Profil Tokoh

Biodata Anas Urbaningrum yang Bakal Bebas Hari ini, Ternyata Pernah Bekerja Buat Batu Bata

mantan Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat itu akan bebas jika memang memenuhi sejumlah persyaratan, seperti kesehatan....

Tribunnews.com/Theresia Felisiani
Anas Urbaningrum 

POSBELITUNG.CO -- Eks Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum hari ini, Selasa ( 11/4/2023), akan segera bebas dari Lapas Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat ( Jabar ).

Anas didakwa atas kasus korupsi Pusat Pendidikan, Pelatihan, dan Sarana Olahraga Nasional (P3SON) di Hambalang, Bogor.

Anas Urbaningrum ditetapkan sebagai tersangka dan dipenjara karena disebut melanggar Pasal 12 Huruf a atau Huruf b atau Pasal 11 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah menjadi UU No 20/2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

Kini, Anas UIrbaningrum akan menghirup udara segar kembali setelah berada di balik jeruji selama kurang lebih 8 tahun.

Kabarnya, Anas nantinya akan disambut ribuan orang yang berasal dari tokoh pemuda, aktivis organisasi, kader partai, bahkan anggota legislatif.

Adapun kabar Anas Urbaningrum bebas disampaikan Kepala Bagian Humas dan Protokol Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen Pas), Rika Aprianti.

Ia mengatakan, mantan Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat itu akan bebas jika memang memenuhi sejumlah persyaratan, seperti kesehatan.

Baca juga: Hari Ini Eks Ketum Demokrat Anas Urbaningrum Bebas, Kalapas Imbau Pendukung Tertib saat Jemput Anas

Baca juga: Biodata Oki Setiana Dewi, Artis yang Hijrah hingga jadi Pendakwah Sekaligus Penulis

Baca juga: Wilda hingga Ratu Kecantikan Filipina, Ini 6 Pevoli Putri yang Pesonanya Jadi Magnet SEA Games 2023

Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Lapas), Kunrat Kasmiri mengatakan, sebelum bebas dari Lapas Sukamiskin Bandung, mantan ketua Umum Partai Demokrat itu pun masih mengikuti kegiatan seperti biasanya di lapas.

Anas Urbaningrum. (Kolase Tribunnews.com (Tribunnews.com/Theresia Felisiani/Irwan)
Anas Urbaningrum. (Kolase Tribunnews.com (Tribunnews.com/Theresia Felisiani/Irwan) (Kolase Tribunnews.com)

Ia menyebut, tidak ada yang berubah dari kegiatan Anas Urbaningrum jelang bebas pada Selasa ini.

"Kalau Pak Anas menjelang kegiatan ini melakukan kegiatan seperti biasa, artinya di bulan suci Ramadan ini tentunya ada kegiatan tarawih, ada baca al-quran, kegiatan rutin biasa dilakukan seperti biasa, dilakukan pak AU," kata Kunrat, dikutip Tribunnews.com dari TribunJabar.id, Selasa (11/4/2023).

Lebih lanjut, Kunrat Kasmiri menyebut, pihaknya tidak akan menyiapkan apapun untuk ke bebasan Anas Urbaningrum, besok.

Namun, menurutnya, teman-teman Anas Urbaningrum di dalam lapas akan memberikan pelepasan terhadap Anas usai mendekam di tahanan.

Lantas seperti apa sosok Anas Urbaningrum?

Mengutip dari Surya, Anas Urbaningrum lahir pada 15 Juli 1969 di Desa Ngaglik, Srengat, Blitar, Jawa Timur ( Jatim ).

Dia merupakan mantan Ketua Umum Partai Demokrat.

Semasa kecil, Anas bekerja membuat batu bata di desanya.

Baca juga: Spesifikasi dan Harga HP OPPO Find N2 Flip Varian 8/256GB, 12/256GB dan 16/512GB

Baca juga: Umat Islam Perlu Tahu, Ini Hukum dan Tata Cara Membayar Zakat Fitrah, Lengkap Niat & Doa yang Dibaca

Baca juga: Daftar Harga HP OPPO yang Pas untuk Lebaran dari OPPO A31 RAM 6GB, A54 RAM 6GB Hingga Oppo Find X5

Hal itu diceritakan dalam dalam tayangan "Nostalgia" di salah satu stasiun televisi swasta beberapa tahun yang lalu.

Anas sangat fasih menceritakan proses pembuatan batu bata.

Dia melakukan pekerjaan itu ketika berada di bangku sekolah untuk membantu pemasukan pundi-pundi keuangan keluarga.

Anas Urbaningrum menempuh pendidikan dari SD hingga SMA di Kabupaten Blitar.

Setelah lulus dari SMA, ia masuk ke Universitas Airlangga, Surabaya, melalui jalur Penelusuran Minat dan Kemampuan (PMDK) pada 1987.

Di kampus ini ia belajar di Jurusan Politik, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, hingga lulus pada 1992.

Anas melanjutkan pendidikannya di Program Pascasarjana Universitas Indonesia dan meraih gelar master bidang ilmu politik pada 2000.

Tesis pascasarjananya telah dibukukan dengan judul "Islamo-Demokrasi: Pemikiran Nurcholish Madjid" (Republika, 2004).

Ia merampungkan studi doktor ilmu politik pada Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Baca juga: Eks Pimpinan KPK Sebut Firli Bahuri Layak Jadi Tersangka soal Pembocoran Dokumen Penyelidikan

Baca juga: 12 Keutamaan Luar Biasa Membaca Ayat Kursi, Dimudahkan Rezeki Dunia Hingga Dimudahkan Masuk Surga

Baca juga: K, Si Muncikari Asal Bandung Ditangkap Tim Gakkum di Belitung Timur, Ternyata Punya 8 Pekerja Wanita

Batu Bata

Mengutip dari Surya, Anas Urbaningrum lahir pada 15 Juli 1969 di Desa Ngaglik, Srengat, Blitar.

Semasa kecil, Anas bekerja membuat batu bata di desanya.

Hal itu diceritakan dalam dalam tayangan "Nostalgia" di salah satu stasiun televisi swasta beberapa tahun yang lalu.

Anas sangat fasih menceritakan proses pembuatan batu bata.

Dia melakukan pekerjaan itu ketika berada di bangku sekolah untuk membantu pemasukan pundi-pundi keuangan keluarga.

Pada sisi lain, Anas juga terlihat mengunjungi sekolah dasar (SD) tempatnya dulu bersekolah SDN Bendo No 1, Kecamatan Ponggok, Klabupaten Blitar, Jawa Timur.

"Ini sekolah favorit di Ponggok, dibangun sejak zaman Belanda dulu," kata dia.

Kata Anas tak banyak yang berubah dari sekolah itu meski zaman berganti.

Termasuk dua pohon tanjung depan sekolah yang masih berdiri kokok, bangunan yang masih bagus, serta posisi tiang bendera yang tidak berubah.

"Saya spesialisasi pengibar bendera waktu sekolah di sini," ujarnya.

Dia juga menceritakan mengenai kenakalan masa kecilnya bersama kawan-kawannya.

Saat istirahat, mereka membuka laci guru dan menemukan daftar nilai murid kelas. Begitu ketahuan, gurunya memberi sanksi.

"Pelakunya disuruh di atas meja dan dipukul pakai penggaris," kata Anas sambil menunjuk sebuah penggaris di ruang kelas.

Yah itulah nostalgia masa kecil Anas Urbaningrum yang pernah menjabat ketua umum Partai Demokrat itu.

Awal Mengenal Politik

Kiprah Anas di kancah politik dimulai di organisasi gerakan mahasiswa.

Ia bergabung dengan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) hingga menjadi Ketua Umum Pengurus Besar HMI pada kongres yang diadakan di Yogyakarta pada 1997.

Dalam perannya sebagai ketua organisasi mahasiswa terbesar itulah Anas berada di tengah pusaran perubahan politik pada Reformasi 1998.

Pada era itu pula ia menjadi anggota Tim Revisi Undang-Undang Politik, atau Tim Tujuh, yang menjadi salah satu tuntutan Reformasi.

Kemudian ia melanjutkan studi doktor ilmu politik pada Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Anas Urbaningrum terjun ke dunia politik melalui Partai Demokrat.

Ia menjadi anggota tim Revisi Undang-Undang Politik atau Tim Tujuh yang menjadi salah satu tuntutan dalam reformasi 1998.

Dipimpin Ryaas Rasyid mereka melahirkan UU No, 2 Tahun 1999 tentang Partai Politik, UU No. 3/1999 tentang Pemilhan Umum, dan UU No. 4/1999 tentang Susunan dan Kedudukan MPR, DPR dan DPRD. Itulah produk baru untuk menggelar Pemilu dengan sistem baru.

Dia juga bergabung salam Tim Sebelas atau Tim Seleksi Partai Politik yang bertugas memverifikasi kelayakan data administrasi partai politik yang dapat ikut dalam pesta demokrasi.

Pada 1999 itu terdapat 48 partai politik yang lolos seleksi.

Dua tahun kemudian ia dipercaya sebagai anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk menyiapkan Pemilu 2004.

Anas dilantik oleh Presiden Abdurrahman Wahid dengan Ketua KPU Nazaruddin.

Pada 8 Juni 2005 Anas mengundurkan diri dan bergabung dengan Partai Demokrat, bentukan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dimana kala itu SBY terpilih sebagai Presiden RI ke-6 dalam Pilpres 2004.

Kala itu ia menjabat sebagai Ketua Bidang Politik dan Otonomi Daerah.

Pada Pemilu 2009 Anas Urbaningrum terpilih menjadi anggota DPR RI dari dapil Jawa Timur VII.

Pria kelahiran Blitar ini didapuk menjadi Ketua Umum Fraksi Partai Deokrat di DPR RI.

Ia berhasil menjaga kesolidan seluruh anggota fraksi Partai Demokrat dalam voting Kasus Bank Century.

Menyusul pemilihannya sebagai ketua umum partai, pada 23 Juli 2010 Anas mengundurkan diri dari DPR.

Anas lalu menjadi ketua umum Partai Demokrat dari 23 Mei 2010 hingga menyatakan berhenti pada 23 Februari 2013.

Biodata Anas Urbaningrum

Nama Lengkap : Anas Urbaningrum

Nama panggilan: Anas

Tempat tanggal lahir : Blitar, Jawa Timur, 15 Juli 1969

Istri : Athiyyah Laila

Anak: Akmal Naseery, Aqeela Nawal Fathina, Aqeel Najih Enayat, Aisara Najma Waleefa

Pendidikan

  • 1992 Sarjana Ilmu Politik Universitas Airlangga, Surabaya.
  • 2000 Magister Sains Ilmu Politik Universitas Indonesia, Jakarta.
  • Program Doktor Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.

KARIR

  • Ketua Umum Partai Demokrat Periode 2010-2015.
  • Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI Periode 2009-2014.
  • Pimpinan Kolektif Nasional KAHMI, 2009.
  • Ketua Yayasan Wakaf Paramadina, 2006-sekarang.
  • Ketua DPP Partai Demokrat, 2005.
  • Anggota KPU Periode 2001-2005.
  • Anggota Tim Seleksi Parpol Peserta pemilu 1999 (Tim 11), 1999.
  • Anggota Tim Revisi Paket Undang Undang Politik (Tim 7), 1998.
  • Ketua Umum PB HMI Periode 1997-1999.

(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved