Berita Pangkalpinang

Basarnas Bangka Belitung Evakuasi Warga Filipina dari Laut Jawa

Warga Filipina tersebut sebelumnya membutuhkan evakuasi medis (medevac) saat MV Gudali Express berada di perairan Jawa.

Penulis: Suhendri CC | Editor: Kamri
Dok. Kantor Pencarian dan Pertolongan Pangkalpinang
Personel Kantor Pencarian dan Pertolongan Pangkalpinang bersiap melakukan evakuasi medis terhadap Edmo Forondo (61), anak buah kapal (ABK) MV Gudali Express, yang mengalami sakit di perairan Jawa, Jumat (31/3/2023) sore. Proses evakuasi selesai dilakukan pada Sabtu (1/4/2023) sekitar pukul 02.30 WIB. 

Kedua nelayan berhasil diselamatkan kapal compreng.

Sedangkan rekannya tidak bisa berenang hilang di laut.

Nelayan yang hilang bernama Junaidi (20).

Sedangkan Eka (46) dan nakhoda kapal Marzuan (55) berhasil selamat. 

"Ditabrak tongkang lagi lage jangkar kami diseret dibawah tongkang sekitar 30 menit baru bisa muncul ke perrmukaan terus ku berenang ke kapal kami yang la pecah tapi masih terapung," kata Eka ABK kapal nelayan KM Anggrek 1 yang selamat

Berdasarkan penuturan korban selamat, peristiwa tersebut bermula saat kapal nelayan KM Anggrek 1  bertolak mencari ikan menggunakan jaring di kawasan Karang Rangkorek sekitar 20 mil dari Muara Air Kantung Kecamatan Sungaliat Kabupaten Bangka tempat mereka bertolak.

Setelah sempat menyebar jaring dan mengangkatnya kurang membuahkan hasil.

Kemudian diputuskan mencari lokasi baru.

Sabtu (1/4/2023) malam, mereka lego jangkar pukul 20 00 WIB di kawasan Karang Rangkorek ditilik 01°.38'.840" LS 106°.22'.778" BT sembari mempersiapkan diri dan istirahat.

Setelah beristirahat kemudian bangun makan sahur Minggu (2/4/2023) dini hari mereka mulai mempersiapkan diri pukul 04.45 untuk menjaring ikan pagi harinya.

Saat itu Marjuan berada di belakang kemudi, sedangkan Eka dan Junaidi berada di buritan kapal.

Tiba tiba Marjuan langsung replek berusaha menghidupkan mesin kapal setelah mendengar teriakan rekannya.

"Hidup mesin, hidupkan mesin ada tongkang nah waktu dengar itu langsung replex hidupkan mesin tau tau duar kami la ditabrak dan masuk kebawah tongkang dalam air," kata Marjuan

Selanjutnya ketiga nelayan ini tak dapat berbuat banyak dan pasrah setelah hampir 30 menit kapal mereka yang tertabrak tongkang berada dalam air dan muncul diburitan kapal dalam kondisi pecah dan terbalik.

Marjuan dan Eka kemudian berusaha menggapai bangkai kapal berlindung agar tidak hanyut.

Sumber: Bangka Pos
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved