Cerita Kapten Arianton, KLM BPS Karam di Selat Bangka, 12 Jam Terombang-Ambing Hingga Minum Air Laut

Perjuangan Awak KLM Berkah Pandawa Setia, Sempat Putus Asa karena Tak Ada Kapal yang Mau Mendekat

Bangkapos.com/Cepi Marlianto
Kapten KLM Berkah Pandawa Setia, Arianton bersama tujuh ABK saat diselamatkan nelayan Kelurahan Tanjung Ketapang, Kecamatan Toboali,saat berada di rumah warga, Rabu (19/7/2023). 

POSBELITUNG.CO, BANGKA -- Delapan orang pelaut asal Selatpangjang, Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Kepulauan Riau, berhasil selamat setelah 12 jam terombang-ambing di lautan selat Bangka.

Kapten Kapal Layar Motor ( KLM ) Berkah Pandawa Setia ( BPS )  Arianton ( 43 ) dan tujuh orang anak buah kapal ( ABK ) tak henti-hentinya mengucapkan rasay syukur setelah dievakuasi nelayan Kelurahan Tanjung Ketapoang, Kecamatan Toboali, Kabupaten Bangka Selatan ( Basel ), Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ( Babel ).

Rasa syukur mereka panjatkan bukan tanpa alasan. Kapten kapal dan para ABK butuh perjuangan yang tak mudah hingga akhirnya mereka berhasil diselamatkan oleh nelayan asal Kecamatan Toboali, Kabupaten Bangka Selatan (Basel).

Disebutkan, awak kapal asal Selatpanjang, Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau ini sempat 12 jam terombang-ambing di lautan karena KLM Berkah Pandawa Setia tenggelam di perairan Selat Bangka.

Saat pertama kali tiba di daratan, Arianton (43), Kapten KLM Berkah Pandawa Setia, tampak hilir mudik, sibuk meminjam handphone milik warga setempat.

Arianton pun memberikan kabar anak istrinya yang ada di Provinsi Riau.

Dering telepon sempat terdengar beberapa kali, hingga akhirnya suara seperti seorang perempuan terdengar dari sebuah handphone yang digenggamnya.

Baca juga: Kalender 2023, Daftar Tanggal Merah Juli 2023, Lengkap Libur Nasional dan Hari Besar Internasional

Baca juga: Spesifikasi dan Harga Oppo Reno 10 5G, Reno 10 Plus, dan Reno 10 Pro Plus, Desain Ultra Slim Body

Baca juga: 8 Instansi ini Buka Formasi Lulusan SMA untuk CPNS 2023, Dibuka September, Cek Syarat Pendaftarannya

Rasa haru begitu terasa ketika mendengar percakapan keduanya dari balik telepon.

Sejumlah nelayan Kelurahan Ketapang, Kecamatan Toboali Kabupaten Bangka Selatan mengevakuasi delapan ABK dan Kapten KLM Berkah Pandawa Setia yang karam di perairan Selat Bangka, Senin (17/7/2023).
Sejumlah nelayan Kelurahan Ketapang, Kecamatan Toboali Kabupaten Bangka Selatan mengevakuasi delapan ABK dan Kapten KLM Berkah Pandawa Setia yang karam di perairan Selat Bangka, Senin (17/7/2023). (Bangkapos.com/Cepi Marlianto)

Arianton tak kuasa menahan air matanya. Dengan suara bergetar ia menceritakan kepada orang yang berbincang di dalam telepon itu.

Hingga akhirnya percakapan keduanya harus terhenti usai Arianton hendak dimintai keterangan.

12 Jam Terombang-ambing di Selat Bangka

Arianton menceritakan pengalamannya usai 12 jam terombang-ambing di perairan Selat Bangka.

Semua, bermula usai kapal bertonase 235 GT bermuatan 450 ton sagu dan 50 bal baju itu berlayar dari Pelabuhan Selatpanjang menuju Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta Utara pada Jumat (14/7/2023) lalu, dengan jarak tempuh 146 mil.

KLM Berkah Pandawa Setia membawa tujuh kru kapal yakni Endri, Hendri, Endri, Endra, Aprizal, Topik, dan Edison, dinakhodai Arianton.

Awalnya, kapal masih dalam kondisi baik-baik saja, sampai hari ketiga berlayar dengan jarak tempuh 51 mil bencana itu mulai terjadi.

Halaman
123
Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved