Berita Pangkalpinang

BI Waspadai Potensi Tekanan Inflasi, Faturachman: Galakkan Pasar Murah

Bank Indonesia terus mewaspadai potensi tekanan inflasi ke depan dan berkoordinasi dengan pemerintah daerah

Penulis: Suhendri CC |
Bangkapos.com/Cici Nasya Nita
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Faturachman. 

POSBELITUNG.CO, BANGKA - Bank Indonesia terus mewaspadai potensi tekanan inflasi ke depan dan berkoordinasi dengan pemerintah daerah dalam melaksanakan program-program pengendalian inflasi.

Contohnya, mendorong peningkatan luas tanam dan produktivitas komoditas hortikultura dan pangan lainnya, antara lain, aneka cabai, bawang merah, budi daya ikan air tawar, sapi, dan padi.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Faturachman mengatakan, upaya-upaya tersebut melibatkan kelompok tani, pondok pesantren, kelompok wanita tani, PKK, dan mitra lainnya guna mengurangi ketergantungan terhadap pasokan pangan dari luar Bangka Belitung.

"Tak hanya itu, tim pengendalian inflasi daerah (TPID) terus memperkuat program-program pengendalian agar angka inflasi tetap terkendali. Pemerintah daerah, TPID, dan Bulog terus menggalakkan stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) beras, sidak pasar, operasi pasar atau pasar murah, perluasan kerja sama antardaerah (KAD) baik intra maupun antar provinsi bersinergi dengan stakeholders terkait," kata Faturachman dalam rilis yang diterima Bangka Pos, Selasa (4/7/2023).

Dia juga menyebutkan, upaya pengendalian inflasi menjelang hari besar keagamaan nasional (HBKN) dan libur sekolah dikoordinasikan melalui pelaksanaan High Level Meeting TPID pada 21 Juni 2023 untuk mengantisipasi risiko inflasi ke depan.

"Dalam rangka mendukung program Badan Pangan Nasional dan Bulog, pemerintah daerah telah melakukan launching Gerakan Pangan Murah (GPM) pada 26 Juni 2023 secara serentak di 3 titik lokasi melalui penyediaan 6 ton beras dan berbagai komoditas pangan lainnya," tuturnya.

Sekadar diketahui, inflasi gabungan dua kota di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, yakni Pangkalpinang dan Tanjungpandan, pada Juni 2023 sebesar 0,24 persen (mtm) atau secara tahunan sebesar 2,81 persen (yoy).

Angka inflasi tahunan tersebut lebih rendah dibandingkan angka inflasi nasional, yaitu sebesar 3,52 persen (yoy).

Hal itu diungkapkan Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Toto Haryanto Silitonga, saat menyampaikan Berita Resmi Statistik (BRS) di kantor BPS Babel, Senin (3/7/2023).

Adapun tingkat inflasi tahun kalender tercatat sebesar 1,84 persen (ytd). Pencapaian inflasi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung diharapkan dapat mendukung pencapaian sasaran inflasi nasional sebesar 3 ± 1 persen. (*/t2)

Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved