Lengsernya Soeharto 25 Tahun Silam, Ada Kisah Etnis Tionghoa di Indonesia Jadi Sorotan Media Asing
Menurut sensus penduduk nasional tahun 2010, terdapat sekitar 2,8 juta orang etnis Tionghoa di Indonesia, sementara total penduduk sekitar 237 juta...
POSBELITUNG.CO -- Presiden RI ke-2 Soeharto resmi mengakhiri jabatannya sebagai orang nomor satu di Indonesia selama 32 tahun pada 21 Mei 1998, tepat 25 tahun silam.
Soeharto resmi lengser dari jabatannya sebagai Presiden RI usai gelombang protes dan kerusuhan di seluruh negeri.
Namun, sebelum Soeharto lengser, berbagai rentetan peristiwa telah menunjukkan tanda-tanda hilangnya pengaruh sang Jenderal besar ini.
Jatuhnya Soeharto membawa kebebasan baru tidak hanya bagi orang Indonesia, tetapi juga bagi etnis Tionghoa yang mengalami diskriminasi oleh rezim Orde Baru (Orba).
Soeharto dikenal mengadopsi kebijakan untuk mengasimilasi etnis minoritas Tionghoa dan menjadikan mereka lebih 'Indonesia'.
Etnis Tionghoa dipaksa untuk menggunakan nama ala Indonesia dan sering diminta untuk menunjukkan Surat Bukti Kewarganegaraan Indonesia (SBKRI).
Di masa pemerintahan Soeharto, pertunjukan budaya seperti aksara Tionghoa dan perayaan Tahun Baru Imlek dilarang.
Baca juga: Cair Mulai Juni, Ini Besaran Gaji ke-13 2023 PNS dan Pensiunan sama dengan THR, Termasuk TNI - Polri
Baca juga: Biodata Salma Salsabil, Juara Indonesian Idol 2023 yang Kini Harus Siap Adu Nasib di Ibu Kota
Baca juga: Jadwal PPDB Babel 2023 SMA dan SMK, Lengkap Kuota Penerimaan, Syarat dan Cara Daftar Pra Pendaftaran
Menurut sensus penduduk nasional tahun 2010, terdapat sekitar 2,8 juta orang etnis Tionghoa di Indonesia, sementara total penduduk sekitar 237 juta.
Bahkan sebelum Indonesia merdeka pada 1945, penguasa kolonial Belanda mengklasifikasikan etnis Tionghoa di tengah piramida sosial.

Etnis Tionghoa ditempatkan di bawah orang Eropa dan di atas pribumi.
Sekarang, keadaan sudah berubah.
Tahun Baru Imlek sekarang menjadi hari libur nasional, sementara Konfusianisme – dikenal sebagai Konghucu – telah diakui sebagai salah satu dari enam agama di Indonesia.
Kini SBKRI tidak lagi dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari.
Orang Tionghoa Indonesia juga semakin terlihat dalam politik sejak 1998, termasuk mantan menteri pemerintah Indonesia, Mari Elka Pangestu, dan mantan Gubernur Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, yang dikenal sebagai Ahok.
Al Jazeera telah mewawancarai beberapa orang Tionghoa di Indonesia yang tumbuh di bawah rezim Orba.
Bukan ke Liga 1, Justin Hubner Pilih Gabung Klub Belanda Fortuna Sittard |
![]() |
---|
VIDEO: Satria Arta Kumbara Terancam Dipenjara Jika Nekat Pulang ke Indonesia |
![]() |
---|
Wahyu Tembus Garis Finis Explore Babel QRIS Run 5K dalam 19 Menit, Bukan Atlet Tapi Penuh Semangat! |
![]() |
---|
Ribuan Warga Ramaikan Star QRIS Run 5K di Pangkalpinang, Semangat Digital Gaya Hidup Sehat Menyatu |
![]() |
---|
Suzuki Pamerkan E-Vitara Mobil Ramah Lingkungan di GIIAS 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.