023, sebesar Rp35 miliar kita anggarkan," jelasnya. (Bangkapos.com/Cepi Marlianto)

Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved