Berita Belitung

Gerhana Matahari Hibrida Terlihat di Belitung, Terjadi dalam Waktu Singkat, Puncaknya di Jam Ini

Menurut Ridwanto, fenomena gerhana matahari hibrida memang tidak berdampak terhadap cuaca seperti angin ataupun hujan.

|
Penulis: Rusaidah | Editor: Novita
TRIBUN TIMUR/MUHAMMAD ABDIWAN
Ilustrasi detik-detik terjadinya gerhana matahari 

POSBELITUNG.CO, BANGKA - Fenomena gerhana hibrida diprediksi akan terjadi pada Kamis (20/4/2023) besok.

Fenomena ini diperkirakan bisa terlihat di Belitung meski dalam waktu yang singkat.

"Perkiraannya gerhana itu terjadi dalam waktu singkat. Kalau di Belitung ini prediksinya tetap terlihat tiga fase itu, tapi singkat," ujar Kepala Kelompok Teknisi Stasiun Meteorologi H AS Hanandjoeddin Tanjungpandan Ridwanto kepada Posbelitung.co, Selasa (18/4/2023).

Diketahui, gerhana matahari hibrida merupakan fenomena gerhana matahari total, gerhana matahari sebagian dan gerhana matahari cincin yang terjadi dalam satu kali gerhana secara berurutan.

Fenomena tersebut terjadi ketika posisi bumi, matahari dan bulan berada dalam satu posisi garis lurus.

Menurut Ridwanto, fenomena gerhana matahari hibrida memang tidak berdampak terhadap cuaca seperti angin ataupun hujan.

Hanya saja memang terjadi penurunan suhu sekitar tiga sampai derajat dari suhu normal. Dikarenakan matahari tertutup bulan yang membuat kondisi menjadi gelap.

"Jadi memang tidak terlalu signifikan pengaruhnya ke cuaca," katanya.

Melansir bmkg.go.id sebagaimana dikutip dari Tribunnews.com, gerhana matahari hibrida ini dapat diamati dari Indonesia.

Gerhana matahari hibrida terjadi saat matahari, bulan, dan bumi tepat berada segaris.

Maka di suatu tempat tertentu terjadi peristiwa piringan bulan yang teramati dari bumi lebih kecil daripada piringan matahari dan tempat tertentu lainnya terjadi peristiwa piringan bulan yang teramati dari bumi sama dengan piringan matahari. 

Akibatnya saat puncak gerhana di suatu tempat tertentu, Matahari akan tampak seperti cincin, yaitu gelap di bagian tengahnya dan terang di bagian pinggirnya, sedangkan di tempat tertentu lainnya, matahari seakan-akan tertutupi bulan.

Maka gerhana matahari hibrida ini terdiri dari dua tipe gerhana, yaitu gerhana matahari cincin dan gerhana matahari total.

Terdapat tiga bayangan bulan yang terbentuk saat GMH, yaitu antumbra, penumbra, dan umbra. Di wilayah yang terlewati antumbra, gerhana yang teramati berupa gerhana matahari cincin. 

Sementara wilayah yang terkena penumbra, gerhana yang teramatinya berupa gerhana matahari sebagian.

Sumber: Pos Belitung
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved