Berita Pangkalpinang

Pemkot Pangkalpinang Perbanyak Tanam Pohon agar RTH Makin Banyak untuk Antisipasi Pemanasan Global

Pemerintah Kota Pangkalpinang Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mulai memasifkan pengelolaan sampah hingga peningkatan penanaman pohon.

Penulis: Cepi Marlianto | Editor: Novita
TRIBUN JATENG/HERMAWAN HANDAKA
Ilustrasi ruang terbuka hijau 

POSBELITUNG.CO, BANGKA - Pemerintah Kota Pangkalpinang Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mulai memasifkan pengelolaan sampah hingga peningkatan penanaman pohon.

Hal itu sebagai langkah antisipasi pemanasan global yang terjadi belakangan ini.

Terutama dalam menghadapi cuaca panas dan kekeringan yang diperkirakan akan terjadi selama enam bulan ke depan.

Adanya perubahan iklim global tidak bisa dianggap remeh, sehingga masyarakat tetap perlu waspada dan antisipasi.

"Memang fenomena ini tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi secara keseluruhan terjadi pemanasan yang sangat luar biasa. Mulai Maret, April, Mei, Juni memang panasnya tinggi," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Pangkalpinang Bartholomeus Suharto kepada Bangkapos.com, Jumat (28/4/2023).

Suharto mengemukakan, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menginformasikan penyebab cuaca panas di Indonesia.

Suhu panas di Indonesia merupakan fenomena akibat adanya gerak semu matahari yang merupakan suatu siklus yang biasa dan terjadi setiap tahun.

Potensi suhu udara panas seperti itu dapat berulang pada periode yang sama setiap tahunnya.

Tak hanya itu, adanya tren pemanasan global dan perubahan iklim yang menyebabkan gelombang panas semakin sering terjadi.

Maka dari itu, DLH mengoptimalkan penanganan fenomena food waste atau sampah makanan. Pasalnya, permasalahan ini sangat bahaya bagi lingkungan.

Imbasnya menyebabkan sebuah malapetaka pencemaran, terutama dalam pencemaran air dan emisi gas buang, sehingga dapat menyebabkan efek rumah kaca dan pemanasan global.

Sampah makanan juga bisa berdampak negatif bagi lingkungan. Dengan menghasilkan gas metana, amonia, karbon dioksida dan lainnya yang bisa menyebabkan kerusakan ozon.

"Jangan makan tidak habis. Kalau bisa dihabiskan, jangan dibuang. Kalau masih bisa dibuat untuk kompos, dijadikan kompos atau untuk pakan ternak. Kalau dibuang bisa menghasilkan gas berbahaya untuk lingkungan," terang Suharto.

Lebih lanjut, efek rumah kaca yang berlebihan akan menyebabkan pemanasan global di mana suhu di bumi akan naik secara signifikan.

Oleh sebab itu, pihaknya mengajak masyarakat efisien dalam penggunaan energi listrik. Seperti mematikan lampu yang tidak digunakan, serta mencabut alat elektronik dari sumber listrik.

Kemudian, mengendalikan jejak karbon dengan mengurangi frekuensi menggunakan kendaraan bermotor, mengurangi penggunaan air minum dalam botol kemasan dan sedotan plastik.

Juga mengelola sampah yang dihasilkan dengan mengolah sampah menjadi kompos dan memisahkan sampah organik dan nonorganik, serta meminimalisir penggunaan kertas.

Di sisi lain, pemerintah juga mulai menanam pohon agar ruang terbuka hijau (RTH) semakin banyak. Lantaran, jumlah pohon di Kota Pangkalpinang saat ini masih sangat minim.

Masyarakat juga diimbau tidak menebang pohon secara sembarangan saat musim panas sekarang ini.

"Ini untuk menjaga oksigen supaya terjaga. Karena ketersediaan pohon kita saat ini terbatas. Karena pohon bisa untuk berteduh, sekaligus penghijauan. Usahakan setiap rumah menanam pohon untuk peneduh. Yang sudah ada dipertahankan, yang belum ada silakan ditanam," ucapnya.

Mengingat cuaca masih mengalami panas ekstrem, Suharto meminta masyarakat memperbanyak minum air putih untuk mencegah dehidrasi, menghindari mengonsumsi minuman berkafein, minuman berenergi, alkohol, dan minuman manis.

Selain itu, hindari kontak dengan sinar matahari secara langsung, gunakan topi atau payung, memakai baju yang berbahan ringan dan longgar, serta hindari menggunakan baju berwarna gelap agar tidak menyerap panas.

Terpenting tidak membakar sampah sembarangan, karena jika abai akan berakibat fatal.

"Kami mengimbau masyarakat untuk pintar-pintar menjaga kesehatan, perbanyak minum air putih. Lalu menjaga lingkungan, dan tidak membakar sampah sembarangan," imbuh Suharto. (Bangkapos.com/Cepi Marlianto)

Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved