PPDB Belitung 2023 SD dan SMP, Dibuka Empat Jalur Pendaftaran

Dengan demikian, calon siswa baru dapat memilih sekolah tertentu yang diinginkannya.

Pelaksanaan pendaftaran PPDB juga sepenuhnya akan dilakukan secara daring atau online melalui website yang disediakan melalui kerjasama Diskominfo Belitung.

"Kami di Dinas Pendidikan juga menyiapkan posko, selain untuk pengaduan, kalau ada yang kesulitan mendaftar online bisa datang langsung, ada operator yang disiapkan," tuturnya.

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Belitung akan segera mengadakan penerimaan peserta didik baru (PPDB) tahun ajaran 2023/2024.

PPDB bagi calon siswa baru SD akan mulai memasuki tahap pendaftaran pada Senin (12/6). Disusul pendaftaran jenjang SMP sepekan kemudian.

Dalam mempersiapkan pendaftaran PPDB, sejumlah persiapan harus dilakukan siswa dan orang tua.

Apalagi pendaftaran PPDB tahun ini juga akan kembali dilakukan secara daring atau online melalui laman ppdb.belitung.go.id.

Pendaftaran PPDB dilaksanakan melalui empat jalur yakni jalur zonasi atau jarak antara sekolah dan tempat tinggal, ada pula jalue afirmasi bagi siswa kurang mampu.

Selain itu, ada pula jalur mutasi atau perpindahan tugas orangtua/wali. Serta jalur prestasi, baik itu prestasi akademik maupun non-militer akademik. 

Calon siswa baru dapat mendaftar di sekolah jauh yang berada di luar zonasi. Hal ini bisa dilakukan bagi calon siswa baru jenjang SMP yang mendaftar melalui jalur prestasi pada penerimaan peserta didik baru (PPDB) tahun ajaran 2022/2023.

Ketua Panitia PPDB Kabupaten Belitung Tomy Wardiansyah mengatakan, jalur prestasi memiliki kuota sebesar 30 persen dari daya tampung.

Jalur ini memungkinkan calon siswa baru memilih sekolah yang jauh dari tempat tinggalnya.

"Bisa tetap memilih sekolah yang jauh di luar zonasi jika mendaftar melalui jalur prestasi, baik prestasi akademik dan non akademik, nanti akan diseleksi," katanya, Jumat (9/6).

Selain jalur prestasi, jalur afirmasi atau jalur bagi siswa kurang mampu juga memungkinkan siswa memilih sekolah yang jauh dari tempat tinggal dengan kuota 15 persen.

Meski begitu, aturan tersebut hanya berlaku jika jumlah siswa yang mendaftar tidak melebih kuota.