Besok Puasa Tasua dan Asyura 9,10 Muharam 1445 H, Lengkap Bacaan Niat Arab, Latin dan Keutamaannya

Puasa Asyura ditunaikan pada tanggal 10 Muharram atau 28 Juli 2023. Puasa Asyura memiliki keutamaan yang luar biasa....

Tribunnews.com
Dikerjakan Besok, Berikut Niat Puasa Tasua dan Asyura 9-10 Muharram 1442 H Lengkap Keutamaan dan sejarah hari Asyura. 

POSBELITUNG.CO -- Di antara kesunnahan amalan pada bulan Muharram adalah berpuasa. 

Dua di antaranya adalah puasa Tasua dan Asyura, yang jatuh pada tanggal 9 dan 10 Muharram.

Puasa Asyura atau puasa di hari kesepuluh Muharram sangat dianjurkan.

Selain itu, terdapat amalan yang sangat dianjurkan pada bulan Muharram yakni puasa sunnah Tasua, Asyura dan Ayyamul Bidh yang memiliki keutamaan yakni menghapuskan dosa.

Pada bulan Muharram, Rasulullah SAW menganjurkan umatnya untuk memperbanyak ibadah puasa.

Salah satu amalan sunnah yang dapat ditunaikan adalah Puasa Tasua, Puasa Asyura dan Puasa Ayyamul Bidh.

Jadwal Puasa Tasua dan Asyura

Berdasarkan kalender yang disusun oleh Kementerian Agama (Kemenag) RI, tanggal 1 Muharram bertepatan dengan tanggal 19 Juli 2023.

Baca juga: Arti Barakallahu Fiikum dan Cara Menjawabnya, Lengkap dengan Arti Agar Tidak Salah Ucap

Baca juga: Zikir Hasbunallah Wanikmal Wakil, Lengkap dengan Arti dan Keutamaannya

Niat puasa Tasua dan puasa Asyura yang dikerjakan pada bulan Muharram.
Niat puasa Tasua dan puasa Asyura yang dikerjakan pada bulan Muharram. (Instagram @BimbinganIslam)

Dengan ditetapkannya 1 Muharram 1445 pada 19 Juli 2023, maka puasa Tasua dan Asyura bisa dilaksanakan pada:

  • Puasa Tasua 9 Muharram 1445 H: 27 Juli 2023
  • Puasa Asyura 10 Muharram 1445 H: 28 Juli 2023

Berikut ini keutamaan puasa sunnah pada 10 Muharram yang bisa disimak selengkapnya.

Puasa Asyura

Dalam mazhab Syafi’i, lafal niat Puasa Asyura sebagai berikut:

نَوَيْتُ صَوْمَ فِيْ يَوْمِ عَاشُوْرَاء سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى

(Nawaitu shouma fii yaumi aasyuuroo’ sunnatan lillaahi ta’aalaa)

Artinya: saya niat puasa sunnah asyura sunnah karena Allah Ta’ala.

Adapun umat muslim dianjurkan untuk berpuasa pada hari ke-9 (Tasua) dan ke-10 (Asyura) sekaligus, yakni untuk membedakan diri dari Yahudi dan Nasrani.

Adapun menurut para ulama, puasa Muharram ini memiliki tiga tingkatan, yaitu sebagai berikut:

Pertama, berpuasa tiga hari, yaitu pada tanggal 9, 10, dan 11 Muharram. Ada riwayat tentang hal ini, tapi lemah. ada pula riwayat yang menunjukkan bahwa para salaf mengamalkan hal ini sebagai bentuk kehati-hatian (Latha’if al-Ma’arif).

Baca juga: Doa Jumat Berkah, Mohon Lancar Rezeki dan Kecukupan Hingga Melebur Segala Dosa

Baca juga: 5 Tips agar Doa Segera Dikabulkan Allah, Buya Yahya: Perhatikan Waktu Mustajab Doa dan Sedekah

Kedua, berpuasa pada tanggal 9 dan 10 Muharram. Yang seperti ini banyak disebutkan di dalam hadits dan terdapat sunnahnya.

Ketiga, hanya berpuasa pada tanggal 10 Muharram saja maka ini boleh dan tidak dibenci. (Zad al-Ma’ad karya Ibnu al-Qayyim).

Dianjurkan dengan amat sangat untuk berpuasa pada hari asyuro, karena ada hadits yang menyatakan :

«صيام يوم عاشوراء، إني أحتسب على الله أن يكفر السنة التي قبله »

“Berpuasa para Hari Asyura, sungguh saya berharap (ihtisab) kepada Allah agar menghapuskan dosa setahun yang lalu." (HR Muslim)

Keutamaan Puasa Asyura

Puasa Asyura ditunaikan pada tanggal 10 Muharram atau 28 Juli 2023.

Puasa Asyura memiliki keutamaan yang luar biasa.

Tiga diantara keutamaan Puasa Asyura dijelaskan dalam hadits-hadits berikut ini.

1. Puasa paling utama

Puasa Asyura (juga puasa Tasua) merupakan puasa yang dikerjakan di bulan Muharram.

Puasa di bulan Muharram merupakan puasa yang paling utama setelah puasa Ramadhan.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menjelaskan keutamaan puasa Muharram dengan sabda beliau:

أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ

“Puasa paling utama setelah Ramadhan adalah (puasa bulan) Muharram dan shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat malam.” (HR. Muslim)

سُئِلَ أَىُّ الصَّلاَةِ أَفْضَلُ بَعْدَ الْمَكْتُوبَةِ وَأَىُّ الصِّيَامِ أَفْضَلُ بَعْدَ شَهْرِ رَمَضَانَ فَقَالَ أَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الصَّلاَةِ الْمَكْتُوبَةِ الصَّلاَةُ فِى جَوْفِ اللَّيْلِ وَأَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ شَهْرِ رَمَضَانَ صِيَامُ شَهْرِ اللَّهِ الْمُحَرَّمِ

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ditanya, “Shalat manakah yang lebih utama setelah shalat fardhu dan puasa manakah yang lebih utama setelah puasa Ramadhan?”

Beliau bersabda, “Shalat yang paling uatama setelah shalat fardhu adalah shalat di tengah malam dan puasa yang paling utama setelah puasa Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah (yakni) Muharram.” (HR. Muslim, Abu Dawud, dan Ahmad)

Baca juga: Dibaca Nabi Sulaiman, Ini Doa untuk Kelancaran Rezeki dan Dapat Diamalkan Sehari-hari

2. Puasa yang diutamakan Nabi

Puasa Asyura merupakan puasa yang istimewa bagi Rasulullah dan sangat diutamakan beliau.

Ibnu Abbas menerangkan, tidak ada puasa sunnah yang lebih diutamakan Rasulullah melebihi Puasa Asyura.

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ – رضى الله عنهما – قَالَ مَا رَأَيْتُ النَّبِىَّ – صلى الله عليه وسلم – يَتَحَرَّى صِيَامَ يَوْمٍ فَضَّلَهُ عَلَى غَيْرِهِ ، إِلاَّ هَذَا الْيَوْمَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَهَذَا الشَّهْرَ . يَعْنِى شَهْرَ رَمَضَانَ

Dari Ibnu Abbas radhiyallahu anhu ia berkata, saya tidak pernah melihat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memperhatikan puasa satu hari yang diutamakannya atas yang lainnya selain hari ini, hari asyura dan bulan Ramadhan. (HR. Bukhari)

3. Menghapus dosa setahun sebelumnya

Inilah keutamaan Puasa Asyura yang paling banyak diketahui.

Puasa Asyura dapat menghapus dosa setahun sebelumnya, sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:

سُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَاشُورَاءَ فَقَالَ يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ

Rasulullah ditanya tentang Puasa Asyura, beliau menjawab, “dapat menghapus dosa setahun sebelumnya.” (HR. Muslim)

Doa-doa Hari Asyura, dikutip dari buku Doa-Doa Dalam Acara Resmi, Keagamaan dan Kemasyarakatan oleh Drs. M. Ali Chasan Umar.

1. Membaca Hasbunallah Wani'mal Wakil 70 kali

حَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ اْلوَكِيْلُ نِعْمَ الْمَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيْرُ

Hasbunallâhu wa ni’mal wakîl ni’mal maulâ wa ni’man nashîr

Artinya, Allah yang mencukupi kami, sebaik-baik Pelindung, sebaik-baik kekasih, dan sebaik-baik Penolong.

Dalam kitab I’anatu al-Tholibin. al-Allamah al-Dairobi dan Sayid Muhammad al-Amir menukil keterangan Imam al-Ajhuri yang mengatakan bahwa, barang siapa yang pada malam atau hari asyura’ membaca wirid tersebut, maka sepanjang tahun akan dilindungi oleh Allah dari musibah dan hal yang buruk.

2. Membaca doa Hari Asyura 7 kali

بسم الله الرحمن الرحيم . سُبْحَانَ الله مِلأَ الْمِيْزَانِ وَمُنْتَهَىَ الْعِلْمِ وَمَبْلَغَ الِّرضَى وَزِنَةَ الْعَرْشِ لَا مَلْجَأَ وَلاَ مَنْجَا مِنْ اللهِ إِلّاَ إِلَيْهِ. سُبْحَانَ الله عَدَدَ الشَّفْعِ وَالْوِتْرِ وَعَدَدَ كَالِمَاتِهِ التَّامَّاتِ كُالِّهَا، أَسْأَلُكَ السَّلَامَةَ كُلِّهَا بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَامَ الرَّاحِمِيْنَ، وَلاَ حَوْلَا وَلاَ قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ، وَهُوَ حَسْبِى وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ نِعْمض الْمَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيْرُ ، وَصَلَّى اللهُ تَعَالَى عَلَى نَبِيِّنَا خَيْرِ خَلْقِهِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ أَجْمَعِيْنَ

Subhanallahi mil-almizan wamuntahal ‘ilmi wamablagharridlo wazinatal’arsyi walhamdulillahi mil-almizan wamuntahal ‘ilmi wamablagharridlo wazinatal’arsyi wallahu akbaru mil-almizan wamuntahal ‘ilmi wamablagharridlo wazinatal’arsyi, laa malja’a wala manjaa minallahi illa ilaihi. Subahallahi ‘adadasysyaf’i walwatri wa’adada kalimaatillahit taammati kulliha walhamdulillahi ‘adadasysyaf’i walwatri wa’adada kalimaatillahit taammati kulliha wallahu akabaru ‘adadasysyaf’i walwatri wa’adada kalimaatillahit taammati kulliha, as-alukassalamata birohmatika yaa arhamarrohimina wala hawla wala quwwata illa billahil ‘aliyyil ‘adhimi washollallahu ‘ala sayyidina muhammadin wa ‘ala alihi wasohbihi ajma’ien.

Artinya, Maha suci Allah sepenuh timbangan, sesempurna pengetahuan, sepenuh keridloaan dan sepenuh arasy, segala puji milik Allah sepenuh timbangan, sesempurna pengetahuan, sepenuh keridloaan dan sepenuh arasy, Maha Besar Allah sepenuh timbangan, sesempurna pengetahuan, sepenuh keridloaan dan sepenuh arasy, tidak ada tempat berlindung dan menyelamatkan diri dari Allah kecuali pada-Nya. Maha suci Allah sejumlah bilangan genap dan ganjil dan sebanyak kalimat Allah yang sempurna, segala puji milik Allah sejumlah bilangan genap dan ganjil dan sebanyak kalimat Allah yang sempurna, Maha Besar Allah sejumlah bilangan genap dan ganjil dan sebanyak kalimat Allah yang sempurna, hamba mohon keselamatan pada-Mu dengan kasih sayang-Mu wahai Dzat paling Penyayang dari penyayang, dan tidak ada daya dan upaya kecuali pada Allah Dzat Maha Mulia dan Maha Agung. Semoga tambahan rahmat dan salam teruntuk Nabi Muhammad Saw., keluarga, sahabatnya.

(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved