Ikatan Dokter Indonesia Belitung Tolak RUU Kesehatan, PDGI Belitung Bagikan Sikat dan Pasta Gigi

Kami di Belitung mengedepankan pelayanan, di hati nurani kami tetap ingin agar RUU Kesehatan lebih kondusif dan berpihak pada nakes. Terutama...

ISTIMEWA
Tenaga kesehatan di Bangka Tengah melakukan aksi damai penolakan RUU Kesehatan di sejumlah fasilitas kesehatan di Bangka Tengah, Senin (8/5/2023). 

Selama ini, lanjutnya, pendidikan dokter maupun perawat diselenggarakan oleh perguruan tinggi (university based).

Baca juga: Arti Barakallahu Fiikum dan Cara Menjawabnya, Lengkap dengan Arti Agar Tidak Salah Ucap

Baca juga: UPDATE Harga dan Spesifikasi HP OPPO A57 Varian RAM 4/64GB dan RAM 4GB/128GB, Ada yang Turun Harga

Baca juga: Biodata Romahurmuziy, Sempat Bercita-cita Jadi Kiai dan Pimpin Pondok Pesantren, Kini jadi Politisi

"Artinya, rumah sakit bisa mendidik dokter spesialis. Padahal mendidik dokter tidak sederhana karena banyak prosedur, apalagi yang ditangani setelah lulus itu manusia, maka etik dan mentalnya harus dididik. Di RUU ini disederhanakan, sederhana itu bagus, tapi perlu juga dipertimbangkan dampak jangka panjangnya," jelas Wahyudi.

Meski sepakat menolak RUU Kesehatan ini bersama organisasi profesi bidang kesehatan, ia menyebut pihaknya tak melakukan aksi demo.

Nakes Bentang Spanduk di Fasilitas Layanan Kesehatan

Sementara itu di Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), aksi penolakan RUU Kesehatan dilakukan dengan damai, Senin (8/5/2023).

Tenaga kesehatan se-Kabupaten Bangka Tengah kompak menggelar aksi damai dengan membentangkan spanduk yang dilakukan hampir di seluruh fasilitas pelayanan kesehatan yang ada di Bangka Tengah.

Di antaranya Rumah Sakit Abu Hanifah, Rumah Sakit Ibnu Saleh dan sejumlah puskesmas yang ada di Kabupaten Bangka Tengah.

Kegiatan aksi damai diikuti oleh seluruh tenaga kesehatan, seperti dokter umum, dokter spesialis, dokter gigi, perawat, bidan dan lain sebagainya yang tergabung dalam organisasi profesi IDI, IBI, PDGI, PPRI dan PP Ikatan Apoteker Indonesia.

"Kegiatan ini dilakukan secara serempak se-nasional," ucap dr Zulkandi, seorang tenaga kesehatan yang ikut aksi damai tersebut.

Zulkandi mengakui ada beberapa poin dalam RUU Kesehatan yang ditolak.

Baca juga: Contoh Soal dan Kunci Jawaban Pilihan Ganda Ujian Sekolah, USP Seni Budaya Kelas 9 SMP

Baca juga: Harga dan Spesifikasi HP OPPO A31 RAM 6 GB di tahun 2023 Turun Drastis, Harga OPPO A16 juga Turun

Baca juga: Speknya Gahar, Update Harga Baru dan Spesifikasi HP OPPO Reno8 T dan Reno 8T 5G di Mei 2023

Salah satunya adalah menghilangkan peran organisasi profesi (OP).

"Lalu mudahnya tenaga dokter asing untuk masuk ke Indonesia," jelasnya.

Kemudian, tidak adanya lagi peran organisasi profesi untuk membina para tenaga kesehatannya.

"Jadi kalau ada nakes yang melanggar aturan, enggak ada lagi hak atau kewenangan organisasi profesi untuk mengeluarkan surat izin praktik dan lain sebagainya," ujarnya.

Zulkandi menuturkan, selain aksi damai ini, masih akan ada aksi-aksi lanjutan yang memang sudah terkoordinir oleh organisasi profesi nakes di nasional.

Sumber: Pos Belitung
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved