Bank Sumsbel Babel Dorong UMKM di Belitung Gunakan QRIS

Bank Sumsel Babel menyediakan layanan transaksi pembayaran non tunai QRIS di setiap merchant UMKM, agar para pembeli bertransaksi menggunakan QRIS.

Penulis: Rusmiadi | Editor: Fitriadi
Istimewa/dokumentasi Bank Sumsel Babel Cabang Tanjungpandan
Pengrajin UMKM memamerkan barang dagangannya di event Belitung Beach Festival yang berlangsung di Pantai Tanjungpendam, Belitung pada 1-4 Juni 2023. Bank Sumsel Babel Cabang Tanjungpandan, menyedikan layanan pembayaran non tunai QRIS untuk mempermudah pembeli bertransaksi. 

POSBELITUNG.CO, BELITUNG - Penggunaan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) dalam setiap transaksi belanja, belum menjadi kebiasaan sebagian besar masyarakat di Bangka Belitung. Meskipun di tempat belanjanya atau merchant, sudah menyediakan fasilitas untuk pembayaran non tunai.

Seperti halnya di Kabupaten Belitung, setiap event bazar melibatkan pelaku usaha mikro, kecil, menengah (UMKM), pihak perbankan membantu menyediakan layanan transaksi pembayaran non tunai QRIS di setiap merchant UMKM, agar para pembeli bertransaksi menggunakan QRIS, yang merupakan standar pembayaran QR Indonesia dari Bank Indonesia.

Namun sebagian besar pembeli ternyata masih bertransaksi secara tunai, setiap kali berbelanja.

Tidak banyak pembeli yang umumnya warga lokal yang berbelanja menggunakan QRIS saat pembayarannya. Padahal pihak perbankan yang memasang fasilitas QRIS memberikan diskon khusus bagi pembeli yang bertransaksi menggunakan QRIS.

“Memang untuk saat ini animo masyarakat untuk bertransaksi non tunai menggunakan QRIS masih kurang. Mungkin karena kebiasaan. Setiap expo atau bazar UMKM, sebagian besar masyarakat masih bertransaksi secara tunai, sangat kecil sekali yang menggunakan QRIS. Tentu ini jadi PR bersama dari perbankan yang ada disini, agar bertransaksi menggunakan QRIS jadi kebiasaan masyarakat,” ujar Wakil Pimpinan Cabang Bank Sumsel Babel Tanjungpandan, Martin Dwista, saat dihubungi, Rabu (2/8/2023).

Pihak Bank Sumsel Babel Cabang Tanjungpandan, menurutnya, sudah melakukan berbagai upaya agar ada peningkatan animo penggunaan QRIS saat bertransaksi, terutama pada saat berlangsung bazar, atau expo UMKM yang digelar dinas terkait di Kabupaten Belitung.

Seperti pada saat berlangsung event Belitung Beach Festival beberapa waktu lalu, lanjut Marin, dari Bank Sumsel Babel Cabang Tanjungpandan memasang fasilitas pembayaran QRIS di setiap merchant khusus. Namun yang bertransaksi non tunai menggunakan QRIS sangat sedikit, bila dibandingkan dengan transaksi tunai.

Padahal pihak Bank Sumsel Babel memberikan diskon khusus bagi yang bertransaksi menggunakan QRIS, untuk menarik perhatian masyarakat agar bertransaksi menggunakan QRIS.

Tak hanya itu, menurut Martin, pihaknya juga memberikan semacam race berupa cashback, bagi merchant yang melampaui target transaksi menggunakan QRIS.

“Jadi kami dari Bank Sumsel Babel sudah melakukan upaya, mulai dari diskon khusus bagi masyarakat yang bertransaksi menggunakan QRIS. Lalu ada semacam race khsusus bagi merchant agar mengajak pembeli bertransaksi menggunakan QRIS. Tapi masih sedikit sekali animo masyarakat yang bertransaksi menggunakan QRIS, merchant yang melampui target juga paling sekitar lima merchant. Ini jadi PR besar besama perbankan disini,” kata Martin.

Pengrajin UMKM memamerkan barang dagangannya di event Belitung Beach Festival yang berlangsung di Pantai Tanjungpendam, Belitung pada 1-4 Juni 2023. Bank Sumsel Babel Cabang Tanjungpandan, menyedikan layanan pembayaran non tunai QRIS untuk mempermudah pembeli bertransaksi.
Pengrajin UMKM memamerkan barang dagangannya di event Belitung Beach Festival yang berlangsung di Pantai Tanjungpendam, Belitung pada 1-4 Juni 2023. Bank Sumsel Babel Cabang Tanjungpandan, menyedikan layanan pembayaran non tunai QRIS untuk mempermudah pembeli bertransaksi. (Istimewa/dokumentasi Bank Sumsel Babel Cabang Tanjungpandan)

Ia menambahkan, hingga saat ini jumlah agen QRIS Bank Sumsel Babel di Belitung 1272 agen, ada peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya 1039 agen. Setiap tahunya, menurut Martin, selalu ada target dari pusat untuk penambahan agen QRIS. Untuk target tahun ini sudah hampir melampaui.

Upaya penambahan agen QRIS masih terus dilakukan, untuk mendukung program pemerintah terhadap transaksi non tunai ini, diantaranya program bundling, setiap debitur yang memiliki usaha dibuatkan layanan transaksi QRIS, termasuk debitur kredit usaha rakyat (KUR) juga dibuatkan layanan QRIS.

“Hanya saja kami tidak bisa memantau seberapa besar dari transaksi menggunakan QRIS yang kami bikin. Nasabah kami juga selalu kami imbau bila bertransaksi menggunakan QRIS, ini diantara upaya kami dalam menggalakan transaksi non tunai menggunakan QRIS,” tutupnya.

Sementara itu, Sri Marsida, pemilik UMKM Sarang Ule-Ule di Belitung mengatakan di sejumlah outlet usaha kepting isi miliknya, telah dilengkapi layanan transaksi non tunai QRIS. Hanya saja untuk pembeli terutama masyarakat lokal, masih sangat jarang bertransaksi non tunai menggunakan QRIS.

“Mungkin karena kebiasaan belanja menggunakan uang tunai, jadi belum terlalu banyak yang belanja menggunakan QRIS. Mungkin nilai belanjanya kecil, jadi mereka masih suka belanja secara tunai,” ujarnya saat dihubungi Rabu (2/8/2023).

Hanya saja wisatawan dari luar yang belanja di outlet, menurut Sri, sebagian besar bertransaksi non tunai menggunakan QRIS.

“Kalau tamu wisatawan malah mereka yang minta untuk transaksi non tunai, nanya layanan QRIS. Jadi mereka sudah paham, tidak perlu diarahin lagi. Hampir semua tamu wisatawan yang belanja menggunakan QRIS.” tutur pelaku UMKM binaan dari Bank Sumsel Babel Cabang Tanjungpandan ini.

Pihaknya juga sudah berupaya mengajak pembeli di outlet untuk bertransaksi non tunai, karena lebih praktis serta lebih aman. Tidak perlu membawa uang bila hendak berbelanja.

Hanya tinggal bagaimana agar bertransaksi non tunai ini bisa menjadi kebiasaan dari masyarakat saat berbelanja Sementara itu diantara warga bertransaksi non tunai menggunakan QRIS mengaku banyak manfaatnya, ketimbang menyimpan uang di dalam dompet untuk keperluan belanja.

“Sekarang sudah jarang bayar belanja pakai uang tunai, lebih sering pakai QRIS dari dompet digital, karena kalau kita bayar pakai QRIS selain ada cashback ada juga promo kalau kita bayar pakai QRIS, “ ujar Lisa Lestari, warga Tanjungpandan, Rabu (2/8/2023).

Setiap kali berbelanja di outlet atau toko, menurut Lisa, dirinya lebih mengutamakan pembayaran menggunakan QRIS, bila di toko atau tempat belanja tersebut memiliki layanan QRIS. Bila tidak ada layanan QRIS baru menggunakan uang tunai.

“Jadi sering kali pakai QRIS kalau bayar belanja. Kan lumayan ada cashback nya. Uang tunai di dompet tetap ada, hanya untuk jaga-jaga saja. Kalau nyimpan uang tunai banyak di dompet agak resiko kalau hilang, juga agak boros jadi sering belanja,” tutur pemilik tiga produk dompet digital ini. (Posbelitung.co/Rusmiadi)

Sumber: Pos Belitung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved