News

Persoalan Timnas Israel di Piala Dunia U-20, Potensi FIFA Jatuhkan Sanksi ke PSSI

Indonesia sempat mengajukan prasyarat khusus kepada FIFA terkait keikutsertaan Timnas Israel di Piala Dunia U-20, namun tidak dapat disepakati.

Kompas.com
Timnas Israel lolos Piala Dunia U-20 di Indonesia pada 2023. 

Menurutnya, perhelatan yang masuk sport tourism itu bakal berpotensi mendatangkan jutaan wisata mancanegara dan miliaran wisatawan nusantara.

"Kita menghitung peluang kunjungan wisman yang signifikan dan juga berkaitan dengan pergerakan wisatawan nusantara yang tahun ini 7,4 juta wisman dan pergerakan wisatawan nusantara 1,4 miliar," kata Sandiaga.

Sandiaga mengatakan dirinya sudah menyampaikan ke Ketua PSSI, Erick Thohir bahwa Piala Dunia ini sangat diharapkan bisa digelar di Indonesia.

"Dan kita juga pastikan kesiapan destinasi pariwisata dan juga produk ekonomi kreatif UMKM yang nanti disiapkan dari bagian perhelatan tersebut," kata dia.

Di tengah isu batalnya perhelatan ini lantaran penolakan sejumlah pihak terhadap Timnas Israel, Sandiaga bicara soal kerugian yang diterima.

"Ini masih dihitung tapi jelas ada beberapa event internasional yang besar besar dan yang terbesar ini adalah FIFA World Cup U-20, jadi ini pasti akan sangat berdampak negatif terhadap pencapaian target wisatawan mancanegara dan pergerakan wisatawan," ujarnya.

Guru Besar Hukum International Universitas Indonesia, Hikmahanto Juwana merespons pembagian grup atau drawing Piala Dunia U-20 telah dibatalkan oleh FIFA. Menurut Hikmahanto, Indonesia tidak perlu menolak Timnas Israel.

Melainkan cukup pada sikap menentang terhadap kebijakan pemerintah Israel yang disebut mengambil paksa dan menduduki tanah Palestina dengan pelanggaran hak asasi manusia.

Di sisi lain, jika ditelisik lebih jauh, pencekalan terhadap kebijakan Israel dinilai sebagai amanah dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yang menyebut bahwa penjajahan di atas dunia harus dihapuskan.

"Bila suatu saat pemerintah Israel sudah mengakui kemerdekaan negara Palestina dan mengembalikan tanah Palestina kepada rakyat Palestina, maka Indonesia pun tidak bisa tidak untuk mengakui negara Israel dan menjalin hubungan diplomatik," kata Hikmahanto.

Namun, lanjut dia, Indonesia akan terus menolak Israel dan warganya jika mengedepankan persepsi yang mengharamkan Israel.

"Bila demikian, apakah Indonesia tidak dapat dipersamakan dengan Hitler dengan Nazinya yang hendak menghapus ras Yahudi? Suatu hal yang justru bertentangan dengan hak asasi manusia yang seharusnya tidak berkembang di bumi Indonesia," tutur Hikmahanto.

"Penolakan timnas Israel untuk bertanding di Indonesia seolah membuat Indonesia lebih Palestina daripada Palestina," tambah dia.

Pasalnya, Duta Besar Palestina untuk Indonesia Zuhair Al-Shun telah menyatakan bahwa pihaknya tidak keberatan jika Timnas Israel bertanding di Indonesia.

Lebih lanjut, Hikmahanto menyoroti Parlemen Israel Knesset yang hadir dalam Sidang Majelis Uni Interparlemen ke 144 di Nusa Dua Bali pada Maret 2022 lalu.

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved