Berita Pangkalpinang

Puskesmas Air Itam Terbanyak Tangani Kasus Sifilis Tahun 2022, Nakes Lakukan Program Pemeriksaan

Puskesmas Air Itam Pangkalpinang terbanyak menangani kasus pasien terinfeksi sifilis sepanjang tahun 2022 lalu.

Penulis: Adi Saputra |
Tim Promkes RSST - RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten
Ilustrasi penyakit sifilis 

POSBELITUNG.CO, BANGKA -- Puskesmas Air Itam Pangkalpinang terbanyak menangani kasus pasien terinfeksi sifilis sepanjang tahun 2022 lalu.

Pangkalpinang kasus pasien sifilisnya tertinggi dibandingkan enam Kabupaten lainnya. Jumlah pasiennya 12 orang.

Dalam upaya penanganan pasien terinfeksi, Pemerintah Kota Pangkapinang melakukan pemeriksaan terhadap pasien yang terinfeksi sifilis.

Melalui Dinas Kesehatan yang menurunkan langsung tim Pukesmas, untuk melakukan pemeriksaan terhadap masyarakat terutama Wanita Pekerja Seks (WPS) di Kota Pangkalpinang.

Hasil pemeriksaan dan pendataan dari sembilan Puskesmas dan satu Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD), Puskesmas Air Itam paling banyak menangani kasus pasien sifilis yaitu sepuluh orang.

Lalu disusul oleh puskesmas Melintang satu orang, puskesmas Taman Sari satu orang, puskesmas Melintang satu orang dan jumlah seluruh pasien terinfeksi sifilis tahun 2022 lalu sebanyak dua belas orang pasien.

Sedangkan, kasus sifilis yang terbanyak ditangani Pukesmas Air Itam terbanyak di bulan Juni 2022 lalu sebanyak lima orang pasien terinfeksi sifilis dan rata-rata pasien di bulan selanjutnya hanya bertambah satu-satu sehingga dengan jumlah seluruh sepuluh orang pasien.

Lalu pihak Puskesmas Air Itam, melakukan pemeriksaan dan memberikan obat terhadap pasien yang terinfeksi sifilis tahun 2022 lalu serta pasien pun ada yang sembuh atau masih belum sembuh karena pola hidupnya.

"Alhamdulillah dari jumlah seluruh pasien yang kita tangani sembuh, hanya satu pasien yang masih belum sembuh akibat pola hidupnya kembali seperti semula," kata Darmi Afriansih pemegang program Pukesmas Air Itam, Rabu (24/05/2023).

Menurut Darmi, Puskesmas Air Itam secara rutin melakukan pemeriksaan terhadap WPS melalu program pemeriksaan Infeksi Menular Seksual (IMS) dalam satu tahun dilakukan pemeriksaan.

"Kami mengetahui pasien yang terkena penyakit sifilis, kami secara rutin setiap tiga bulan sekali ke beberapa lokalisasi di Kota Pangkalpinang dan mereka pun kooperatif ketika dilakukan pemeriksaan," terangnya.

"Langkah ini adalah salah satu upaya pemerintah mengatasi permasalahan pasien sifilis, kalau tidak dilakukan seperti ini maka masyarakat atau yang bersangkutan tidak tahu bagaimana bahayanya penyakit IMS dengan berbagai jenis gejala," sambung Damri.

Sebut sajalah Putri (50) salah satu WPS di Kota Pangkalpinang, mengaku sangat terbantu adanya pemeriksaan kesehatan bagi WPS yang petugas Pukesmas turun langsung ke lokasi.

"Sering petugas ke sini, kemarin kita semua di cek kesehatan secara rutin dan kita jadi tahu apakah kami penyakit atau tidak apalagi kami bekerja seperti ini," ucap Putri.

Wanita yang pernah terinfeksi sifilis juga mengungkapkan, semenjak ada pemeriksaan hingga pengobatan dari pihak Puskesmas langsung kepada pasien yang menderita sifilis.

"Saya kena tahun lalu, itu pun tahu setelah dilakukan pemeriksaan kesehatan oleh pihak Pukesmas dan sekarang sudah sembuh berkat berobat sesuai anjuran pihak Pukesmas Air Itam," ungkapnya. (Bangkapos.com/Adi Saputra).

Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved