CEO Tribun Network Ingin Gerakan Cegah Stunting Sesukses Dua Anak Cukup

Kepala BKKBN Hasto Wardoyo mengucapkan banyak terima kasih kepada Tribun Network yang telah mendukung pencegahan stunting

Penulis: Suhendri CC | Editor: Kamri
Bangka Pos/Sepri Sumartono
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Kepulauan Bangka Belitung, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kabupaten Bangka, Bangka Selatan, Kota Pangkalpinang, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Bangka Yusmiati Mulkan, dan Bangka Pos Group mengikuti acara gerakan cegah stunting yang diselenggarakan Tribun Network dan BKKBN, Selasa (21/3/2023). Mereka mengikuti acara tersebut secara daring di studio Bangka Pos Group, Jalan Abdurrahman Siddik, Nomor 1B, Kelurahan Gedung Nasional, Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. 

Berangkat dari kondisi dan urgensi tersebut, penting bagi semua pihak untuk saling bekerja sama dalam melindungi generasi penerus bangsa dari stunting.

Meski Indonesia berhasil menurunkan angka prevalensi stunting hingga mencapai 21,6 persen pada tahun 2022 yang lalu.

Namun upaya pencegahan tetap harus dilakukan agar angka kasus stunting di Indonesia terus mengalami penurunan.

Diimbau agar masyarakat tetap menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, serta bersegera dalam melakukan konsultasi ke fasilitas kesehatan untuk melakukan pemeriksaan kehamilan.

Hal ini agar segala potensi penyakit pada ibu dan calon bayi dapat segera mendapatkan penanganan sedini mungkin.

Tips Mencegah Stunting

1. Aktif minum tablet tambah darah (TTD)

- Konsumsi TTD bagi remaja putri 1 tablet seminggu sekali

- Konsumsi TTD bagi ibu hamil 1 tablet setiap hari (minimal 90 tablet selama kehamilan)

2. Ibu hamil teratur periksa kehamilan minimal 6 kali

- Periksa kehamilan minimal 6 kali, 2 kali oleh dokter menggunakan USG

3. Cukupi konsumsi protein hewani

- Konsumsi protein hewani setiap hari bagi bayi usia di atas 6 bulan

Baca juga: Kepala BKKBN RI Kunjungan ke Belitung, Sebut Pencegahan Stunting Perlu Kolaborasi Bersama

4. Datang ke posyandu setiap bulan

- Datang dan lakukan pemantauan pertumbuhan (timbang dan ukur) dan perkembangan, serta imunisasi balita ke posyandu setiap bulan

5. Eksklusif ASI 6 bulan

- ASI eksklusif selama 6 bulan dilanjutkan hingga usia 2 tahun

Sumber: promkes.kemkes.go.id. (w6/shi)

Sumber: Bangka Pos
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved