Malam 1 Suro: Sejarah dan Asal-usul Istilah Suro dalam Penyebutan Bulan Muharram
Sultan Agung berinisiatif mengubah sistem kalender Saka, yang merupakan perpaduan Jawa asli dan Hindu. Kemudian, Sultan Agung memadupadankan kalen....
POSBELITUNG.CO -- Dalam kebudayaan orang Jawa, Suro merupakan sebuah bulan sakral.
Adapun malam 1 Suro merupakan malam sebagai pertanda awal bulan pertama dalam kalender Jawa.
Malam 1 Suro juga bertepatan dengan 1 Muharram dalam kalender hijriah atau kalender Islam.
Tradisi masyarakat Jawa yang bertepatan dengan Tahun baru Islam 1 Muharam ini dirayakan dengan berbagai macam acara.
Sejarah dan asal-usul Malam 1 Suro tidak lepas dari kalender Jawa dan kalender Hijriyah yang memiliki korelasi.
Kalender Hijriyah diawali dengan bulan Muharram.
Pada zaman Mataram Islam di bawah Sultan Agung Adi Prabu Hanyakrakusuma (1613-1645), penanggalan Muharram dinamai Suro.
Baca juga: 65 Link Twibbon Tahun Baru Islam 2023 yang Keren, Menarik dan Kekinian, Lengkap Cara Gunakan Twibbon
Baca juga: Redho Mahasiswa Pangkalpinang Diduga Korban Mutilasi di Sleman Sempat Beli Makan di Warmindo
Baca juga: Kalender 2023, Daftar Tanggal Merah Juli 2023, Lengkap Libur Nasional dan Hari Besar Internasional
Sultan Agung berinisiatif mengubah sistem kalender Saka, yang merupakan perpaduan Jawa asli dan Hindu.
Kemudian, Sultan Agung memadupadankan kalender Saka dengan penanggalan Hijriyah.

Inisiatif ini sangat unik karena kalender Saka menggunakan penghitungan dengan pergerakan Matahari, sementara Hijriyah menggunakan pergerakan Bulan.
Kalender Hijriyah pada masa itu banyak digunakan oleh masyarakat pesisir yang memilik pengaruh Islam yang kuat.
Sedangkan kalender Saka banyak digunakan oleh masyarakat Jawa pedalaman.
Ternyata, Sultan Agung ingin menyatukan masyarakat Jawa yang saat itu terpecah menjadi kaum Abangan (Kejawen) dan Putihan (Islam).
Dalam kepercayaan Kejawen, Malam 1 Suro dianggap istimewa.
Dalam buku "Misteri Bulan Suro Perspektif Islam Jawa" menjelaskan, penganut Kejawen percaya, Suro adalah bulan kedatangan Aji Saka ke Pulau Jawa untuk mengusir makhluk gaib.
Suro juga dipercaya sebagai bulan kelahiran aksara Jawa.
Baca juga: Spesifikasi dan Harga Oppo Reno 10 5G, Reno 10 Plus, dan Reno 10 Pro Plus, Desain Ultra Slim Body
Baca juga: Kronologi Mahasiswa Asal Pangkalpinang di Yogya Jadi Korban Mutilasi di Sleman, 2 Pelaku Ditangkap
Baca juga: Jangan Panik, Ini Cara Membuka HP OPPO yang Terkunci atau Lupa Kata Sandi dengan Panggilan Darurat

Istilah Suro
Istilah Suro merupakan penyebutan yang berasal dari 'Asyura (bahasa Arab) yang berarti kesepuluh.
Tanggal 10 bulan Muharram bagi masyarakat Islam memiliki arti yang sangat penting.
Memang dasar-dasarnya tidak begitu sahih atau kuat, namun itu telah menjadi tradisi bagi masyarakat muslim.
Karena pentingnya tanggal itu, oleh masyarakat Islam Indonesia, Jawa utamanya, tanggal itu akhirnya menjadi lebih terkenal dibanding nama bulan Muharram itu sendiri.
Yang lebih populer adalah Asyura, dan dalam lidah Jawa menjadi "Suro".
Jadilah kata "Suro" sebagai khazanah Islam-Jawa asli sebagai nama bulan pertama kalender Islam maupun Jawa.
Dalam pandangan masyarakat Kejawen, mereka cenderung menghindari melakukan perayaan seperti hajatan pernikahan pada bulan Muharram.
Baca juga: Tak Harus Buat Akun Baru, ini Cara Ganti Nomor Telepon WhatsApp, Riwayat Chat & Kontak Tak Terhapus
Baca juga: Makin Murah, Harga HP Oppo Reno7 Z 5G Turun Rp1,9 Juta, Spek Gahar, Jaringan 5G Paling Terjangkau
Hal ini karena masyarakat Islam-Jawa memiliki anggapan, bulan Suro atau Muharram merupakan bulan yang paling agung dan termulia, sebagai bulan (milik) Gusti Allah.
Karena terlalu mulianya bulan Suro ini, maka dipercayai hamba atau manusia "tidak kuat" atau memandang "terlalu lemah" untuk menyelenggarakan hajatan pada bulan Allah itu, seperti yang dijelaskan di buku Misteri bulan Suro: perspektif Islam Jawa oleh Muhammad Sholikhin.
(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com
Kalender 2025 Lengkap dengan Weton 29 Agustus 2025, Simak Hari Pasaran Jawa dan Neptu |
![]() |
---|
Dedi Mulyadi Tegas! Knalpot Brong Dilarang Total di Jawa Barat |
![]() |
---|
Kalender 2025 Lengkap dengan Weton 28 Agustus 2025, Cek Hari Pasaran Jawa dan Neptu |
![]() |
---|
Kalender Agustus 2025 Lengkap dengan Weton, Hari Kamis Pahing Tanggal Berapa? |
![]() |
---|
Kalender 2025 Lengkap dengan Weton 27 Agustus 2025, Simak Hitungan Pasaran Neptu Jawa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.